JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kabar terbaru dari Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump memutuskan untuk menangguhkan kenaikan tarif impor bagi sebagian besar mitra dagangnya dan menetapkannya pada angka 10 persen. Langkah ini diambil sebagai upaya memberikan ruang dan waktu untuk kelanjutan negosiasi perdagangan dengan negara-negara yang bersangkutan.
Reydi Octa, seorang pengamat pasar modal dari Panin Sekuritas, menyampaikan pandangannya mengenai dampak kebijakan ini terhadap pasar saham Indonesia. Menurutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi merespons positif sentimen yang muncul dari penangguhan tarif impor AS.
“Keputusan ini membuka peluang positif, terutama bagi sektor-sektor yang secara langsung merasakan dampak dari fluktuasi tarif, seperti sektor teknologi, otomotif, dan manufaktur,” ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis (10/4/2025).
Lebih lanjut, Reydi Octa menyoroti bahwa para trader jangka pendek di pasar IHSG kemungkinan akan bergerak cepat untuk memanfaatkan momentum yang tercipta akibat kebijakan ini.
“Bukan tidak mungkin kita akan menyaksikan fenomena panic buying di pasar,” tambahnya.
Sementara itu, bagi investor dengan orientasi jangka menengah dan panjang, situasi ini dapat menjadi peluang emas untuk menambah kepemilikan saham-saham perbankan BUMN, terutama menjelang periode cum date untuk pembagian dividen.
Sebagai informasi tambahan, cum date adalah tanggal terakhir bagi investor untuk membeli saham jika ingin memenuhi syarat menerima dividen.
Namun, Reydi Octa juga mengingatkan agar investor tetap waspada dan memperhatikan perkembangan suku bunga acuan ke depannya.
“Penangguhan tarif ini tentu saja tidak serta merta menjamin pelonggaran kebijakan secara keseluruhan. Masih banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan dengan cermat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Reydi Octa berpendapat bahwa jika stabilitas penundaan tarif ini dapat dipertahankan, ada potensi masuknya kembali arus dana asing ke pasar IHSG.
Sebagai informasi tambahan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan kenaikan tarif impor terhadap sebagian besar negara selama 90 hari pada hari Rabu (9/4/2025) pukul 13.18 waktu setempat.
Namun, di sisi lain, Trump juga menaikkan tarif impor dari China secara signifikan, mencapai 125 persen.
“Saya telah menyetujui penundaan selama 90 hari terkait tarif impor baru,” tulis Trump melalui platform Truth Social, seraya menegaskan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan tetap diberlakukan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga pukul 14.08 WIB, IHSG tercatat berada pada level 6.287,11. Angka ini menunjukkan penguatan sebesar 5,35 persen atau setara dengan 319,12 poin dibandingkan dengan posisi pembukaan perdagangan hari ini.
Sejak awal sesi perdagangan, IHSG langsung mengalami lonjakan signifikan dan bergerak di kisaran level 6.200 pada sesi perdagangan pertama.