Melihat perkembangan bayi dari hari ke hari rasanya menyenangkan, termasuk melihatnya ketika mereka mulai bisa duduk tegak. Namun bicara soal duduk, proses belajar duduk faktanya tidak semudah yang orang dewasa kira, Bunda. Otot punggung, leher, dan inti bayi harus cukup kuat untuk menjaga mereka tetap tegak.
Selain itu, mereka harus menjaga keseimbangan dan mencari tahu di mana harus meletakkan kaki mereka agar tidak terjatuh. Semakin banyak latihan Si Kecil untuk berdiri tegak dalam posisi duduk dengan bantuan, semakin cepat ia akan menemukan kesenangan untuk bisa duduk sendiri. Hal ini termasuk mereka belajar perspektif yang lebih baik terhadap semua mainan favoritnya dan orang-orang favoritnya.
“Tonggak motorik penting ini membutuhkan kekuatan dan koordinasi,” jelas Dawn Rosenberg, M.D., seorang dokter anak bersertifikat, anggota American Academy of Pediatrics, dan anggota BabyCenter Advisory Board, dikutip dari laman BabyCenter.
Untungnya, bayi sebenarnya telah membangun keterampilan untuk duduk sejak lahir, Bunda. Menurut Rosenberg, tonggak awal kontrol kepala dan leher serta berguling adalah keterampilan perkembangan penting yang biasanya mendahului dan akan memfasilitasi duduk.
Bunda mungkin bertanya-tanya: Kapan bayi mulai duduk? Mungkin Bunda juga pernah bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini saat Si Kecil menggeliat, menggerakkan lengan dan kakinya, serta menjelajah selama tummy time.
Baca Juga : Usia Berapa Kepala Bayi Bisa Tegak saat Tummy Time?Kapan bayi mulai duduk?
Selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi, mereka hanya akan dapat berbaring tengkurap atau telentang, Bunda. Mengutip laman Pathways, sekitar usia 4-6 bulan, bayi dapat mulai duduk dengan dukungan. Hal ini berarti bahwa saat duduk, mereka akan membutuhkan bantuan dari orang tua, bantal, atau apa pun yang dapat membantu mereka duduk.
Di fase ini, mereka mengembangkan kekuatan inti, serta kekuatan kepala dan leher. Pada usia ini, kepala mereka hanya akan sedikit jatuh ke belakang. Ketika bayi dapat duduk dengan dukungan, ini adalah tanda bahwa mereka mungkin siap untuk mulai makan makanan padat.
Sekitar usia 6 bulan, bayi akan mulai dapat duduk tanpa dukungan. Hal ini bergantung pada perkembangan otot punggung, tubuh bagian atas, dan leher. Bayi mungkin menggunakan tangannya untuk membantunya duduk, tetapi hal ini masih dianggap tanpa bantuan karena ia menopang dirinya sendiri.
Pada usia 7-9 bulan, bayi seharusnya sudah dapat duduk tegak tanpa bantuan secara teratur. Ini merupakan tonggak perkembangan utama untuk usia ini.
Tonggak perkembangan lainnya adalah mampu meraih mainan sambil duduk tanpa terjatuh. Bayi juga mungkin mulai mendorong dirinya sendiri ke atas, dan bergerak dari tengkurap atau kembali ke posisi duduk. Ada banyak hal yang dapat mereka lakukan saat duduk.
Pada usia satu tahun, bayi akan menjadi kuat dan mampu menempatkan dirinya sendiri pada posisi duduk. Hal ini juga merupakan waktu ketika bayi mengambil langkah pertamanya. Jadi seperti yang kita lihat, belajar duduk dengan bantuan bisa menjadi proses yang panjang, Bunda.
Cara stimulasi bayi agar bisa duduk tegak
Begitu Si Kecil menegakkan kepalanya dengan baik, Bunda dapat membantu mendorongnya untuk duduk dengan beberapa cara berbeda:
Sangga bayi di kursi, kereta dorong, atau pangkuan Bunda
Dikutip dari laman What to Expect, duduk dengan dukungan di kereta dorong saat berjalan-jalan di sekitar lingkungan adalah cara yang sangat baik untuk mengembangkan minat bayi dalam duduk. Saat Bunda berjalan, tunjukkan semua hal baru yang dapat dilihatnya dari posisi tegaknya, seperti pohon atau mobil, atau benda-benda sekitarnya.
Berikan ia sesuatu untuk dipegang dan bantal untuk menahannya agar tidak terjatuh
Semakin sering bayi berlatih duduk dengan bantuan, semakin besar kemungkinan ia akan mencoba duduk sendiri tanpa bantal atau tangan orang dewasa untuk menopangnya. Untuk menenangkan rasa keseimbangannya yang goyah, gulingkan bola dan bermain tangkap bola saat berdua duduk, atau pegang tangannya dan nyanyikan sebuah lagu, goyangkan dengan lembut mengikuti irama.
Saat ia belajar duduk, letakkan bayi di atas selimut atau matras untuk menahannya agar tidak terjatuh, dan duduklah di dekatnya sehingga Bunda dapat menangkapnya jika ia terjatuh ke belakang.
Gunakan mainan sebagai ‘pancingan’
Coba letakkan mainan di depan kaki bayi saat ia duduk, dan ia mungkin akan menopang dirinya sendiri dengan tangannya saat ia memainkannya. Bunda juga dapat meletakkan mainan di dekat bagian atas kakinya untuk menarik perhatiannya.
Kemudian, angkat mainan tersebut hingga sejajar dengan matanya. Si Kecil akan meraihnya saat duduk dan bahkan mungkin dapat tetap duduk sendiri saat ia memainkan mainan di tangannya.
Hal yang harus dilakukan jika menduga adanya keterlambatan perkembangan
Pastikan untuk menghadiri kunjungan rutin terjadwal untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika bayi belum bisa duduk sendiri pada usia 9 bulan, segera hubungi dokter anak.
Ada baiknya untuk bertindak lebih cepat, terutama jika bayi hampir berusia 9 bulan dan belum bisa duduk dengan bantuan. Perkembangan bervariasi dari bayi ke bayi, tetapi ini mungkin merupakan tanda keterlambatan keterampilan motorik kasar.
Tanda-tanda keterlambatan motorik lainnya meliputi:
- Otot kaku atau tegang
- Gerakan lemas
- Bayi hanya meraih dengan satu tangan di atas tangan lainnya
- Kurangnya kontrol kepala yang kuat
- Bayi tidak meraih atau memasukkan benda ke mulut
Pilihan Redaksi
Kapan Bayi Mulai Tengkurap, Duduk, Merangkak, dan Berjalan?
Tummy Time untuk Bayi Usia 0-7 Bulan, Ini Manfaat hingga Cara Melakukannya
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Bayi Sehat Usia 0-3 Bulan, Bunda Perlu Tahu
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!