Tensi Perang Dagang Meningkat, IHSG Rentan Uji Support 6.698

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 08:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguji support ke level 6.698 di tengah kondisi pasar global yang kembali melemah.

Riset BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan indeks komposit mulai menguji level support di area 6.698 pada Senin (10/2/2025). Dalam jangka pendek, IHSG dinilai berpotensi mengalami rebound dengan level resisten 6.830.

“Waspadai potensi penurunan lebih dalam jika IHSG ditutup di bawah support 6.698,” tulis publikasi riset harian BRI Danareksa Sekuritas, Senin (10/2/2025).

Baca Juga : IHSG Berpeluang Rebound Awal Pekan, Cek Rekomendasi Saham BBCA, ASII hingga ESSA

Sementara itu, pada perdagangan sebelumnya, bursa saham Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,99% ke level 44.303,40 dan Indeks S&P 500 juga melemah 0,95% ke level 6.025,9. Nasdaq tercatat mengalami penurunan terbesar yakni 1,36% menuju level 19.523,40.

Dalam kondisi pasar yang masih volatil, saham pilihan yang direkomendasikan BRI Danareksa adalah ESSA dengan target harga di rentang Rp905 – Rp975 per saham. Rekomendasi beli juga diberikan kepada PWON dengan target Rp406 – Rp430.

Baca Juga :  Antam: Transaksi Online Logam Mulia untuk Sementara Tidak Beroperasi

Baca Juga : : IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham BBRI, ITMG dan MIKA

Di sisi lain, riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti situasi eksternal saat ini semakin kompleks dengan rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan penurunan signifikan.

US Change in Nonfarm Payrolls turun dari 307.000 menjadi 143.000, sementara US Change in Private Payrolls juga mengalami penurunan dari 273.000 menjadi 111.000.

“Namun, terdapat sedikit optimisme dengan peningkatan US Change in Manufacture dari -12.000 menjadi 3.000, menunjukkan bahwa meskipun ketenagakerjaan melambat, masih ada stabilitas di sektor tertentu,” tulis riset Pilarmas.

Adapun, penurunan angka pengangguran dari 4,1% menjadi 4% memperkecil kemungkinan The Fed memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Akibatnya, indeks Dow Jones melemah 0,99%, S&P 500 turun 0,95%, dan Russell 2000 terkoreksi 1,19%.

Selain tekanan ekonomi global, kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump kembali memicu volatilitas. Setelah sebelumnya menerapkan kebijakan terhadap Kanada, Meksiko, dan China, kini Trump berencana memberlakukan tarif resiprokal.

Kebijakan ini memungkinkan negara-negara menerapkan tarif impor yang sama terhadap satu sama lain bertujuan menciptakan perdagangan lebih adil dan seimbang 

Baca Juga :  IHSG Mengawali Pekan di Zona Hijau

“Investor bersikap wait and see menunggu kejelasan kebijakan ini. Jika kebijakan yang diumumkan kurang menguntungkan, pasar berpotensi mengalami koreksi lebih lanjut, termasuk IHSG,” ungkap Pilarmas.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memandang kebijakan ekonomi Donald Trump berpotensi meningkatkan inflasi di AS dan menciptakan ketidakpastian global, termasuk dampaknya terhadap aliran modal ke negara berkembang seperti Indonesia.

Pilarmas Investindo menyatakan bahwa diperlukan langkah-langkah untuk melindungi perekonomian Indonesia dari dampak ketidakpastian global, sekaligus menjaga stimulus terhadap permintaan domestik.

“Kami juga menilai, upaya seperti efisiensi anggaran pada Kementerian maupun lembaga memang perlu dilakukan. Akan tetapi, efisiensinya harus tepat sasaran.”

Sementara itu, berdasarkan analisa teknikal, Pilarmas memandang IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di kisaran 6.630 – 6.950.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?
GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion
Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun
Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil
PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025
Harga Emas Antam 1 Gram Melambung Rp 33.000 dalam Sepekan
Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini di Level Rp1,7 Juta per Gram
6 Ide Bisnis Jasa yang Minim Modal dan Kompetitor, Coba yuk!

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kenapa Banyak Startup Balik Arah ke Bisnis Konvensional?

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

GAC International Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Aion

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:57 WIB

Tabel KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Terendah Rp 1 Juta Kuota Bertambah,Bunga 6 Persen per-Tahun

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

Ekonom BCA: Kebijakan yang Berubah-ubah Membuat Pasar Bergerak Tak Stabil

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:47 WIB

PT PP (PTPP) Kantongi Kontrak Baru Rp 1,25 triliun per Januari 2025

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB