“`html
JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Pasar saham global mengalami tekanan signifikan, ditandai dengan penurunan berbagai indeks utama, menyusul pengumuman tarif impor baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Kebijakan yang digagas Trump ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar terkait potensi lonjakan inflasi, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi global, serta peningkatan ketegangan perdagangan internasional.
Respons pasar global terhadap kebijakan tersebut tercermin dalam aksi jual yang menyebabkan koreksi tajam pada berbagai indeks pasar saham di seluruh dunia.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di dalam negeri masih dalam periode libur Lebaran dan dijadwalkan untuk kembali dibuka pada hari Selasa, 8 April 2025.
Data dari Stockbit menunjukkan bahwa indeks-indeks utama di Eropa mengalami penurunan yang substansial. FTSE di Inggris merosot 3,96 persen (335 poin) ke posisi 8.139,54. Indeks DAX Jerman anjlok lebih dalam, sebesar 4,72 persen (1.024,77 poin), mencapai level 20.675,59.
Indeks CAC 40 Perancis juga mengalami koreksi yang signifikan, turun 3,90 persen (296 poin) ke level 7.302,98.
Di kawasan Asia, indeks Hang Seng Hong Kong turut merasakan dampak negatif, dengan penurunan sebesar 1,52 persen (352,72 poin) ke level 22.849,81.
Indeks Nikkei Jepang mencatatkan penurunan sebesar 2,80 persen (973,93 poin) ke level 33.762,00. Sementara itu, indeks Shanghai Composite turun tipis sebesar 0,24 persen (8,12 poin) ke level 3.342,01, dan indeks saham Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,86 persen (21 poin) ke level 2.465.
Indeks ASX Australia juga terpantau melemah, turun sebesar 2,44 persen (192 poin) ke level 7.667.
Di Amerika Serikat, indeks saham juga menunjukkan tren penurunan. Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 4,84 persen (274,45 poin) ke level 5.396,52.
Indeks Dow Jones Industrial Average atau DOW30 mencatatkan penurunan sebesar 3,98 persen (1.679,39 poin), mencapai level 40.545,93.
Di tengah sentimen negatif yang melanda pasar saham global, terdapat dua indeks yang mencatatkan kinerja positif, yaitu indeks BSE India dan Mexbol Meksiko.
Indeks BSE India menguat tipis sebesar 0,10 persen (76 poin) ke level 73.961, sedangkan indeks Mexbol Meksiko naik sebesar 0,54 persen (288 poin) ke level 54.089.
Sebagai latar belakang, kebijakan tarif yang ditetapkan oleh Trump merupakan tarif timbal balik yang diberlakukan kepada lebih dari 180 negara dan wilayah, sebagai bagian dari strategi perdagangan baru yang lebih luas.
Pemerintahan AS menyampaikan besaran tarif efektif yang akan dikenakan pada negara-negara lain untuk barang-barang yang masuk ke wilayah Amerika Serikat.
Selain tarif impor yang tercantum dalam daftar, Trump juga memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen bagi seluruh negara yang tidak termasuk dalam daftar 180 negara tersebut.
“`