GridOto.com – Dengan empat tuan rumah, Spanyol menjadi negara dengan Grand Prix paling banyak di MotoGP.
Ada Jerez, Aragon, Barcelona dan Valencia yang sejak beberapa tahun terakhir dirotasi oleh Dorna Sports untuk menggelar balapan MotoGP.
Ditambah dengan Portimao sebagai tuan rumah MotoGP Portugal, ada lima balapan MotoGP di area semenanjung Iberia.
Baru-baru ini Dorna Sports mengumumkan perpanjangan kontrak Barcelona (Catalunya) untuk menjadi tuan rumah MotoGP hingga 2031.
Namun hal itu tidak menghalangi Dorna Sports mengurangi balapan di Semenanjung Iberia untuk beberapa tahun ke depan.
Terutama saat regulasi baru MotoGP dengan mesin 850 cc mulai berlaku pada 2027 mendatang.
“Kalender sangat jelas sampai 2026, kami punya kontrak dengan semua dan mereka akan bisa lanjut,” kata CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.
“Di sana ada beberapa pada 2027 yang akan dikurangi, tergantung. Semua tahu sulit jika ada lima balapan di Semenanjung Ibera sejak 2027,” jelasnya, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Baca Juga: Akhirnya Ngaku Juga, Ini Kebohongan Pecco Bagnaia Selama Tes Pramusim MotoGP 2025
Rotasi dengan menghilangkan salah satu balapan setiap tahunnya seperti yang sudah dilakukan, tampaknya tidak cukup untuk ke depannya.
Jadi akan ada pengurangan maupun rotasi, dengan jatah balapan yang semakin sedikit lagi.
“Aku sudah berbicara dengan mereka. Mereka tahu kami hanya ingin 2-3 GP saja di Semenanjung Iberia mulai 2027,” sambung Ezpeleta.
“Itu bukannya kami tak mau menambah lagi ke depannya. Tapi semua tergantung dengan minat, dan beberapa trek baru yang akan selesai,” jelasnya.
Ezpeleta mengungkap bahwa permintaan menjadi tuan rumah MotoGP sangat besar dari berbagai negara di seluruh dunia.
“Kami mendapat 28 permintaan untuk GP dan kami hanya bisa melakukan 22 saja. Kami harus melihat semua negara, trek, keamanan, organisasinya,” lanjut Ezpeleta.
“Semua punya pengaruh dan menambah nilai dari sebuah event, bukan soal olahraga saja,” jelas pria 79 tahun itu.
Ezpeleta mau saja menambah lebih dari 22 balapan dalam semusim.
Namun masalahnya hal itu terlalu berat untuk tim-tim dan para pembalap, karena pekerjaan akan semakin berat dan liburan akan semakin berkurang.
“Kami punya kesepakatan dengan tim dan FIM untuk tidak menggelar lebih dari 22 GP. Ada permintaan besar dari negara lain dan sayangnya kami tak bisa mempertahankan balapan di Spanyol,” jelasnya.