NEW YORK, RAGAMUTAMA.COM – Sesi perdagangan di pasar saham Amerika Serikat menunjukkan sinyal positif dengan ditutup menguat pada hari Senin (14 April 2025) waktu setempat, atau Selasa (15 April 2025) pagi menurut Waktu Indonesia Barat (WIB).
Kenaikan signifikan pada saham-saham teknologi menjadi pendorong utama bagi penguatan indeks, menyusul pengumuman tak terduga dari Presiden Donald Trump terkait pengecualian tarif.
Menurut laporan yang disiarkan oleh CNBC.com, Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami peningkatan sebesar 312,08 poin, yang setara dengan 0,78 persen, sehingga mencapai level 40.524,79.
Indeks S&P 500 juga mencatatkan performa yang solid dengan penguatan sebesar 0,79 persen dan menutup perdagangan di angka 5.405,97.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turut merasakan dampak positif, menguat sebesar 0,64 persen dan mencapai posisi 16.831,48.
Meskipun sempat berfluktuasi di zona merah selama sesi perdagangan yang penuh gejolak, ketiga indeks tersebut berhasil mengumpulkan momentum menjelang akhir sesi dan ditutup dengan catatan positif.
Penguatan ini terutama dipicu oleh keputusan Presiden Trump untuk memberikan pengecualian tarif pada beberapa produk penting, termasuk telepon pintar, komputer, semikonduktor, dan komponen-komponen terkait lainnya. Keputusan ini mendapatkan respons positif dari para investor.
Namun demikian, baik Presiden Trump maupun Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menekankan bahwa pengecualian tarif ini tidak bersifat permanen.
Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, Presiden Trump menjelaskan bahwa produk-produk tersebut masih akan dikenakan tarif fentanyl sebesar 20 persen, meskipun dikategorikan dalam jenis tarif yang berbeda.
Saham Apple mencatat kenaikan sebesar 2,2 persen setelah pengumuman tersebut, sementara saham Dell melonjak hampir 4 persen. Dana indeks sektor teknologi SPDR (XLK) juga mengalami kenaikan mendekati 1 persen.
Di sisi lain, indeks volatilitas CBOE (VIX), yang sering kali dianggap sebagai indikator sentimen pasar di Wall Street, mengalami penurunan tajam lebih dari 6 poin. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengalami penurunan, yang semakin mendorong minat beli terhadap saham.
Kenaikan ini terjadi di tengah tekanan yang sebelumnya dirasakan oleh saham-saham teknologi utama seperti “Magnificent Seven” setelah pengumuman tarif pada awal April. Meskipun sempat menunjukkan pemulihan pada minggu sebelumnya, ketiga indeks utama masih mencatatkan penurunan sejak tarif diumumkan pada tanggal 2 April 2025.
Sejak pengumuman tarif tersebut, S&P 500 telah mengalami penurunan sebesar 4,7 persen, Nasdaq melemah sebesar 4,4 persen, dan Dow turun sekitar 4 persen.