KOMPAS.com – Gubernur terpilih Bali, I Wayan Koster, mengadakan pertemuan dengan Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, yang sekaligus rivalnya dalam Pilkada Bali 2024.
Koster mengatakan, dalam pertemuan santai empat mata itu mereka membahas kesepakatan untuk saling mendukung upaya mengatasi hal-hal mendesak seperti kelanjutan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional.
“Berdua sepakat mengatasi masalah serius dan mendesak di Bali, seperti sampah, macet, infrastruktur, dan air serta sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi terlaksana ke depan,” kata Koster di Denpasar, Senin (10/2/2025).
Baca juga: KPU Bali Tetapkan Koster-Giri Sebagai Gubernur-Wagub Terpilih
Kedua politisi ini juga sepakat kini saatnya semua elemen bersatu setelah berakhirnya Pilkada Bali 2024.
Mereka semua harus bersatu menjadikan Pulau Dewata kondusif sehingga pembangunan berjalan lancar, nyaman dan sukses.
Pertemuan yang berlangsung dua jam itu berlangsung di kediaman De Gadjah. Pertemuan tersebut dimulai pukul 13.00 Wita.
Keduanya asik berdiskusi soal Bali sambil meminum segelas kopi dan makan nasi goreng.
“Pertemuan hanya berdua sebagai sesama sahabat, sifatnya kekeluargaan, ramah, dan penuh canda sama seperti suasana sebelum Pilkada 2024, karena memang berdua bersahabat baik sejak lama,” ujar Koster.
De Gadjah juga secara langsung mengucapkan selamat atas kemenangan Koster dan memastikan akan mendukung programnya 5 tahun ke depan apabila demi kemajuan dan kebaikan Bali.
Ketua DPD Partai Gerindra Bali itu menegaskan komitmennya mendukung kepemimpinan Koster pada periode kedua. Tentu saja Koster juga berkomitmen pada arahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Koster-Giri Menang Telak Pilkada Bali 2024
Ia membocorkan selain membahas kelanjutan Tol Gilimanuk-Mengwi mereka juga membahas berbagai isu strategis terkait pembangunan Bali sebelum Koster-Giri Prasta dilantik presiden.
“Pertemuan ini juga menyoroti berbagai persoalan krusial di Bali yang perlu mendapat perhatian khusus, di antaranya penanganan sampah, alih fungsi lahan, serta perlindungan adat dan kebudayaan, termasuk keberlanjutan sistem subak sebagai warisan pertanian khas Bali,” ujarnya.
Dalam momen itu, De Gadjah pun membuka peluang kerja sama jika program atau pemikiran yang sempat diusulkan saat kampanye dianggap relevan untuk kemajuan Bali.