Tarif Impor Tekstil Indonesia Naik: Ini Dampak dan Penyebabnya!

- Penulis

Minggu, 20 April 2025 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menginformasikan seusai lawatannya ke Washington D.C., Amerika Serikat, bahwa produk tekstil dan garmen Indonesia kini menghadapi tarif impor yang melonjak drastis hingga mencapai 47 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tarif sebelumnya yang berkisar antara 10 hingga 37 persen.

Menurut Airlangga Hartarto, lonjakan tarif ini adalah konsekuensi langsung dari pemberlakuan bea masuk tambahan sebesar 10 persen oleh pemerintah Amerika Serikat. Kebijakan ini merupakan kelanjutan dan warisan dari era pemerintahan Presiden Donald Trump, yang dampaknya masih terasa dalam dinamika perdagangan bilateral antara kedua negara.

Airlangga menjelaskan bahwa selama ini, produk tekstil dan garmen asal Indonesia telah dikenakan tarif dasar impor antara 10 hingga 37 persen, tergantung pada jenis dan klasifikasi komoditas. Dengan adanya tambahan bea masuk 10 persen, total tarif yang harus ditanggung eksportir pun secara signifikan meningkat.

Baca Juga :  Emas Antam Naik Rp14 Ribu per Gram, Simak Rincian Pecahan Lain

“Dengan implementasi bea masuk tambahan sebesar 10 persen, maka tarif yang berlaku menjadi 10 persen ditambah 10 persen, atau bahkan 37 persen ditambah 10 persen. Alhasil, total tarif dapat mencapai angka 47 persen,” ungkap Airlangga.

Ia menekankan bahwa kebijakan ini berdampak besar terhadap daya saing produk ekspor Indonesia di pasar Amerika Serikat. Beban biaya tambahan akibat tarif tersebut semakin memberatkan para eksportir, terutama karena para importir Amerika meminta agar biaya tambahan ini ditanggung bersama, alih-alih sepenuhnya dibebankan kepada mereka.

“Hal ini menjadi concern serius bagi Indonesia, karena tambahan 10 persen ini meningkatkan biaya ekspor. Dan para pembeli meminta agar tambahan biaya tersebut dibagi (sharing),” ujar Airlangga, seperti yang dikutip dari Antara.

Selama kunjungannya ke AS, Airlangga juga mengadakan serangkaian pertemuan penting dengan para pejabat tinggi pemerintahan Amerika Serikat. Salah satu pertemuan kunci adalah dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berdiskusi mengenai upaya mengatasi perbedaan terkait kebijakan tarif impor melalui jalur diplomasi dan negosiasi.

Baca Juga :  IHSG Berpeluang Menguat Awal Pekan, Cek Rekomendasi Saham ARTO, INCO & MEDC

Airlangga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan komitmen dari kedua negara untuk melanjutkan pembicaraan melalui serangkaian negosiasi yang ditargetkan rampung dalam kurun waktu 60 hari mendatang. “Kami berharap dalam 60 hari, kerangka kerja tersebut dapat dikembangkan menjadi format perjanjian yang akan disetujui oleh Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Airlangga.

Sebagai bagian dari strategi negosiasi, pemerintah Indonesia juga menyampaikan rencana untuk memperkuat kerja sama ekonomi, terutama dalam pembelian energi dari Amerika Serikat. Menurut Airlangga, langkah ini telah dikomunikasikan kepada pihak pemerintahan AS sebagai upaya untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.

Pilihan Editor: Nasib Industri Tekstil di Tengah Kebijakan Impor Trump

Berita Terkait

BIIF Bagikan Dividen Jumbo: Investor Maybank Indonesia Finance Sumringah!
OJK Berantas Pinjol Ilegal: 1.123 Diblokir Kuartal Pertama 2025
Devaluasi Rupiah: Memahami Dampak, Penyebab, dan Tujuan Kebijakan
Bahlil Usulkan Impor Minyak dan LPG AS Senilai Rp 167,73 Triliun: Untung atau Rugi?
Emiten Semen Hadapi Tantangan Berat: Peluang Investasi Saham?
Wow! Tabungan Emas Pegadaian: Potensi Keuntungan 10 Kali Lipat di April Ini!
Investasi Aman: Pilih Saham SMC Liquid Saat Pasar Volatil, Kata Analis!
Bank Raya Dukung Penuh Perayaan HUT TMII ke-52

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 22:07 WIB

BIIF Bagikan Dividen Jumbo: Investor Maybank Indonesia Finance Sumringah!

Minggu, 20 April 2025 - 21:39 WIB

OJK Berantas Pinjol Ilegal: 1.123 Diblokir Kuartal Pertama 2025

Minggu, 20 April 2025 - 20:15 WIB

Bahlil Usulkan Impor Minyak dan LPG AS Senilai Rp 167,73 Triliun: Untung atau Rugi?

Minggu, 20 April 2025 - 19:47 WIB

Emiten Semen Hadapi Tantangan Berat: Peluang Investasi Saham?

Minggu, 20 April 2025 - 19:35 WIB

Wow! Tabungan Emas Pegadaian: Potensi Keuntungan 10 Kali Lipat di April Ini!

Berita Terbaru

society-culture-and-history

UNESCO Tetapkan 16 Geopark Global Baru, Indonesia Sumbang Dua Situs

Minggu, 20 Apr 2025 - 21:24 WIB