jabar.RAGAMUTAMA.COM, KABUPATEN BOGOR – Menanggapi pernyataan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, mengenai krusialnya sektor pariwisata sebagai penyeimbang perekonomian nasional di tengah gempuran kebijakan tarif global, Taman Safari Indonesia (TSI) Group menegaskan dukungan penuh terhadap langkah strategis pemerintah dalam memantapkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata terkemuka di kancah dunia.
Sebagai salah satu penggerak utama industri taman rekreasi dan konservasi satwa berstandar internasional di Indonesia, TSI Group mencatat peningkatan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 30 persen sepanjang tahun 2024, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Para wisatawan tersebut berasal dari berbagai penjuru dunia, termasuk negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris; kawasan Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi; serta negara-negara Asia seperti Tiongkok, India, Singapura, dan Malaysia.
Dalam upaya Memperkuat Destinasi Kelas Dunia guna menyambut lonjakan jumlah wisman, TSI Group menghadirkan serangkaian destinasi dan atraksi wisata baru berkelas internasional. Beberapa di antaranya adalah Marine Safari Bali, yang dibuka pada penghujung tahun 2024 sebagai pusat konservasi laut interaktif pertama di Indonesia; Enchanting Valley Bogor dan Enchanting Forest Prigen, yang merupakan taman wisata dengan konsep alam yang menawarkan pengalaman imersif dan edukatif untuk seluruh kalangan usia.
TSI Group juga terus berupaya melakukan peremajaan dan peningkatan kualitas fasilitas di berbagai unit yang dimilikinya, seperti Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Taman Safari Bali, Solo Safari, Jakarta Aquarium & Safari, serta Safari Beach Jateng. Hal ini dilakukan guna memperkuat penyebaran wisatawan ke berbagai pelosok wilayah di Indonesia, sejalan dengan arahan dari Kemenpar.
Mendukung High Quality Tourism dan Pemberdayaan Desa Wisata
Sejalan dengan inisiatif “World Class High Quality Tourism” yang digagas oleh Kemenpar, TSI Group terus meningkatkan standar layanan untuk mencapai high quality tourism. Upaya ini diwujudkan melalui adopsi sistem manajemen pengunjung berbasis digital, pelatihan SDM bersertifikat, serta integrasi ekosistem kuliner yang berfokus pada kepuasan pengunjung dan penawaran experience-based attractions.
TSI Group juga menjalin kemitraan erat dengan pelaku UMKM lokal, meliputi penyedia bahan baku makanan, produk kerajinan tangan, hingga program kemitraan desa wisata di sekitar area konservasi.
Tidak sekadar menawarkan hiburan semata, seluruh taman dalam naungan TSI Group tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi misi edukasi dan konservasi.
Para pengunjung diajak untuk mengenal lebih dekat lebih dari 400 spesies satwa langka dalam habitat yang menyerupai lingkungan alam aslinya, termasuk turut berpartisipasi dalam program pelestarian satwa endemik seperti Harimau Sumatra, Orangutan Kalimantan, Komodo, Banteng Jawa, Jalak Bali, dan masih banyak lagi.
Edukasi berbasis pengalaman ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam menumbuhkan kesadaran konservasi lintas negara.
Peluang di Tengah Tantangan Global
TSI Group memandang berbagai tantangan global, termasuk dampak perang dagang dan tarif dagang, bukan sebagai penghalang, melainkan sebagai momentum untuk memacu daya saing di sektor pariwisata.
Dengan mengandalkan “ekspor jasa” yang berlandaskan pengalaman wisata dan konservasi, TSI Group optimis dapat berkontribusi dalam menopang stabilitas ekonomi nasional, mendatangkan devisa, dan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
“Kami meyakini bahwa taman rekreasi yang mengusung misi konservasi dan budaya merupakan daya tarik baru bagi wisatawan global yang mencari pengalaman yang bermakna. TSI Group siap untuk menjadi garda terdepan dalam mengusung Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan dunia,” ujar Senior VP Marketing TSI Group, Alexander Zulkarnain.
TSI Group memberikan dukungan penuh dan siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan demi kemajuan bangsa Indonesia melalui sektor pariwisata dan konservasi satwa. (mcr19/jpnn)