NEW YORK, KOMPAS.com – Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan yang berakhir Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB). Ini adalah peningkatan yang terjadi dua hari berturut-turut pada tiga indeks utama.
Mengutip CNBC, investor tampaknya mengabaikan gejolak perdagangan yang membebani pasar di awal pekan. Bahkan kenaikan terjadi ketika saham teknologi seperti Alphabet dan AMD mencetak kerugian.
Indeks Dow Jones Industrial Average yang merupakan indeks unggulan naik 317,24 poin atau 0,71 persen ke level 44.873,28. Kenaikan indeks ini didorong oleh kenaikan tajam pada saham Nvidia.
Lalu, indeks pasar luas S&P 500 naik 0,39 persen dan berakhir pada level 6.061,48.
Baca juga: Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Optimisme Perdagangan AS-China
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite naik 0,19 persen dan ditutup pada level 19.692,33.
Saham Nvidia menanjak lebih dari 5 persen setelah pembuat server Super Micro Computer mengumumkan ketersediaan produksi penuh pusat data kecerdasan buatannya dengan platform Blackwell milik Nvidia. Adapun, saham Super Micro naik sekitar 8 persen setelah pengumuman tersebut.
Kemudian, saham Amgen juga membantu kenaikan indeks Dow pada sesi tersebut. Sahamnya melonjak 6 persen menyusul laba dan pendapatan yang disesuaikan lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat.
Indeks Dow, bersama dengan dua indeks utama lainnya, anjlok pada hari Senin setelah AS mengumumkan pengenaan tarif sebesar 10 persen atas impor China selama akhir pekan.
Namun, indeks acuan mulai berbalik arah pada hari perdagangan tersebut dan terus berlanjut hingga hari Selasa, yang juga memperlihatkan China membalas dengan mengenakan tarif hingga 15 persen atas barang-barang AS.
Baca juga: Tarif Trump Masih Tekan Wall Street
Lebih lanjut, saham Alphabet terkoreksi 7 persen setelah induk perusahaan Google itu membukukan kehilangan pendapatan dari sektor cloud karena meningkatkan pengeluaran untuk AI.
Ini membuat investor khawatir perusahaan teknologi berkapitalisasi besar itu akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memanfaatkan ambisi AI-nya.
Sedikit catatan, pendapatan keseluruhan untuk periode tersebut juga tidak mencapai target.
Sedangkan, saham AMD juga turun 6 persen setelah pendapatan pusat data perusahaan pada kuartal keempat tidak memenuhi harapan.