BOLASPORT.COM – Tim bulu tangkis China harus puas menjadi runner-up pada Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 setelah kalah, 1-3 pada babak final di Qingdao, China, 16 Februari kemarin.
Meski begitu tunggal putri China, Xu Wen Jing, mencuri perhatian setelah selalu menang setelah 3 kali diturunkan pada turnamen yang menjadi kualifikasi untuk Sudirman Cup 2025 itu.
Juara Dunia Junior 2024 dikenal saat tampil Liga Super Bulu Tangkis 2020.
Saat itu, ia baru berusia 13 tahun dan merupakan pemain termuda pada Liga Super Bulu Tangkis di China.
Sejak saat itu, pemain yang kini berusia 17 tahun itu terus melangkah maju selangkah demi selangkah, bergabung dengan Tim Bulu Tangkis Jiangsu, dan terpilih untuk timnas junior pada 2022.
Pada 2024, Xu meraih gelar Juara Asia Junior Juara Dunia Junior 2024
Dia meraiih medali emas untuk tim China dalam ajang tersebut setelah 8 tahun. Tunggal putri terakhir China yang terakhir merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior adalah Chen Yu Fei.
Chen merupakan idola Xu dan dia ingin mengikuti jejak Chen.
Kali ini, keduanya berada dalam satu tim. Xu mengalahkan pemain peringkat ke-8 dunia, Tomoka Miyazaki pada semifinal.
Ini adalah pertandingan yang dianggap sulit dimenangkan sebelum pertandingan.
Sebagai bintang baru tunggal putri Jepang, Miyazaki memiliki keterampilan dan pengalaman kompetisi yang lebih banyak atas Xu.
Miyazaki menjadi runner-up China Open 2024. Menghadapi lawan yang kuat, Xu
dengan cepat masuk ke permainan dan secara aktif meluncurkan serangan, dan memiliki pukulan akurat.
Baca Juga: Ganda Putra Indonesia Masih Bisa Bersaing dengan Malaysia meski Sebagian Rahasia Fajar/Rian Dkk Sudah Diketahui Herry IP
Dia terus menyerang dengan berbagai cara sehingga sulit untuk dihadapi lawan.
Pada akhirnya, Xu Wenjing mengalahkan Miyazaki dua gim langsung, 21-16, 21-17.
Pada babak final, China memiliki awal yang buruk karena kalah pada nomor ganda campuran dan tunggal putra.
Xu masuk ke lapangan saat tim tertinggal 0-2, menantang pemain Indonesia peringkat 14 dunia, Putri Kusuma Wardani atau Putri KW.
Tetapi, dia sama sekali tidak takut. Pada gim pertama, Xu menekan lawannya dengan serangan yang ganas dan menang 21-12.
Pada gim kedua, dia sedikit tertinggal di awal, tetapi dia segera menyesuaikan taktiknya, memperkuat kendalinya atas bola-bola kecil di depan ne, dan secara bertahap menyamakan kedudukan.
Setelah itu, dia bermain semakin lancar, dan mengunci kemenangan dengan 21-13, menjadi satu-satunya pemain China yang merebut poin pada final.
Memenangkan poin krusial ini tidak hanya menunjukkan kekuatan Xu, tetapi juga mencerminkan kualitas psikologisnya yang kuat.
“Saya ingin berusaha untuk memiliki hati yang besar dalam setiap permainan,” kata Xu dilansir BolaSport.com dari Aiyuke.
Menghadapi ajang besar seperti kompetisi tim senior untuk pertama kalinya, Xu tampak tenang di permukaan, tetapi sebenarnya dia juga gugup.
“Saya tidak boleh membiarkan lawan saya melihatnya. Saya menyesuaikan diri di setiap poin, dan mencoba merebut setiap poin dengan hati-hati, dan tidak menyia-nyiakan poin apa pun,” aku Wu.
Pada awal tahun ini, Xu terpilih masuk tim bulu tangkis nasional China dengan memenangkan pertandingan dalam seleksi.
Dia dapat berlatih dengan seniornya dan mengakui bahwa dia telah banyak berkembang selama periode pelatihan ini.
Penampilan luar biasa Xu Wenjing dalam kompetisi ini telah memberikan semangat dan harapan baru ke dalam tim tunggal putri bulu tangkis nasional China.
“Melalui kompetisi ini, saya telah memperjelas arah pelatihan saya di masa depan. Saya juga berharap dapat bersaing dengan lebih banyak pemain kelas dunia di masa mendatang,” tutur Xu.
Baca Juga: Ganda Putra Nasional Malaysia Masih Bertanding Tanpa Kepala Sukunya, Herry IP Absen Lagi pada Tur Eropa