Ragamutama.com Program naturalisasi pemain keturunan oleh PSSI semakin intensif dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan memperkuat Timnas Indonesia.
Kedatangan pemain-pemain naturalisasi ini terbukti memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas permainan Tim Garuda.
Sebagai hasilnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara dari kawasan Asia Tenggara yang masih bertahan di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim Garuda bahkan menunjukkan kemampuan bersaing yang kompetitif dengan tim-tim kuat Asia lainnya, seperti Arab Saudi dan Australia, di putaran ketiga.
Pembelaan Shin Tae-yong Usai Negaranya Dipermalukan Timnas U-17 Indonesia
Terbaru, Indonesia memperkuat posisinya di empat besar klasemen sementara Grup C setelah meraih kemenangan 1-0 atas Bahrain.
Dengan dua pertandingan tersisa, peluang Tim Merah-Putih untuk melaju ke Piala Dunia 2026 masih cukup menjanjikan.
Indonesia akan menghadapi dua pertandingan krusial di putaran ketiga, yaitu melawan China dan Jepang pada bulan Juni mendatang.
Meskipun demikian, ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa keberhasilan Indonesia saat ini terlalu bergantung pada pemain naturalisasi.
Apalagi, dalam pertandingan terakhir melawan Bahrain, mayoritas pemain yang mengisi susunan pemain inti Indonesia, yaitu 9 dari 11 pemain, adalah pemain keturunan.
Kritik semacam ini seringkali muncul dari pendukung tim-tim pesaing Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Beberapa pihak beranggapan bahwa Indonesia tidak akan mampu mencapai banyak hal di level Asia tanpa adanya kontribusi dari pemain keturunan.
Namun, media Vietnam, Znews, menyampaikan pandangan bahwa anggapan tersebut telah terbantahkan dengan pencapaian yang diraih oleh Timnas U-17 Indonesia baru-baru ini.
Timnas U-17 Indonesia berhasil mengamankan tempat di Piala Dunia U-17 2025 setelah berhasil lolos ke babak perempat final Piala Asia U-17 2025.
Meskipun masih menyisakan satu pertandingan di fase grup, Indonesia sudah dipastikan lolos berkat kemenangan dalam dua pertandingan sebelumnya.
Salah satu kemenangan tersebut diraih dengan mengalahkan tim kuat Korea Selatan dengan skor 1-0.
Piala Asia U-17 2025 – Pelatih Afghanistan Remehkan Indonesia
Skuad yang dilatih oleh Nova Arianto ini hanya diperkuat oleh satu pemain keturunan, yaitu Mathew Baker.
Selebihnya, skuad Garuda Asia didominasi oleh pemain-pemain yang lahir dan berkembang melalui kompetisi lokal.
“Indonesia telah menunjukkan kepada negara-negara Asia Tenggara bahwa mereka tidak hanya berfokus pada naturalisasi pemain dari Eropa untuk tim nasional.”
“Di level usia muda, dengan fondasi yang ada saat ini, sepak bola Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,” tulis Znews.vn.
Lebih lanjut, Znews juga memberikan apresiasi terhadap keberadaan berbagai kompetisi usia muda sebagai wadah untuk melahirkan pemain-pemain berbakat.
“Pada kelompok umur U-17, Indonesia memiliki setidaknya tiga turnamen yang berbeda dalam setahun, termasuk Kejuaraan Nasional Remaja, Piala Soeratin, dan Elite Pro Academy (untuk akademi).”
“Turnamen-turnamen ini tidak hanya diselenggarakan di tingkat nasional, tetapi juga memiliki babak kualifikasi regional di setiap provinsi dan kota, sehingga memberikan kesempatan bagi ribuan pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka.”
“Sistem kompetisi yang beragam ini membantu dalam menemukan dan memilih talenta-talenta terbaik untuk memperkuat Timnas U-17 Indonesia.”
“Pertandingan-pertandingan dari level U-13, U-15, dan U-17 diselenggarakan secara rutin dan sangat kompetitif, yang membantu para pemain muda dalam mengumpulkan pengalaman dan melatih mentalitas kompetitif mereka.”
“Hal ini berbeda dengan banyak negara di Asia Tenggara lainnya, di mana liga-liga usia muda seringkali kekurangan investasi atau kontinuitas.”
“Dari fondasi inilah nama-nama yang bermain untuk Indonesia di turnamen Asia ditemukan dan diberi kesempatan untuk bersinar di panggung kontinental,” tulis Znews.vn.