BOLASPORT.COM – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, tidak gusar dengan hari pertamanya di Tes Pramusim MotoGP 2025 meski catatan waktunya begitu tertinggal.
Francesco Bagnaia cuma membukukan waktu lap terbaik 1 menit 58,947 detik dalam 45 lap yang dilahapnya pada tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia, Rabu (5/2/2025).
Torehan waktu tersebut membuat Bagnaia tidak terlihat di posisi atas.
Jangankan berada di posisi 10 besar, Juara Dunia MotoGP dua kali tersebut malah tenggelam di posisi ke-17 pada akhir hari pertama.
Bahkan dengan rekan setimnya yaitu Marc Marquez (Ducati Lenovo), catatan Bagnaia tertinggal cukup jauh sebesar 1,341 detik.
Marquez sendiri menempati posisi kedua. Si Alien cuma terpaut 0,051 detik dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di posisi pertama.
Ketika ditanya soal posisinya, Bagnaia menjawab dengan nada sindiran.
“Kalau Anda hanya melihat waktu hari ini, Anda mungkin tidak cukup memahami bagaimana saya menghadapi tes,” ucap Bagnaia seperti dilansir dari GPone.com.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2025 – Marc Marquez Ungkap Penyebab Kecelakaan Jorge Martin yang Dirasa Aneh
“Saya pastinya tidak khawatir dengan hasil time attack saya,” imbuh pembalap berjuluk Nuvola Rossa alias Si Awan Merah itu.
Tes pramusim memang tak sekadar mengejar catatan waktu terbaik.
Selain time attack yang digunakan untuk mengukur potensi dalam kualifikasi, ada juga long run, alias simulasi lomba, yang lebih mewakili performa pembalap dalam durasi balapan.
Jika acuannya adalah pace balapan, torehan 1:58,9 detik Bagnaia terbilang apik karena menyamai rekor waktu lap tercepat saat balapan MotoGP Malaysia (1:58,979).
Bagnaia mencapai pace 1:58,9 dalam dua putaran beruntun.
Selain itu, alasan Bagnaia tidak melakukan time attack adalah karena opsi ban yang terbatas dengan kompon yang lebih keras.
Kecelakaan yang dialami Jorge Martin (Aprilia Racing) disebut Bagnaia sebagai risiko yang bisa terjadi apabila motor sudah digeber saat temperatur ban belum optimal.
“Tugas hari ini adalah mengorbankan diri kami sendiri dengan mengendarai motor yang bannya tidak cukup baik,” ucap murid Valentino Rossi itu.
“Sayangnya, hanya ada beberapa ban yang tersedia untuk kami bisa menemukan sesuatu yang bagus, tetapi kami masih bisa memilih yang terbaik dengan cepat.”
“Pada akhirnya, ini adalah hari yang positif.”
Sementara tentang lesatan Marquez, Bagnaia malah bersyukur karena dia mendapatkan data pembanding untuk performa motor saat time attack.
Dalam wawancara terpisah, Marquez juga mengaku terpaksa mengambil risiko untuk melakukan time attack demi mengatasi kekurangannya.
Di sisi lain, Bagnaia tampaknya masih percaya diri dengan kecepatan satu lapnya.
Musim lalu dia memecahkan rekor waktu lap tercepat di Sepang dengan 1 menit 56,337 detik. Itu masih 1 detik lebih cepat dari catatan terbaik pada hari pertama ini.
“Saya melihat beberapa pembalap melakukan time attack dan saya senang Marc melakukannya juga jadi kami punya lebih banyak data untuk dianalisis,” kata Bagnaia.
Bagnaia sendiri lebih fokus dengan motornya. Meski tenaganya sangat baik, Desmosedici GP25 tidak mewarisi daya pengereman yang sama kuatnya dengan pendahulunya.
Memanfaatkan waktu yang ada untuk menemukan kompromi terbaik menjadi fokus Bagnaia dalam tes pramusim ini.
Apalagi, masa penyegelan mesin diperpanjang hingga akhir musim depan untuk menyongsong regulasi teknis baru dengan motor 850cc pada 2027.
“GP24 adalah motor yang luar biasa dalam beberapa aspek sementara yang baru memiliki tenaga yang sangat baik,” kata Bagnaia lagi.
“Secara pribadi, saya pikir saya memiliki ide yang cukup jelas dan tahu apa yang harus dilakukan. Menurut saya, kami perlu mengerjakan setelannya.”
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2025 – Nelangsa Tim Valentino Rossi, Diggia Dioperasi Lagi Setelah Baru Sembuh karena Mencoba Atraksi