Waspada Rip Current: Kenali Bahaya Arus Balik Mematikan di Pantai

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 04:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA- Bagi para pencinta liburan pantai, peringatan mengenai kewaspadaan terhadap arus dan ombak laut tentu sudah sering didengar.

Bahaya yang sering kali mengintai para pengunjung adalah arus tarik laut, atau yang dikenal dengan rip current. Arus ini merupakan arus kuat yang mengalir dari bibir pantai menuju lautan lepas, mampu menyeret seseorang ke tengah laut dalam waktu singkat. Tragedi baru-baru ini di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, menjadi bukti nyata bahaya ini, menimpa tiga wisatawan.

Dilaporkan bahwa ketiga wisatawan tersebut terseret oleh arus rip current saat menikmati waktu di pantai. Kejadian ini kembali mengingatkan kita bahwa di balik ketenangan permukaan laut, tersimpan potensi bahaya yang tak boleh diabaikan, terutama bagi mereka yang kurang familiar dengan karakteristik suatu pantai.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengunjung pantai untuk memahami tanda-tanda keberadaan arus tarik laut dan senantiasa mematuhi rambu-rambu peringatan serta instruksi dari petugas pantai demi keselamatan bersama.

Apa itu Rip Current?

Menurut rnli.org, Kamis (10/4/2025), Rip current atau arus tarik adalah arus deras yang bergerak dari pantai menuju laut terbuka. Kekuatannya dapat dengan cepat membawa orang atau benda dari tepi pantai ke area yang lebih dalam.

Kecepatan arus ini umumnya berkisar antara 1–2 mil per jam, namun dalam kondisi tertentu dapat mencapai 4–5 mil per jam – bahkan lebih cepat dari kecepatan seorang perenang Olimpiade.

Baca Juga :  Eksplorasi Pantai Air Panas Bacan Timur: Keajaiban Alam & Legenda Gam Jaha

Rip current cenderung lebih kuat saat ombak besar, namun kekuatan air tidak boleh diremehkan, bahkan saat terlihat tenang. Arus ini juga berpotensi muncul di area muara sungai, pertemuan antara air laut dan air tawar, serta di sekitar struktur buatan seperti dermaga dan pemecah ombak (groynes).

Jenis-Jenis Rip Current

Berikut adalah beberapa jenis Rip Current yang perlu diketahui:

1. Rip Tetap (Fixed Rip)

Sering dijumpai di pantai terbuka yang luas, langsung terpapar ombak besar, dan jauh dari tanjung, bebatuan, atau dermaga. Arus ini terbentuk ketika terjadi penumpukan, pergeseran, atau pecahnya bar pasir (sandbar), sehingga arus tetap ini, juga dikenal sebagai “open coast beach rip,” dapat muncul secara teratur di sepanjang garis pantai.

2. Rip Permanen (Permanent Rip)

Terjadi di pantai yang memiliki struktur permanen seperti dermaga, tebing, atau pemecah ombak (groyne) yang menjorok ke laut. Arus ini juga disebut sebagai “topographic rip” karena keberadaan struktur permanen mengganggu aliran air sejajar pantai, memaksa arus untuk mengikuti struktur tersebut menuju laut.

3. Rip Bergerak (Travelling Rip)

Jenis arus ini awalnya mengalir sejajar dengan garis pantai, kemudian berubah arah dan bergerak menuju tengah laut.

4. Rip Mendadak (Flash Rip)

Muncul secara tak terduga akibat perubahan cepat pada sandbank (gundukan pasir di dasar laut) atau peningkatan signifikan dalam ukuran ombak.

Baca Juga :  Pemotor yang Jatuh akibat Tumpahan Tanah di Kelapa Gading Dioperasi

: Hasil Pencarian Korban Arus Pantai Pangandaran: 1 Tewas, 1 Hilang

Ragamutama.comngenali Arus Tarik (Rip Current)

Arus tarik atau rip current sulit diprediksi, dapat berubah bentuk dan lokasi dengan cepat, dan terkadang sulit dikenali. Namun, ada beberapa indikator yang bisa diperhatikan:

* Air yang tampak lebih dalam atau memiliki warna yang lebih gelap

* Minimnya ombak yang pecah di area tertentu

* Aliran air berwarna kecoklatan atau berpasir yang mengalir melintasi zona ombak

* Keberadaan sampah laut atau rumput laut yang terbawa ke arah laut

* Pergerakan air yang terlihat jelas dan kuat menuju lepas pantai

Cara Bertahan dari Arus Tarik (Rip Current)

Menurut surflivesaving.com.au, berikut cara bertahan jika terperangkap dalam Rip Current:

1. Usahakan untuk tetap tenang dan mengapung guna menghemat energi.

2. Angkat tangan Anda sebagai tanda meminta bantuan kepada penjaga pantai atau penyelamat.

3. Penjaga pantai atau tim penyelamat akan segera memberikan pertolongan.

4. Saat mengapung, arus tarik mungkin bergerak dalam pola melingkar dan membawa Anda kembali ke gundukan pasir (sandbar) terdekat.

5. Alternatif lain adalah mencoba keluar dari arus tarik dengan berenang sejajar dengan garis pantai, menuju area ombak yang pecah.

Tragedi di Pantai Parangtritis menjadi pelajaran berharga bahwa keselamatan harus selalu diutamakan saat berada di laut atau pantai. (Siti Laela)

Berita Terkait

Rekor Mudik: 450 Ribu Orang Tinggalkan Bali Jelang Lebaran!
Wisata Helikopter: Fakta Keamanan Terbaru yang Wajib Diketahui!
Tragis! Wisatawan Tenggelam di Parangtritis, Pencarian Korban Hilang Dilanjutkan
Aman! Polisi Tanpa Senjata Api Kawal Pertandingan Persija vs Persebaya di GBK
Dua Pesawat American Airlines Senggolan di Bandara Reagan, Apa Penyebabnya?
Tragedi Helikopter Wisata: Enam Tewas, Termasuk Turis Spanyol
Waspada Banjir Rob! Dampak Bulan Purnama dan Super New Moon 10 April
Kemenhub Tingkatkan Kompetensi: 300 Pengemudi Barang Ikuti Pelatihan Intensif

Berita Terkait

Minggu, 13 April 2025 - 23:35 WIB

Rekor Mudik: 450 Ribu Orang Tinggalkan Bali Jelang Lebaran!

Minggu, 13 April 2025 - 14:32 WIB

Wisata Helikopter: Fakta Keamanan Terbaru yang Wajib Diketahui!

Minggu, 13 April 2025 - 02:40 WIB

Tragis! Wisatawan Tenggelam di Parangtritis, Pencarian Korban Hilang Dilanjutkan

Sabtu, 12 April 2025 - 14:27 WIB

Aman! Polisi Tanpa Senjata Api Kawal Pertandingan Persija vs Persebaya di GBK

Jumat, 11 April 2025 - 16:35 WIB

Dua Pesawat American Airlines Senggolan di Bandara Reagan, Apa Penyebabnya?

Berita Terbaru

finance

Danantara Investasi: 70% Saham Jasa Marga

Senin, 14 Apr 2025 - 19:23 WIB

food-and-drink

Kopi Ortu Gelar Nobar Timnas: Semangat Nasionalisme Berkobar!

Senin, 14 Apr 2025 - 18:51 WIB