TOWR Kantongi Izin Rights Issue 15 Miliar Saham untuk Ekspansi

- Penulis

Kamis, 24 April 2025 - 06:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA — PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), perusahaan menara yang merupakan bagian dari Grup Djarum, telah memperoleh lampu hijau untuk melaksanakan aksi korporasi berupa rights issue. Aksi ini melibatkan penerbitan hingga 15 miliar saham baru dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Adam Gifari, Advisor dan Grup Investor Relations Sarana Menara Nusantara, mengungkapkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada hari Rabu, 23 April 2025, telah menyetujui rencana penambahan modal melalui rights issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan jumlah maksimum 15 miliar saham.

“RUPS telah memberikan persetujuan terkait rencana rights issue ini. Namun, detail mengenai harga pelaksanaan dan waktu yang tepat untuk pelaksanaan rights issue masih belum ditentukan,” jelas Adam seusai menghadiri RUPS TOWR di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

: Emiten Grup Djarum TOWR Waspadai Ekspansi di Tengah Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut, Adam menjelaskan bahwa realisasi rights issue ini masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pihaknya menargetkan agar aksi rights issue ini dapat terlaksana pada semester pertama tahun 2025.

Baca Juga :  Target Baru Harga Saham MEDC saat Target Penjualan Dikerek 9,75%

Adam juga menyinggung perihal penundaan pelaksanaan rights issue yang semula direncanakan pada penghujung tahun sebelumnya. Menurutnya, TOWR masih mencermati kondisi makro ekonomi Indonesia, mengingat dana yang diperoleh dari rights issue ini akan dialokasikan untuk pembayaran utang.

: : Emiten Menara Grup Djarum TOWR Bagikan Dividen dengan Nilai Total Rp800 Miliar

“Dengan demikian, langkah ini juga bertujuan untuk mempertahankan peringkat perusahaan. Setelah itu, baru kita akan merencanakan langkah strategis berikutnya sebagai sebuah perusahaan,” imbuh Adam.

Sebelumnya, Chief Financial Officer (CFO) Sarana Menara Nusantara Group, Juliawati Gunawan, menyampaikan bahwa TOWR berencana untuk merealisasikan proses rights issue pada kuartal kedua tahun 2025.

: : Emiten Grup Djarum TOWR Raih Pinjaman Rp1 Triliun dari Bank OCBC

“Jika tidak ada kendala yang berarti, TOWR akan menjalankan proses Rights Issue yang sempat tertunda pada tahun lalu dan kini dijadwalkan untuk kuartal II/2025,” kata Juliawati.

Juliawati menegaskan bahwa dukungan dari pemegang saham pengendali TOWR tetap solid dan diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang. Menurutnya, manajemen TOWR akan menerapkan kebijakan dan strategi keuangan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

Baca Juga :  Simak Rekomendasi Saham Emiten Adik Prabowo, Solusi Sinergi Digital (WIFI)

Sebagai informasi, TOWR sebelumnya memiliki rencana untuk melaksanakan rights issue dengan menerbitkan 5 miliar saham baru pada akhir tahun 2024. Penerbitan saham baru ini direncanakan memiliki nilai total sebesar Rp4,5 triliun.

Namun, rencana tersebut mengalami penundaan pada akhir tahun 2024 setelah manajemen melakukan evaluasi terhadap kondisi makro ekonomi dan dinamika pasar. Pertimbangan ini juga mencakup pergerakan harga saham TOWR, serta evaluasi terhadap kebutuhan internal perusahaan.

TOWR juga mengindikasikan akan meninjau kembali struktur rights issue, termasuk jumlah total modal yang akan dihimpun dan harga penawaran per saham, dengan tujuan untuk menyesuaikannya dengan perkembangan ekonomi dan kondisi pasar terkini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

UNVR Bangkit, Investor Institusi Kembali Borong Saham Unilever Indonesia
Barito Pacific (BRPT) Alihkan Saham Bisnis Logistik ke Anak Usaha Chandra Asri (TPIA)
Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Signifikan, Gubernur BI Ungkap Pemicunya
Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Lagi Rp 22.000 Hari Ini Kamis (24/4)
Harga Emas Antam Terbaru, Kamis (24/4): Turun Rp 22.000 Jadi Rp 1.969.000 per Gram
Harga Emas Dunia Turun 3 Persen, Investor Mulai Beralih ke Saham
Sentimen Positif: Bursa Asia Menguat Setelah Trump Redakan Ketegangan dengan China
TOWR Rights Issue: RUPS Setujui Penerbitan 15 Miliar Saham Baru

Berita Terkait

Kamis, 24 April 2025 - 10:59 WIB

UNVR Bangkit, Investor Institusi Kembali Borong Saham Unilever Indonesia

Kamis, 24 April 2025 - 10:39 WIB

Barito Pacific (BRPT) Alihkan Saham Bisnis Logistik ke Anak Usaha Chandra Asri (TPIA)

Kamis, 24 April 2025 - 09:51 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat Signifikan, Gubernur BI Ungkap Pemicunya

Kamis, 24 April 2025 - 09:39 WIB

Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Lagi Rp 22.000 Hari Ini Kamis (24/4)

Kamis, 24 April 2025 - 09:31 WIB

Harga Emas Antam Terbaru, Kamis (24/4): Turun Rp 22.000 Jadi Rp 1.969.000 per Gram

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Puan Minta MBG Dievaluasi: Program Baik, Pelaksanaannya Harus Baik

Kamis, 24 Apr 2025 - 11:39 WIB

Society Culture And History

Kepergian Paus Fransiskus dan Duka Warga Kristen Gaza

Kamis, 24 Apr 2025 - 11:31 WIB