UBS Naikkan Peringkat Saham Indonesia: Peluang Investasi Menguntungkan?

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 24 April 2025 - 19:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA – UBS Group AG, sebuah firma terkemuka dalam bidang perbankan investasi dan layanan keuangan, baru-baru ini meningkatkan peringkat saham Indonesia menjadi overweight. Menurut laporan yang dirilis oleh Bloomberg pada hari Kamis, 24 April lalu, keputusan strategis ini didasarkan pada fundamental ekonomi domestik yang solid serta karakteristik pasar yang relatif stabil.

Kenaikan peringkat ini memicu ekspektasi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki potensi untuk menguat, didorong oleh perkiraan masuknya modal asing. Meskipun demikian, para analis memperingatkan bahwa sentimen positif ini mungkin belum cukup kuat untuk sepenuhnya meredam dampak volatilitas yang berasal dari dinamika global.

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, berpendapat bahwa langkah UBS ini mencerminkan keyakinan investor yang meningkat terhadap prospek pasar dalam negeri. Namun, ia menekankan bahwa dampak positif ini cenderung bersifat sementara.

“Sebagai negara yang tergolong dalam kategori emerging market, kita tetap rentan terhadap fluktuasi pasar. Peningkatan peringkat ini hanya bertindak sebagai katalis jangka pendek,” jelas Nico kepada Kontan pada tanggal 24 April.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 Menjadi Rp 1.679.000 Per Gram Pada Hari Ini (18/2)

Begini Proyeksi IHSG Pada Esok Hari, Jumat (25/4)

Sejalan dengan pandangan tersebut, Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst di Mirae Asset Sekuritas, menyoroti bahwa sentimen global dan dinamika diplomasi perdagangan akan terus memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG.

“Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari arena global. Kita perlu mempertimbangkan aspek makroekonomi terlebih dahulu, sebelum beralih ke faktor mikro seperti kinerja keuangan perusahaan dan aksi korporasi,” ungkapnya.

Strategi untuk Investor

Menanggapi situasi ini, Nico menyarankan agar para investor menyesuaikan strategi mereka dengan jangka waktu investasi masing-masing. Bagi investor yang berorientasi jangka panjang, penurunan harga saham dapat dilihat sebagai peluang untuk mengakumulasi aset. Sementara itu, investor jangka pendek dapat memanfaatkan volatilitas pasar untuk melakukan trading cepat.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Tak Bergerak di Level Rp 1.672.000 Per Gram Pada Hari Ini (2/3)

Nafan menambahkan bahwa strategi yang tepat akan bervariasi, tergantung pada pendekatan masing-masing investor.

“Investor fundamental akan fokus pada saham-saham dengan kinerja yang baik namun valuasi yang masih menarik. Di sisi lain, investor teknikal akan menganalisis pola harga – jika harga saham mulai bergerak stabil, ini bisa menjadi indikasi untuk mengakumulasi sebelum harga naik,” paparnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa meskipun sentimen yang dipicu oleh UBS bersifat positif, arah pasar secara keseluruhan akan tetap sangat bergantung pada perkembangan negosiasi perdagangan global.

“Sebagai contoh, kita perlu mewaspadai potensi perubahan sikap mendadak dari Trump terkait isu perang dagang (Trump temper tantrum effect). Oleh karena itu, proses negosiasi dan diplomasi perdagangan akan memainkan peran krusial dalam menentukan tren pasar di masa depan,” pungkas Nafan.

Peringkat Saham Indonesia Naik Kelas, Apakah IHSG Berpotensi Meroket ke Angka 7.000?

Berita Terkait

Harga Emas Naik! Investor Pantau Negosiasi Dagang AS-China Hari Ini
Ekspor Batubara Indonesia Turun: Peluang dan Tantangan Bagi Emiten
IKN Banjir Investasi: Rp 132 Triliun Mengalir, Prabowo Kagum Sawah Rawa
Target IHSG 2025 Direvisi: Analisis Mendalam dan Faktor Pendorongnya
Saham Indonesia Menguat: Analis Ungkap Strategi Jitu untuk Investor
Kinerja Kalbe Farma Diprediksi Positif, Analis Soroti Inovasi dan Efisiensi
KLBF: Fundamental Solid, Investasi Terbaik di Sektor Farmasi?
IHSG Berbalik Arah: Saham Ini Jadi Sasaran Jual Asing Hari Ini!

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 23:55 WIB

Harga Emas Naik! Investor Pantau Negosiasi Dagang AS-China Hari Ini

Kamis, 24 April 2025 - 23:39 WIB

Ekspor Batubara Indonesia Turun: Peluang dan Tantangan Bagi Emiten

Kamis, 24 April 2025 - 22:44 WIB

IKN Banjir Investasi: Rp 132 Triliun Mengalir, Prabowo Kagum Sawah Rawa

Kamis, 24 April 2025 - 22:07 WIB

Target IHSG 2025 Direvisi: Analisis Mendalam dan Faktor Pendorongnya

Kamis, 24 April 2025 - 21:39 WIB

Saham Indonesia Menguat: Analis Ungkap Strategi Jitu untuk Investor

Berita Terbaru

entertainment

Jennifer Aniston di The Last of Us 2? Ini Faktanya!

Kamis, 24 Apr 2025 - 23:27 WIB

politics

Bernadya dan Raisa Gugat Aturan Izin Lagu di MK: Ada Apa?

Kamis, 24 Apr 2025 - 23:19 WIB