Ragamutama.com, Jakarta – Penantian para penggemar bola voli di Indonesia untuk menyaksikan tim putri Daejeon CheongKwanJang Red Sparks dari Korea Selatan harus sedikit bersabar. Rencana kunjungan yang semula dijadwalkan pada tahun 2025 ini, dengan berat hati, terpaksa ditunda. Penyebabnya adalah bentrokan jadwal kompetisi yang tidak dapat dihindari antara kedua negara.
Menurut Direktur Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) atau Inaspro, Ferry Kono, komunikasi intensif dengan manajemen Red Sparks tetap terjaga dengan baik, meskipun kunjungan impian ini belum dapat direalisasikan tahun ini. Pembicaraan mengenai penjadwalan ulang akan menjadi agenda utama untuk musim kompetisi yang akan datang.
“Keputusan penundaan ini bukan berarti berakhirnya peluang kolaborasi. Justru sebaliknya, ini menunjukkan profesionalisme dalam pengelolaan agenda olahraga. Kami akan terus menjalin komunikasi yang konstruktif dengan Red Sparks, dan kami yakin dapat menemukan waktu yang lebih tepat di musim mendatang,” jelas Ferry Kono dalam pernyataan tertulisnya pada hari Selasa.
Sebelumnya, Red Sparks direncanakan untuk menyapa para penggemar setianya di Indonesia setelah menyelesaikan kompetisi V-League Korea musim 2023–2024 yang berakhir pada bulan April. Akan tetapi, waktu tersebut ternyata bertepatan dengan masih berlangsungnya kompetisi Proliga 2025 di Indonesia, yang baru akan mencapai puncaknya pada tanggal 11 Mei.
LPDUK | Inaspro telah berupaya menawarkan alternatif jadwal setelah Proliga usai. Sayangnya, pihak Red Sparks menyampaikan bahwa seluruh pemain dan staf pelatih telah memiliki agenda pribadi dan program pelatihan yang padat hingga akhir Juli. Mereka juga harus segera memulai persiapan intensif untuk menghadapi musim baru V-League pada bulan Agustus.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga mengkonfirmasi bahwa komunikasi yang baik antara penyelenggara di Indonesia dan Red Sparks telah terjalin sejak lama.
Beliau menegaskan bahwa kendala utama bukanlah pada masalah teknis, melainkan murni disebabkan oleh keterbatasan waktu. “Red Sparks sempat mengusulkan kedatangan di bulan Mei, namun pada saat itu atlet-atlet kita masih aktif bertanding di Proliga. Usulan lain di bulan April dan Juni juga tidak memungkinkan karena bentrok dengan jadwal mereka. Jadi, ini murni masalah penyesuaian waktu,” ungkap Dito.
Meskipun demikian, LPDUK | Inaspro meyakinkan bahwa seluruh persiapan teknis di Indonesia sebenarnya telah disiapkan dengan cermat, termasuk kesiapan lokasi pertandingan dan logistik yang dibutuhkan.
Penundaan ini dipandang sebagai langkah terbaik agar kunjungan Red Sparks di masa yang akan datang dapat berjalan dengan lebih lancar dan optimal.
Kolaborasi ini sebelumnya menarik perhatian publik, terutama karena Red Sparks diperkuat oleh pemain andalan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi. Meskipun kontrak Megawati dengan klub asal Daejeon tersebut telah berakhir, LPDUK | Inaspro sangat berharap agar sang pemain dapat turut serta dalam kegiatan-kegiatan mendatang, termasuk memperkuat tim nasional Indonesia.
LPDUK | Inaspro saat ini tengah merancang sejumlah inisiatif baru untuk terus membangkitkan semangat kompetisi di kalangan atlet dan penggemar bola voli di seluruh Indonesia. “Kami tidak hanya fokus pada kerja sama internasional, tetapi juga berupaya memperkuat fondasi olahraga nasional. Ada program kejutan menarik yang sedang kami persiapkan khusus untuk seluruh pencinta bola voli Indonesia,” tutur Ferry.
LPDUK | Inaspro berharap bahwa kolaborasi yang erat antara Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang olahraga, khususnya bola voli, akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kedua negara.
Pilihan Editor: Daftar 48 Tim yang Lolos ke Piala Dunia U-17 2025, Termasuk Indonesia
