bali.jpnn.com, PECATU – Tren wisatawan membeli vila hijau yang bebas banjir di kawasan Bali Selatan mulai terlihat.
Menurut Direktur Miraland Bali I Wayan Sudarma, para turis sudah mulai pintar memilih vila yang akan ditempati.
Mayoritas menginginkan lingkungan yang hijau, banyak ruang halaman, jalan yang lebar dan drainase baik dan bebas banjir.
Sepanjang 2024, salah salah pengembang lokal, Miraland Bali berhasil menjual 23 unit vila di kawasan Pecatu dan seluruhnya terjual dalam waktu empat bulan.
“Kawasan hijau itu menjadi ciri khas tersendiri.
Wisatawan saat ini sudah pintar-pintar.
Mereka ingin lingkungan yang hijau, banyak ruang halaman, jalannya lebar, drainase baik bebas banjir,” kata Wayan Sudarma dilansir dari Antara.
Di kompleks Samani Vila Pecatu yang dibangun hingga tahap kedua ini, Wayan Sudarma menerapkan eco living dengan 30 persen kawasan hijau dan area menurun sehingga drainase yang baik akan memperlancar aliran air agar tidak terjadi banjir.
Wayan Sudarma menjelaskan sejak membaiknya ekonomi Bali, tren kebutuhan akomodasi bagi turis baik domestik maupun internasional meningkat, terutama di Bali Selatan.
Tak hanya hotel, vila sebagai akomodasi privat juga permintaannya melonjak.
Pasalnya, wisatawan tak ingin lagi kesulitan memesan kamar saat musim liburan yang biasanya okupansi hotel di wilayah Bali Selatan di atas 90 persen.
“Kalau menginap di hotel juga harus berbagi misalnya kolam renang dan restoran, sedangkan vila semuanya privat.
Jadi, hanya mereka dan keluarganya yang bisa menikmati, makanya kebutuhan vila terus meningkat,” ujar Wayan Sudarma.
Menurut Wayan Sudarma, memilih akomodasi privat mewah dan kawasan hijau akhirnya menjadi nilai tambah karena di masa mendatang para pembeli ini dapat menjual kembali propertinya dengan nilai lebih tinggi.
“Jadi, wisatawan sekarang ingin membeli sebuah vila bukan hanya untuk rumah mewah, tetapi juga sebuah hunian yang nyaman dan mempunyai prospek ke depan karena nilai investasinya terus naik,” imbuhnya.
Wayan Sudarma juga menilai membangun kawasan hijau di Bali juga bagian dari komitmen pengembang lokal mendukung pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan.
Wayan Sudarma lantas mencontohkan akomodasi privat yang dibangun Miraland.
Vila dengan desain modern tropis yang dibangun di Kawasan Pecatu itu sukses penjualannya hingga unitnya akan ditambah 10 lagi.
Tiap unit berlantai dua dengan sekitar tiga kamar dan kolam renang pribadi itu berhasil terjual di kisaran harga Rp 2 miliar, atau dapat disewa Rp 357 juta per tahun. (lia/JPNN)