Bulan Ramadhan seringkali diiringi dengan peningkatan pengeluaran. Kebutuhan menjelang Lebaran, seperti membeli makanan, pakaian, menyiapkan THR, dan lain sebagainya, membutuhkan perencanaan keuangan yang matang.
Tanpa pengendalian yang bijak, pengeluaran dapat membengkak dan menyebabkan kita berbelanja secara impulsif. Oleh karena itu, mengelola keuangan dengan cermat dan sesuai kebutuhan sangat penting.
Tujuannya agar kita merasa tenang secara finansial setelah Ramadhan dan Lebaran. Lebaran memang hanya setahun sekali, namun bukan alasan untuk berbelanja berlebihan tanpa mempertimbangkan masa depan. Kehidupan masih berlanjut setelah Lebaran, jadi hindarilah kebingungan finansial pasca-Lebaran akibat pengeluaran yang tidak terkendali.
Berikut beberapa kiat mengelola keuangan dengan bijak selama Ramadhan dan menjelang Lebaran:
Pertama, tetapkan skala prioritas sebelum berbelanja
Langkah awal adalah menentukan skala prioritas. Catat kebutuhan terpenting dan mendesak terlebih dahulu.
Saat membuat skala prioritas, bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Pilah barang-barang yang benar-benar perlu dibeli dari yang sekadar diinginkan. Hal ini membantu mengontrol dorongan untuk berbelanja berlebihan.
Contohnya, saat membeli makanan, sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan tergoda oleh kemasan menarik, tetapi fokuslah pada kebutuhan sebenarnya.
Begitu pula saat membeli baju Lebaran. Periksa kembali lemari pakaian Anda. Mungkin ada baju yang masih bagus dan belum pernah dipakai, atau Anda hanya perlu membeli beberapa item saja, bukan semuanya.
Kemampuan menentukan skala prioritas sangat penting agar tidak boros saat berbelanja. Jika barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan, lebih baik tidak dibeli.
Kedua, batasi aktivitas berbelanja online
Tips kedua adalah membatasi waktu yang dihabiskan untuk melihat-lihat toko online atau situs belanja. Aktivitas ini dapat memicu keinginan untuk membeli barang di luar skala prioritas.
Melihat-lihat di aplikasi belanja online dapat memicu pembelian impulsif. Awalnya mungkin kita tidak berniat membeli, tetapi melihat berbagai tawaran menarik dapat mengubah keinginan kita. Hal ini berujung pada pembelian barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Kemudahan berbelanja online memang menggiurkan, namun kita harus tetap waspada dan mengontrol diri. Memiliki aplikasi belanja online tidak masalah, tetapi batasi penggunaannya agar tidak tergoda membeli barang yang tidak penting.
Alihkan perhatian Anda ke kegiatan lain, seperti menonton film, membaca buku, menulis jurnal, atau hobi lainnya, untuk menghindari godaan belanja online.
Banyak aktivitas yang dapat mengalihkan perhatian dari belanja online. Jika tidak dikontrol, keinginan untuk berbelanja akan meningkat dan berdampak pada keuangan. Jangan sampai keinginan sesaat membuat pengeluaran tidak terkendali.
Ketiga, sisihkan uang untuk tabungan
Ketiga, sisihkan sebagian penghasilan di bulan Ramadhan untuk menabung. THR (Tunjangan Hari Raya) yang biasanya diterima menjelang Lebaran perlu dikelola dengan bijak, salah satunya dengan menabung. Jangan langsung dihabiskan untuk hal-hal yang tidak penting.
Menabung sangat penting karena membantu kita menghadapi kesulitan finansial. Menabung juga merupakan persiapan menghadapi kondisi keuangan yang tidak menentu di masa depan.
Jadi, saat menerima THR, jangan langsung dihabiskan. Sisihkan sebagian untuk tabungan.
Tabungan memberikan ketenangan finansial ketika menghadapi keadaan darurat atau tidak terduga. Uang lebih yang diterima sebaiknya ditabung dan dibelanjakan secukupnya saja. Gunakan uang tersebut sebagai tabungan untuk masa depan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.
Semoga bermanfaat!