Waspada! IHSG Berpotensi Trading Halt Lagi Besok, Selasa 8 April

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Kekhawatiran melanda para investor menjelang pembukaan kembali perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa, 8 April, pasca-libur panjang Lebaran 2025. Sentimen negatif diperkuat oleh kinerja bursa saham Asia yang mayoritas mencatatkan penurunan selama periode libur Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebagai informasi, IHSG menutup perdagangan sebelum libur Lebaran, tepatnya pada Kamis (27/4), di level 6.510,62, menunjukkan kenaikan tipis 0,59% secara harian. Namun, jika dihitung sejak awal tahun, kinerja IHSG masih terkoreksi cukup dalam, yakni sebesar 8,04%.

Para analis memperkirakan bahwa aktivitas perdagangan setelah pasar kembali beroperasi akan sangat dipengaruhi oleh serangkaian sentimen, terutama eskalasi tensi perang dagang akibat kebijakan tarif impor yang agresif dari Amerika Serikat.

Turun 8,04% Sejak Awal Tahun, IHSG Hadapi Tantangan Berat di Awal Kuartal II 2025

Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas, menyatakan bahwa potensi terjadinya trading halt pada hari Selasa (8/4) cukup signifikan.

Pendapat ini didasari oleh berbagai indikator yang mengindikasikan tekanan berat, seperti nilai tukar rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) yang sempat menyentuh angka Rp 17.120 per dolar AS.

Baca Juga :  Summarecon Agung (SMRA) Lakukan Transaksi Afilisasi Rp 5 Miliar, Ini Tujuannya

Selain itu, tekanan juga terasa di pasar global, dengan indeks Hang Seng mengalami penurunan sebesar 10%, Nikkei turun 6,6%, dan Shanghai melemah 7,3%.

“Kondisi ini berpotensi memicu aksi realokasi aset dari saham, termasuk oleh investor asing,” ujar Audi kepada Kontan, Senin (7/4).

Menurutnya, pasar saat ini sangat memerlukan respons konkret dari pemerintah, baik dalam menghadapi potensi dampak kebijakan tarif resiprokal dari AS, yang sebelumnya sempat diwacanakan dan kini dinegosiasikan ulang, maupun dalam upaya menstabilkan nilai tukar rupiah dan menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Audi menekankan bahwa tanpa kejelasan yang memadai, tekanan di pasar akan terus berlanjut.

“Jika pasar hanya mendapatkan pernyataan normatif bahwa fluktuasi saham adalah hal biasa, menurut kami, itu bukanlah solusi yang dibutuhkan untuk meredam volatilitas pasar pada tanggal 8 April,” tegasnya.

Efek Kebijakan Tarif Impor AS, IHSG Terancam Trading Halt Lagi pada Selasa (8/4)

Senada dengan Audi, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, memperkirakan bahwa tekanan terhadap IHSG pada hari pertama perdagangan pasca-libur panjang Lebaran akan tetap tinggi. Ia bahkan menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya trading halt masih sangat terbuka. Rully juga memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 6.000 hingga 6.500 pada perdagangan Selasa (8/4).

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran, Menkeu Janji Tak Sunat Anggaran Beasiswa LDPP

“Kemungkinan trading halt masih ada,” kata Rully kepada Kontan, Senin (7/4).

Sementara itu, Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan sejumlah perwakilan pelaku pasar, ekonom, serta pelaku usaha pada Selasa (8/4).

Menanggapi hal ini, Rully menyampaikan bahwa agenda ini merupakan salah satu upaya untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap dampak perang dagang.

“Semoga pertemuan ini bisa memberikan keyakinan kepada pasar,” ujarnya singkat.

Sebagai informasi tambahan, IHSG sebelumnya sempat mengalami trading halt setelah anjlok 5% menjelang penutupan sesi pertama pada Selasa (18/3). Sesuai dengan regulasi yang berlaku, otoritas bursa mengambil keputusan untuk menghentikan sementara perdagangan sebagai respons terhadap tekanan pasar yang ekstrem.

Berita Terkait

Hindari 4 Kesalahan Fatal Ini Saat Diversifikasi Investasi Anda!
Panduan Lengkap: Cara Mudah Buka Rekening Tabungan BCA Terbaru
Strategi Kemenkeu: Reformasi Pajak Lindungi Dunia Usaha Indonesia
BI Intervensi Pasar Offshore Demi Stabilisasi Rupiah
Wall Street Terjun Bebas: Tarif Trump Ancam, S&P 500 di Ambang Bearish!
IHSG Berpotensi Naik: Analis Imbau Investor Tenang Hadapi Volatilitas Pasar
Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Melemah: Faktor Internal Juga Berperan
IHSG Berpotensi Tertekan Pasca Libur Panjang: Strategi Wait and See untuk Investor

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 00:03 WIB

Hindari 4 Kesalahan Fatal Ini Saat Diversifikasi Investasi Anda!

Senin, 7 April 2025 - 23:15 WIB

Panduan Lengkap: Cara Mudah Buka Rekening Tabungan BCA Terbaru

Senin, 7 April 2025 - 22:51 WIB

Strategi Kemenkeu: Reformasi Pajak Lindungi Dunia Usaha Indonesia

Senin, 7 April 2025 - 21:55 WIB

BI Intervensi Pasar Offshore Demi Stabilisasi Rupiah

Senin, 7 April 2025 - 21:35 WIB

Wall Street Terjun Bebas: Tarif Trump Ancam, S&P 500 di Ambang Bearish!

Berita Terbaru

sports

Marko Puji Debut Gemilang Tsunoda Bersama Red Bull

Selasa, 8 Apr 2025 - 00:23 WIB

Uncategorized

Paris Hemat: 5 Tips Jitu Berburu Kuliner Autentik Murah Meriah

Selasa, 8 Apr 2025 - 00:12 WIB