The Dark Side of Hotel’s Leftovers

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika mendengar soal hotel-hotel mewah, terutama jika berlokasi di negara-negara yang mempromosikan nilai glamornya, kebanyakan dari kita akan mengaitkannya dengan sesuatu yang elegan, pelayanan bintang lima, arsitektur yang megah, hingga detail-detail mahal lainnya.

Namun, tidak terpikir di benak kita bahwa di balik kemewahan yang ditawarkan, ada hal buruk yang kian tertimbun setiap harinya hingga menjadi gunung permasalahan yang membahayakan, yaitu food waste, atau sampah makanan.

Berdasarkan hasil riset yang diunggah dalam situs resmi Khalifa University mengenai sampah makanan, dikatakan bahwa dari seluruh negara Gulf Cooperation Council (GCC), Uni Emirat Arab merupakan negara dengan tingkat konsumsi makanan per kapita tertinggi di tahun 2013 sebesar 1,486 kg per tahun—juga diyakini akan terus meningkat setidaknya hingga tahun 2017. Dengan angka yang tertera, diperkirakan hampir 3,27 juta ton sampah makanan (mirisnya) terbuang setiap tahunnya di UEA.

Jika dikonversi ke dalam bentuk mata uang, maka harga dari makanan yang terbuang ini bernilai lebih dari 3,54 miliar dolar.

Mengerikan, memang. Situasi ini sangat mengkhawatirkan sebab timbunan sampah makanan terjadi di seluruh negara di dunia.

And if we are talking about this problem, then we might wonder, have people taken specific action to solve the problem? Or at least, what kind of plans or visions have been cast upon this issue?

Baca Juga :  Tips Solo Traveling untuk Wanita yang Aman dan Nyaman

Karena jumlahnya berlebih, nyaris mustahil food waste di dunia bisa dikurangi hanya dengan menghimbau orang-orang untuk menghabiskan makanan mereka. Back to the history, not everyone grew up as a kid who was told ‘nasi putih bakal nangis kalau nggak dihabisin’. Or, maybe they knew that idea already, tapi memang ada hal lain yang membuat mereka mau atau tidak mau harus membuang makanan mereka.

Yah, tapi mirisnya lagi, skenario ini dikalikan dengan berjuta-juta jumlah orang di bumi ini.

Namun seiring berkembangnya industri pariwisata UEA, hotel-hotel pada akhirnya menemukan cara untuk memadukan luxury dengan environmental responsibility.

Maksudnya apa, sih? Hal ini berarti industri pariwisata tidak hanya menyajikan sesuatu yang dapat menghibur mata semata, melainkan juga menjunjung nilai-nilai tanggung jawab atas produk-produk yang ditawarkan (atau gampangnya: mengurangi sisi ‘guilty pleasure’ yang mungkin timbul), terlebih dari sektor food and beverages.

Aksi ini ditandai dengan adanya praktik sustainability di hotel, seperti contohnya yang tertulis dalam situs resmi Winnow Vision mengenai kerjasama yang dilakukan mereka bersama IHG Hotels dalam menangani food waste dengan cara memonitorisasi jumlah limbah makanan yang terkumpul setiap harinya agar setelahnya bisa ditimbang dan diteliti kembali agar pihak hotel dapat mengetahui secara spefisik bahan makanan yang harus ditakar porsinya sebelum dihidangkan.

Baca Juga :  Kolaborasi Wisata Relegi dengan Destinasi Lain

Tak hanya itu, seperti yang tertera dalam artikel online milik Accor berjudul ‘Accor Teams Say No To Food Waste’, sebagai salah satu brand terbesar di industri perhotelan, sejak tahun 2022 Accor telah melengkapi hotel-hotel mereka dengan Orbisk, timbangan pintar yang dapat mengukur volume limbah makanan perminggunya, yang dapat membantu pihak hotel bisa secara teratur mengelola limbah-limbah tersebut menjadi pupuk kompos untuk menghindari emisi gas karbon dioksida di lingkungan sekitar.

But … are those enough?

Of course, not.

Meski hotel-hotel telah berupaya mempraktikan sustainability practices, mengingat penumpukan food waste dari industri perhotelan masih terjadi hingga hari ini, tentunya permasalahan ini bukan sesuatu yang bisa dikontrol ‘semudah’ kedengarannya.

And that’s what we need to be aware of in this economy.

Ditulis oleh: Jessica Carmelia, Penerima Beasiswa Prestasi STP Trisakti 2022

Berita Terkait

Makan Kenyang Sampai Puas,Ada Promo KFC Super Besar 1 dan 2 Harga Mulai Rp 30 Ribuan
Ronde Titoni, Kuliner Legendaris Kota Malang yang Tak Lekang Waktu

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:57 WIB

Makan Kenyang Sampai Puas,Ada Promo KFC Super Besar 1 dan 2 Harga Mulai Rp 30 Ribuan

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:08 WIB

Ronde Titoni, Kuliner Legendaris Kota Malang yang Tak Lekang Waktu

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:42 WIB

The Dark Side of Hotel’s Leftovers

Berita Terbaru

entertainment

Pengantin Iblis, Film Pengorbanan yang Membuat Tangis

Sabtu, 1 Feb 2025 - 13:39 WIB