TRIBUNTRENDS.COM – Pasangan pengantin asal Malaysia, Mohammad Fahmie dan Nur Erina Balqis, tengah menjadi sorotan di TikTok.
Bukan tanpa alasan, perbedaan fisik mereka sang pengantin wanita bertubuh plus size, sementara suaminya bertubuh kurus justru membuat kisah cinta mereka viral dan menginspirasi banyak orang.
Banyak yang menilai bahwa kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa cinta sejati tidak mengenal batas fisik, standar kecantikan, atau ekspektasi sosial.
Viralnya pasangan ini berawal dari unggahan akun TikTok @myhe4rtyou, yang menunjukkan momen bahagia mereka saat mengenakan busana pernikahan serba merah marun khas Melayu.
Baca juga: Ujian sebelum Pernikahan, Wanita Curhat Calon Ibu Mertua Minta Dibelikan Mobil Pakai Uang Hantaran
Dalam video tersebut, pasangan ini tampak bahagia, saling bertukar senyum, dan menikmati momen spesial mereka.
Para tamu memberikan selamat atas pernikahan keduanya, para tamu pun tak sedikit yang berfoto bersama pengantin.
Unggahan itu langsung menarik perhatian warganet, ditonton lebih dari 1,1 juta kali, dan mendapat ribuan komentar serta suka.
“Perempuan kelihatan cantik di mata lelaki yang tepat,” tulis keterangan unggahan tersebut dikutip TribunTrends, Sabtu, 21 Februari 2025.
Unggahan tersebut seolah menegaskan bahwa keindahan sejati bukanlah tentang penampilan semata, melainkan tentang bagaimana seseorang dipandang dengan penuh cinta oleh pasangannya.
Kata-kata ini mendapat banyak dukungan dari warganet yang terharu dengan kisah mereka.
Banyak netizen yang memuji Fahmie dan Erina sebagai pasangan yang inspiratif.
Mereka menganggap hubungan ini sebagai contoh nyata bahwa cinta sejati didasarkan pada ketulusan hati, bukan pada penampilan fisik semata.
Beberapa warganet bahkan berbagi kisah serupa, di mana mereka mengalami perjuangan menghadapi standar kecantikan yang sering kali tidak realistis.
Namun, tak sedikit pula yang memberikan pendapat berbeda, menunjukkan bahwa masih ada sebagian orang yang menilai hubungan berdasarkan faktor fisik.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, kisah Fahmie dan Erina memberikan pelajaran berharga tentang cinta yang sesungguhnya.
Di era media sosial yang sering kali menonjolkan standar kecantikan tertentu, kisah mereka menjadi angin segar yang mengingatkan bahwa kebahagiaan dalam hubungan tak hanya bergantung pada fisik, tetapi pada ketulusan, saling menerima, dan rasa sayang yang tulus.
Kisah mereka pun diharapkan bisa membuka mata banyak orang bahwa cinta sejati selalu menemukan jalannya, meskipun harus melawan ekspektasi sosial yang ada.
Sementara itu di lain sisi, viral keresahan seorang wanita yang kini sudah berusia 30 tahun.
Di usia yang sudah berkepala tiga, ia masih saja melajang.
Ia belum menikah dan menyalahkan diri sendiri hingga curhatannya itu viral di media sosial.
Baca juga: Trauma Gagal Nikah, Wanita Ini Sesak Napas Tiap Lihat Baju Pengantin, Pilih Mute Media Sosial
Dikutip dari mStar, Selasa (11/2/2025), bagi sebagian besar wanita, perasaan khawatir dan cemas karena belum bertemu belahan jiwanya sering muncul, terutama seiring bertambahnya usia.
Belum lagi saat melihat teman sebaya atau bahkan anak muda sudah pacaran dan punya anak, hati pasti ikut terluka.
Tak terkecuali wanita ini, ia bermimpi untuk menikah namun tampaknya ia telah putus asa karena merasa memiliki banyak kekurangan.
“Apakah wanita di atas usia 30 tahun benar-benar tidak memenuhi syarat untuk menemukan pasangan hidup?
“Saya benar-benar ingin menikah.
Namun, ketika saya berpikir tentang tidak memiliki pekerjaan tetap dan menjadi orang biasa, itu membuat saya tidak punya motivasi untuk mencari (pasangan),” tulisnya dalam sebuah posting yang dibagikan di situs X.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut apa yang menyebabkannya merasa demikian.
Tetapi pada sebagian besar kasus, hal itu mungkin disebabkan oleh tekanan dari orang-orang di sekitarnya.
Seolah pasrah, wanita itu pun sekaligus berdoa agar individu yang bernasib sama dengannya dipertemukan dengan jodoh yang baik.
“Semoga di luar sana yang masih mencari, menemukan belahan jiwa yang baik dan cocok,” tulisnya lagi.
Menuju ke bagian komentar, netizen memberikan beragam reaksi.
Ada pula yang menggambarkan wanita tersebut sebagai sosok yang mudah menyerah, padahal kekurangannya masih bisa diperbaiki, dan usianya yang menginjak 30 tahun pun masih dianggap belum terlambat untuk mencari pasangan hidup.
“Orang yang berusia 50 tahun, bahkan ibu rumah tangga, bisa menikah.
Mengapa mereka yang berusia 30-an tidak bersemangat?
Temukan sendiri, berdandanlah, cobalah bersosialisasi, dan semoga berhasil.”
“Jangan khawatir jika wajahmu tidak cantik.
Pergilah ke pusat kebugaran.
Jaga dirimu dan teman-temanmu.
Jaga makanan dan minumanmu, dan carilah pekerjaan atau dapatkan penghasilan sendiri.
Sederhana saja. Kamu akan menemukan belahan jiwamu nanti.
Tidak perlu khawatir tentang itu,” ujarnya.
Sementara itu, ada pula yang mengkritik perempuan tersebut karena terlalu banyak berpikir tentang pernikahan sampaisampai menganggapnya sebagai sebuah pencapaian dalam hidup.
“Wanita, sehebat apapun kariermu, seberapa terpelajarnya dirimu, seberapa mandirinya dirimu.
Apakah kamu tetap pecundang jika tidak menikah atau menikah namun tidak punya anak?
Apakah satu-satunya pencapaian wanita adalah menikah?
“Jika hidup ini hanya tentang mengkritik diri sendiri, Anda akan lelah.
Ada begitu banyak orang yang ingin mengkritik kita.
Apakah kita tidak ingin kehilangan motivasi?
Kalau begitu, menikahlah, menikahlah, menikahlah.
Apakah tidak ada hal lain yang dapat kita capai saat kita berusaha mencapai pernikahan?” komentar warganet.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan/Nafis)