Target Produksi dan Penjualan Emiten Emas di tengah Rekor Harga pada 2025

- Penulis

Jumat, 14 Februari 2025 - 09:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga komoditas emas yang terus menembus rekor tertinggi bakal memoles kinerja emiten yang bergelut di bisnis emas. Mengutip Bloomberg, pukul 07.27 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 2.956,60 per ons troi, naik 0,38% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 2.945,40 per ons troi. 

Sedangkan harga logam mulia di dalam negeri hampir mencapai Rp 1.700.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, Kamis (13/2), harga emas Antam naik Rp 8.000 ke posisi Rp 1.692.000 per gram.

Direktur Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Thendra Crisnanda memperkirakan kenaikan harga emas dunia masih bisa berlanjut hingga mencapai level US$ 3.000 per ons troi. 

Baca Juga: Harga Emas Terus Melaju pada Jumat (14/2) Pagi, Disokong Tarif Timbal Balik Trump

“Meski patut dicermati koreksi yang sehat wajar terjadi setelah emas menembus level psikologis tersebut,” kata Thendra kepada KONTAN, Kamis (13/2).

Kenaikan harga emas akan berpengaruh positif terhadap harga jual rata-rata alias Average Selling Price (ASP). HRTA mengasumsikan peningkatan ASP sebesar 10% – 13% secara tahunan alias year on year (yoy).

“Pendorong peningkatan kinerja Perseroan di tahun 2025 lebih akan didominasi oleh peningkatan volume penjualan yang ditargetkan meningkat di atas 30% yoy,” imbuh Thendra.

HRTA pun mengerek target penjualan emas batangan dan perhiasan ke level 19,5 ton hingga 20 ton pada 2025. Sebagai perbandingan, estimasi penjualan emas batangan dan perhiasan HRTA tahun lalu mencapai 14,8 ton – 15 ton.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mendongkrak panduan penjualan emas, dari 235.000 ons troi pada 2024 menjadi 240.000 ons troi pada 2025. 

Baca Juga :  Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Saham KLBF dan MAPI Masih Cuan

“Perkembangan harga emas saat ini tentu positif bagi kami,” ujar Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam turut memasang outlook yang optimistis terhadap permintaan emas pada tahun 2025. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho meyakini kondisi ini akan membawa dampak positif untuk mendongkrak kinerja ANTM.

“Dengan strategi meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional, kami percaya kontribusi emas akan semakin signifikan terhadap kinerja keuangan,” ujar Arianto.

Hanya saja, Arianto belum merinci target produksi dan penjualan emas ANTM di tahun ini. Sementara pada tahun lalu, ANTM mencapai rekor penjualan emas tertinggi sebesar 43.776 kilogram atau 1,40 juta ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Sempat Mencetak Rekor Tertinggi, Bagaimana Proyeksinya ke Depan?

Sementara itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan mengerek produksi emas ke level 75.000 ons troi. Direktur & Chief Investor Relations Bumi Resources Minerals Herwin Wahyu Hidayat memberikan gambaran, produksi emas BRMS tahun lalu mencapai target di level 55.000 – 60.000 ons troi.

Sedangkan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memasang target konservatif di level 100.000 dan 110.000 ons troi. “Kenaikan harga emas tentunya berdampak positif terhadap kinerja Perseroan,” kata Tom Malik selaku Head of Corporate Communications MDKA.

Sebelumnya, Direktur Utama PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) Edi Permadi meyakini prospek komoditas emas pada 2025 masih tetap berkilau. Permintaan dan harga emas bisa lanjut menguat di tengah dinamika geo-politik. 

Secara operasional, PSAB akan menjaga level produksi di sekitar 100.000 ons troi.

Vice President Corporate Communications  PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Kartika Octaviana menyampaikan bahwa update mengenai rencana produksi pada 2025 baru akan disampaikan pada saat rilis kinerja tahunan 2024. 

Baca Juga :  Wall Street Menguat di Akhir Pekan Pasca Pertemuan Panas Trump dengan Zelenskiy

“Namun perlu kami sampaikan tahun 2025 ini merupakan masa transisi dari Fase 7 ke Fase 8 tambang Batu Hijau,” kata Kartika.

Meski begitu, AMMN optimistis kenaikan harga emas bisa berdampak pada kinerja keuangannya. 

“Kami menyambut positif dinamika pasar global terkait emas yang tentunya akan terrefleksikan dalam hasil kinerja kami,” imbuh Kartika.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menaksir tren kenaikan harga emas bakal memoles kinerja emiten pada 2025. Hanya saja, masih ada risiko volatilitas harga serta tantangan dari sisi peningkatan biaya operasional.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan sepakat, pendapatan emiten bisa terangkat oleh harga dan permintaan emas yang masih cenderung meningkat. 

“Namun masih harus perhatikan volume produksi dan penjualan serta ongkos produksinya,” kata Rizkia.

Meski punya prospek apik, tapi Rizkia mengingatkan agar pelaku pasar lebih berhati-hati memilih saham di tengah tekanan pasar saat ini. Dus, investor mesti selektif memilih saham emas.

Miftahul menilai saham HRTA masih layak koleksi atau hold untuk target harga di Rp 496. Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan speculative buy HRTA untuk target harga Rp 476 – Rp 488.

Herditya merekomendasikan buy on weakness MDKA dan trading buy UNTR. Target harga masing-masing berada di area Rp 1.715 – Rp 1.800 dan Rp 25.200 – Rp 25.275.

Sedangkan dalam riset terbarunya, Analis RHB Sekuritas Indonesia Fauzan Djamal dan Muhammad Wafi tetap menyematkan rekomendasi buy pada saham ANTM. 

Fauzan dan Wafi mengerek target harga ANTM dari Rp 1.800 menjadi Rp 1.900 per saham.

Berita Terkait

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)
Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)
Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!
IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270
Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level Rp 1.672.000 Per Gram Hari Ini, Senin (3/3)
Kalender Ekonomi Hari Ini (3 Maret 2025, Cek Rilis Data yang Bisa Mempengaruhi Forex
Investor Asing Tarik Dana dari Perbankan Besar, IHSG Terancam Melorot ke Level 6.000-an

Berita Terkait

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Rekomendasi Saham ANTM, BNLI, TAPG dan SCMA untuk Perdagangan Senin (3/3)

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Daftar Perusahaan Dunia yang Lakukan PHK pada 2025, Ada Starbucks!

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

IHSG Diproyekikan Menguat di Awal Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin

Senin, 3 Maret 2025 - 09:15 WIB

Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Senin (3/3) Usai IHSG Terjun ke 6.270

Berita Terbaru

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah (Freepik)

RagamTips

Cara Mendapatkan Klien Pertama dengan Mudah

Jumat, 14 Mar 2025 - 21:06 WIB