Wisata Helikopter: Fakta Keamanan Terbaru yang Wajib Diketahui!

- Penulis

Minggu, 13 April 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rentetan peristiwa nahas yang melibatkan helikopter di wilayah Amerika Serikat telah memicu keresahan di kalangan masyarakat. Insiden terbaru menimpa sebuah helikopter wisata yang mengangkut enam penumpang, termasuk sang pilot. Tragisnya, seluruh awak dilaporkan meninggal dunia setelah helikopter tersebut jatuh ke Sungai Hudson, New York, pada hari Kamis (10/4).

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) saat ini tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab utama dari tragedi ini.

Bagi Anda yang berencana untuk menikmati pengalaman wisata menggunakan helikopter dalam waktu dekat, mungkin terlintas pertanyaan mengenai tingkat keamanannya. Informasi terbaru dan data terkini telah terungkap, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang seberapa aman sebenarnya berwisata dengan helikopter.

Seperti yang dilaporkan oleh Travel and Leisure, data dari U.S. Helicopter Safety Team (USHST) menunjukkan bahwa angka kecelakaan helikopter di Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan selama satu dekade terakhir.

Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 146 kecelakaan helikopter, yang mengakibatkan 61 korban jiwa. Namun, pada tahun 2020, jumlah kecelakaan menurun menjadi 94 kasus, dengan 35 kematian—menunjukkan penurunan sebesar 36%.

Baca Juga :  Ahli Penerbangan Mencoba Menjawab Dugaan Penyebab Tabrakan American Airlines dan Black Hawk

“Statistik ini mencerminkan kemajuan yang menggembirakan,” ujar Nick Mayhew, Ketua Industri USHST.

“Meskipun demikian, tujuan utama kami tetaplah mencapai nol kematian. Kami terus berupaya mengembangkan materi keselamatan dan meningkatkan sistem berdasarkan analisis data kecelakaan yang kami lakukan,” tambah Mayhew.

Helikopter vs Pesawat Komersial

Walaupun terdapat peningkatan, data dari Federal Aviation Authority (FAA) menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan helikopter secara historis lebih tinggi jika dibandingkan dengan pesawat terbang bersayap tetap (fixed-wing aircraft).

Salah satu faktor penyebabnya adalah karena helikopter seringkali dioperasikan dalam kondisi dan medan yang lebih menantang—misalnya, ketika mendarat di area yang sempit atau terpencil.

Faktor manusia juga memainkan peran yang signifikan. FAA mencatat bahwa sekitar 80% kecelakaan penerbangan disebabkan oleh kesalahan pilot, termasuk dalam penerbangan helikopter. Hal ini dapat terjadi ketika pilot memaksakan terbang di luar batas kemampuan pribadi atau batasan teknis helikopter.

Sebaliknya, pesawat komersial yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan besar memiliki sistem multi-pilot, pengawasan yang ketat, dan protokol keselamatan yang sangat terstruktur. Hal ini menjadikan penerbangan komersial sebagai moda transportasi udara yang paling aman saat ini.

Baca Juga :  Dua Pesawat American Airlines Senggolan di Bandara Reagan, Apa Penyebabnya?

Teknologi yang Semakin Canggih

Berita baiknya adalah, helikopter modern kini semakin dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti sistem avionik terbaru, terrain awareness system, dan sistem bahan bakar anti-ledak. Inovasi-inovasi ini secara signifikan membantu menekan angka kecelakaan fatal dan mengurangi tingkat ketergantungan pada faktor manusia.

Jika Anda tertarik untuk mengikuti tur helikopter, ada beberapa langkah bijak yang dapat Anda ambil. Pertama, Anda wajib memeriksa rekam jejak perusahaan tur atau operator helikopter. Pastikan operator tersebut memiliki reputasi yang baik dan standar keselamatan yang tinggi.

Berikutnya, tanyakan tentang prosedur keselamatan, mulai dari pemeriksaan pra-terbang, penilaian kondisi cuaca, hingga pengalaman pilot.

Terakhir, jangan lupa untuk memperhatikan briefing keselamatan yang diberikan. Sebab, sama halnya dengan naik pesawat komersial, memahami instruksi keselamatan dapat menjadi penyelamat nyawa dalam situasi darurat.

Berita Terkait

Atasi Rasa Cemas Berlayar: Tips Liburan Nyaman dengan Kapal Pesiar
Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga
Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang
Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata
Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!
Dramatis di Belize: Warga AS Tikam Tiga Orang, Penumpang Lumpuhkan Pembajak Pesawat
Taman Wijaya Kusuma Buka Malam: Kekhawatiran Warga Soal Keselamatan Anak di Danau
Kontroversi Penggusuran Rempang: Warga Desak Pemerintah Batalkan Rencana Relokasi

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 09:24 WIB

Atasi Rasa Cemas Berlayar: Tips Liburan Nyaman dengan Kapal Pesiar

Senin, 21 April 2025 - 05:43 WIB

Tragis! Sopir Truk Terjebak Macet Priok, Dua Hari Tanpa Kabar Keluarga

Senin, 21 April 2025 - 00:51 WIB

Tragedi American Airlines 587: Detik-Detik Sayap Terlepas, Ratusan Nyawa Melayang

Minggu, 20 April 2025 - 22:48 WIB

Kecelakaan Helikopter New York Hentikan Operasi Penerbangan Wisata

Sabtu, 19 April 2025 - 19:59 WIB

Pelindo Ungkap Pemicu Kemacetan Tanjung Priok: Lonjakan Truk Hampir 100 Persen!

Berita Terbaru

technology

HP Realme GT7 Resmi dengan Dimensity 9400+ dan Baterai 7.200 mAh

Kamis, 24 Apr 2025 - 10:35 WIB

Family And Relationships

8 Bulan Kenal, Paula Sebut Komunikasi dengan Baim Wong Buruk sejak Awal Nikah

Kamis, 24 Apr 2025 - 10:27 WIB