Petualangan Menjelajahi Italia: Sebuah Kisah Perjalanan Keluarga.
Tulisan Kompasiana ini bercerita tentang impian menjelajahi dunia, khususnya perjalanan saya dan suami ke Italia.
Meskipun bukan tema Ramadan, saya ingin berbagi pengalaman pribadi yang tak terlupakan ini.
Perjalanan pertama kami ke Italia, yang telah kami kunjungi sebanyak tiga kali, dimulai dengan mengikuti tur menggunakan visa Schengen yang berlaku untuk seluruh Eropa.
Kunjungan kedua, kami mengurus visa langsung ke Italia untuk mengunjungi adik saya, Margaretha, yang telah menetap di Padova bersama suaminya, Sandro, selama empat puluh tahun.
Kami terbang dari Sydney ke Roma dengan Emirates, penerbangan selama 17 jam dengan transit tiga jam di Dubai. Di Dubai, kami menikmati hidangan prasmanan gratis di lounge Emirates.
Setibanya di Roma, kami disambut hangat oleh Margaretha, Sandro, dan Pastor Stradioto yang kebetulan berada di Roma saat itu.
Mereka mengajak kami berkeliling Vatikan dan menyaksikan kemegahan bangunan Colosseum, arena pertarungan gladiator Romawi.
Adik saya juga mengajak kami menjelajahi pulau-pulau Stromboli, Pari, dan Vulkano di pantai selatan Italia.
Di sana, banyak orang mandi di air belerang yang bercampur air laut, yang dipercaya dapat membuat awet muda.
Kami takjub melihat formasi batuan unik yang menjulang dari permukaan laut.
Perjalanan ketiga membawa kami dari Perth langsung ke Padova, disambut kembali oleh adik dan ipar saya.
Dari Padova, kami menuju Venesia, kota kanal yang terkenal dengan gondolasnya. Kami menikmati naik gondola dan makan siang spaghetti yang lezat.
Margaretha dan Sandro mengajak kami berkeliling Italia, dari utara hingga selatan, mengunjungi berbagai tempat ikonik seperti Menara Pisa yang miring,
salah satu keajaiban dunia.
Kami juga menikmati keindahan Pantai Tropea dan mengunjungi Sisilia, pulau yang pernah menjadi markas Mafia.
Kami bersyukur atas kesempatan merasakan perjalanan yang penuh kenangan indah. Yang lebih istimewa, seluruh biaya selama di Italia ditanggung oleh Margaretha dan Sandro.
Berulang kali, saat hendak membayar, adik saya selalu berkata, “Cece, selama di Italia jangan buka dompet!” Bayangkan, selama sebulan, seluruh pengeluaran kami ditanggung oleh mereka. Kami hanya perlu membayar tiket pesawat pulang pergi.
Margaretha, yang pernah tinggal bersama kami selama dua tahun semasa kecil, memperlakukan kami dengan istimewa, seperti keluarga sendiri, bahkan lebih dari sekadar kakak-adik.
Kesimpulan :
Perjalanan ke Italia memperluas wawasan kami tentang dunia luar. Italia adalah negara yang sangat kami rekomendasikan.
Selain destinasi wisata yang indah, makanan yang lezat, penduduk yang ramah, Italia juga menawarkan lingkungan yang aman dan bersih.
Bagi yang bermimpi berkeliling dunia, Italia layak masuk dalam daftar destinasi impian Anda.
Terima kasih kepada sahabat Kompasiana yang telah meluangkan waktu membaca tulisan ini. Salam sayang dan doa dari kami.
“Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir batin” bagi sahabat Kompasiana yang merayakan.
31 Maret 2025.
Salam saya,
Roselina.
