Tarif Trump Ancam IHSG: Inilah Strategi Investasi Jitu!

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa (7/4/2025) diperkirakan akan menghadapi tekanan jual, terutama akibat sentimen negatif dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Pembukaan perdagangan IHSG hari ini menandai kembalinya aktivitas pasar setelah periode libur panjang yang meliputi perayaan Nyepi dan Lebaran 2025.

Sebagai catatan, transaksi terakhir IHSG tercatat pada hari Kamis, 27 Maret 2025.

Dengan kondisi pasar modal yang menunjukkan volatilitas tinggi, langkah apa yang sebaiknya diambil oleh para investor?

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, menyarankan bahwa kondisi pasar saat ini merupakan momentum yang tepat bagi investor baru untuk melakukan aksi beli secara bertahap atau akumulasi.

“Secara teknikal, pasar memiliki potensi untuk memasuki fase akumulasi, dengan tujuan menuju fase *mark up*. Dari sisi fundamental, pergerakan IHSG sudah jauh di bawah *value barrier*, sehingga secara matematis, IHSG saat ini bisa dikatakan *undervalued*,” jelasnya kepada Kompas.com.

Sementara itu, bagi investor profesional yang telah berinvestasi pada harga-harga sebelumnya, disarankan untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen keuangan dan manajemen risiko yang baik.

Baca Juga :  Huayou Gelontorkan Rp 335 Triliun: Investasi Besar Dongkrak Ekonomi Indonesia?

“Penting untuk menerapkan prinsip *money management* dan *risk management* secara efektif,” tambahnya.

Nafan juga menekankan bahwa harga saham di pasar saat ini secara umum telah mengalami diskon atau penurunan dari harga yang seharusnya.

“Jadi, secara keseluruhan, pasar mengalami *discount*. Ini adalah *blessing in disguise* (berkah tersembunyi),” ujarnya.

Lebih lanjut, Nafan mengingatkan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Trump memicu volatilitas yang signifikan di pasar global.

Hal ini tentu akan berdampak pada pergerakan IHSG yang akan kembali diperdagangkan hari ini.

Nafan bahkan tidak terkejut jika banyak pihak memprediksi bahwa pergerakan saham pada hari pertama perdagangan setelah libur panjang berpotensi memicu penghentian perdagangan saham sementara atau *trading halt*.

“Wajar jika pembukaan IHSG nanti berpotensi mengalami *gap*. Kita perlu mencermati perkembangan pergerakan indeks global pada hari Senin, karena hal tersebut akan sangat menentukan,” jelasnya.

Sebelumnya, pengamat sektor keuangan Ibrahim Assuaibi memperkirakan bahwa perdagangan saham pada hari pertama setelah libur Lebaran 2025 berpotensi mengalami *suspend* atau penghentian sementara perdagangan.

Ia sebelumnya menargetkan pelemahan IHSG akan berada di kisaran 2-3 persen.

Baca Juga :  IHSG "Loyo" di Awal Sesi Perdagangan, Rupiah Menguat

Namun, dengan kondisi pelemahan rupiah yang terus berlanjut di pasar *off-shore* atau *Non-Deliverable Forward* (NDF), bukan tidak mungkin pasar modal akan terkena *suspend* atau *trading halt*, yang berarti IHSG melemah di atas 5 persen.

“Saat dibuka, kemungkinan sekitar pukul 11.00 atau 12.00 WIB, ketika pelemahan mencapai 2 persen, sudah ada pengawasan. Berdasarkan Undang-Undang bursa, hal ini berada dalam pengawasan. Kemudian, pada (pelemahan) 3-5 persen, akan ada *warning*, dan selanjutnya akan di-*suspend*,” kata dia kepada Kompas.com, ditulis Selasa (8/4/2025).

Sebagai informasi tambahan, sebelum memasuki masa libur Nyepi dan Lebaran 2025, IHSG berada pada level 6.510,62, mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen (38,26 poin) dibandingkan dengan pembukaan pada hari Kamis (27/3/2025).

Disclaimer: Artikel ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Seluruh rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Disarankan untuk melakukan riset yang komprehensif sebelum membuat keputusan investasi.

Berita Terkait

Pajak E-Commerce: Alasan PPh 22 Pedagang Online Dijelaskan Kemenkeu
Perlinsos Lanjut 2025: Kemenkeu Siapkan Rp3.621 Triliun!
Trump Siap Pecat Bos The Fed? Menkeu AS Ungkap!
BREN & ASII Diborong Asing! Saham Apa Lagi?
Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?
Net Sell Jumbo Asing: Saham Apa Saja yang Diobral?
Sejumlah Emiten Investasi Berupaya Pulihkan Kinerja, Cermati Rekomendasi Analis
Harga Emas Antam Ambrol Hari Ini, Termurah Mulai Rp992.000

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 16:57 WIB

Pajak E-Commerce: Alasan PPh 22 Pedagang Online Dijelaskan Kemenkeu

Sabtu, 28 Juni 2025 - 15:33 WIB

Perlinsos Lanjut 2025: Kemenkeu Siapkan Rp3.621 Triliun!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 13:51 WIB

Trump Siap Pecat Bos The Fed? Menkeu AS Ungkap!

Sabtu, 28 Juni 2025 - 13:45 WIB

BREN & ASII Diborong Asing! Saham Apa Lagi?

Sabtu, 28 Juni 2025 - 12:51 WIB

Djarum Investasi Rp 1 Triliun di HEAL: Peluang Saham Rumah Sakit?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Lamaran Nadin Amizah & Faishal Tanjung: Vintage nan Romantis!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 16:04 WIB

sports

Ronaldo: Komentar Pertama Usai Resmi di Al Nassr!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 15:57 WIB

finance

Perlinsos Lanjut 2025: Kemenkeu Siapkan Rp3.621 Triliun!

Sabtu, 28 Jun 2025 - 15:33 WIB