Warren Buffett Ungkap Strategi Jitu Hadapi Bursa Saham Anjlok

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 16:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com Kepanikan melanda bursa saham Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis, 3 April 2025. Sentimen negatif dipicu oleh pengumuman Presiden Donald Trump tentang implementasi tarif baru sebesar 10% yang akan diterapkan kepada seluruh mitra dagang.

Lebih lanjut, presiden mengindikasikan potensi peningkatan tarif bagi negara-negara yang mengalami defisit perdagangan dengan Amerika Serikat.

Indeks S&P 500, sebagai barometer utama kesehatan pasar saham AS, mengalami penurunan signifikan, lebih dari 11% dari titik tertinggi yang tercatat pada bulan Februari.

Akibat penurunan ini, S&P 500 memasuki zona koreksi, yang secara teknis didefinisikan sebagai penurunan minimal 10% dari puncak sebelumnya.

Kebijakan tarif yang digulirkan oleh pemerintahan Trump memicu kekhawatiran mendalam di antara para investor dan ekonom.

Kekhawatiran utama adalah bahwa kebijakan ini dapat memicu eskalasi perang dagang dan memicu inflasi, yang pada gilirannya berpotensi menyeret perekonomian AS ke dalam fase perlambatan. Jika resesi benar-benar terjadi, aksi jual besar-besaran dapat terjadi secara tiba-tiba.

Warren Buffett, seorang investor legendaris dan pemimpin Berkshire Hathaway, telah lama mengingatkan tentang volatilitas pasar yang tak terduga.

“Tidak ada yang bisa memprediksi seberapa jauh saham bisa jatuh dalam waktu singkat,” tulis Buffett dalam surat tahunan kepada para pemegang saham pada tahun 2017, seperti dilansir oleh CNBC.

Namun, ia juga menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan mengambil keputusan secara rasional. Dalam surat yang sama, Buffett mengutip puisi klasik “If” karya Rudyard Kipling, yang ditulis pada tahun 1895.

Baca Juga :  Bulog Buka Pengadaan Beras, Surakarta Targetkan Serap 96.265 Ton sebelum Panen Raya

Jika Anda dapat tetap tenang saat semua orang di sekitar Anda kehilangan ketenangan mereka… Jika Anda dapat menunggu dan tidak lelah menunggu… Jika Anda dapat berpikir — dan tidak menjadikan pikiran sebagai tujuan Anda… Jika Anda dapat memercayai diri sendiri saat semua orang meragukan Anda… Bumi dan segala isinya adalah milik Anda.

Kenapa Menjaga Ketenangan Bisa Berbuah Hasil

Penurunan dramatis seperti yang terjadi antara tahun 2007 dan 2009, ketika S&P 500 kehilangan lebih dari separuh nilainya, memang menjadi ujian berat bagi ketahanan mental investor. Namun, kejadian seperti itu relatif jarang terjadi.

Pada kenyataannya, koreksi pasar adalah fenomena yang lazim.

Menurut data dari Baird Private Wealth Management, sejak tahun 1980, indeks S&P 500 telah mengalami 21 kali penurunan sebesar 10% atau lebih. Rata-rata penurunan dalam satu tahun (intra-year decline) mencapai 14%.

Namun, banyak investor merasa kesulitan untuk membedakan antara koreksi sementara dan awal dari penurunan yang lebih dalam. Ketidakpastian inilah yang membuat pergerakan pasar sulit untuk diprediksi.

“Tidak ada yang bisa memberi tahu Anda kapan ini akan terjadi,” tulis Buffett. “Lampu dapat berubah dari hijau menjadi merah kapan saja tanpa berhenti di kuning.”

Terlepas dari durasi penurunan, Buffett menekankan pentingnya mempertahankan konsistensi dalam strategi investasi.

Investor disarankan untuk tetap berpegang pada rencana investasi jangka panjang dan melanjutkan investasi secara teratur. Menurut Buffett, setiap penurunan harga adalah “peluang yang luar biasa.”

Baca Juga :  Dampak Kebijakan Impor Trump: Ancaman Resesi bagi Pasar Saham Indonesia

Mengapa demikian?

 

Secara historis, pasar selalu menunjukkan kemampuan untuk pulih. Berdasarkan data dari Hartford Funds, sejak tahun 1928, pasar membutuhkan waktu rata-rata kurang dari 10 bulan untuk pulih dari penurunan sebesar 20% atau lebih.

Dalam perspektif investasi yang umumnya berlangsung selama puluhan tahun, durasi tersebut relatif singkat.

Saat pasar mengalami penurunan, pertimbangkan untuk terus berinvestasi secara rutin. Dengan melakukan hal ini, Anda membeli saham dengan harga diskon. Jika portofolio Anda terdiversifikasi dengan baik, penurunan harga akan memberikan peluang untuk mengakuisisi saham dengan valuasi yang lebih menarik.

Intinya adalah tetap fokus pada tujuan investasi jangka panjang Anda. Jangan terlalu terpengaruh oleh berita-berita negatif yang beredar. Seperti yang diungkapkan Kipling dalam puisinya, pertahankan pikiran yang jernih dan hindari keputusan impulsif.

Apakah dengan mengikuti saran ini Anda akan memiliki “Bumi dan segala isinya”? Mungkin tidak secara harfiah. Namun, Anda berpotensi besar untuk meningkatkan kekayaan Anda dalam jangka panjang.

Filosofi ini tercermin dalam kutipan Buffett pada surat tahun 2009, yang ditulis saat pasar baru saja mulai pulih dari dampak krisis finansial global.

“Peluang besar jarang datang. Saat hujan emas, ambil ember, bukan bidal.”

Berita Terkait

Intip Kalender Ekonomi: Data CPI AS Pengaruhi Pasar Hari Ini!
Cum Dividen BMRI, BBRI, dan Saham Big Caps Lainnya Pekan Ini: Mampu Dorong IHSG?
Harga Minyak Anjlok! Kopi dan Gas Eropa Ikut Terpuruk, Ini Penyebabnya!
Akun Antarbank Pasiva: Panduan Lengkap, Jenis, dan Contoh Praktis
LUCY Optimis Dongkrak Kinerja 2025 dengan Kolaborasi Menu Baru
Harga Emas Spot Naik 3%: Analis Ungkap Faktor Pendorong Kenaikan Tertinggi Sejak Maret 2023
IHSG Terkoreksi: Daftar Saham Favorit Asing Rabu Ini
RUPST 2025: Permata Bank Umumkan Strategi Baru dan Dividen Menggiurkan

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 03:55 WIB

Intip Kalender Ekonomi: Data CPI AS Pengaruhi Pasar Hari Ini!

Kamis, 10 April 2025 - 03:23 WIB

Cum Dividen BMRI, BBRI, dan Saham Big Caps Lainnya Pekan Ini: Mampu Dorong IHSG?

Kamis, 10 April 2025 - 02:24 WIB

Harga Minyak Anjlok! Kopi dan Gas Eropa Ikut Terpuruk, Ini Penyebabnya!

Kamis, 10 April 2025 - 02:08 WIB

Akun Antarbank Pasiva: Panduan Lengkap, Jenis, dan Contoh Praktis

Kamis, 10 April 2025 - 01:39 WIB

LUCY Optimis Dongkrak Kinerja 2025 dengan Kolaborasi Menu Baru

Berita Terbaru

travel

Kisah Inspiratif: Tips Terbang ke Luar Negeri, Bagian 9

Kamis, 10 Apr 2025 - 04:27 WIB