RAGAMUTAMA.COM – Kecelakaan beruntun melibatkan empat kendaraan terjadi di Tanjakan Cirengganis, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, pada Senin (3/3/2025) pukul 16.23 WIB.
Peristiwa tragis ini merenggut nyawa seorang balita berusia 2,5 tahun, Khaisan Mahanta Bide Wisfi, yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Umar Wirahadikusumah.
Selain korban jiwa, kecelakaan ini juga mengakibatkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan medis. Insiden ini melibatkan dua mobil, yakni Toyota Avanza nopol D 1706 MF dan Z 1841 CD, serta dua sepeda motor yang tertabrak akibat benturan kendaraan.
Berdasarkan keterangan polisi dan saksi mata, kecelakaan ini berawal saat Toyota Avanza D 1706 MF yang dikemudikan Asep Taufiequrahman (36) melaju dari arah Parakanmuncang menuju Simpang Pamulihan.
Saat melintas di lokasi kejadian, mobil tersebut bergerak terlalu ke kanan, melewati garis tengah jalan.
Di saat yang bersamaan, dari arah berlawanan melaju Toyota Avanza Z 1841 CD yang dikemudikan Yulia Citra Mulyana (38).
Jarak yang terlalu dekat membuat tabrakan tak bisa dihindari. Akibat benturan keras, kedua mobil tersebut juga menabrak dua sepeda motor yang berada di belakangnya.
“Diduga karena posisi mobil terlalu ke kanan, tabrakan beruntun pun terjadi. Kedua mobil bertabrakan, lalu mengenai dua sepeda motor di belakangnya,” ungkap Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Awang Munggardijaya, kepada wartawan.
Benturan keras mengakibatkan Toyota Avanza yang dikemudikan Yulia mengalami kerusakan parah di bagian depan. Sementara itu, salah satu sepeda motor yang tertabrak terseret hingga beberapa meter.
Dari insiden ini, korban jiwa adalah seorang balita bernama Khaisan Mahanta Bide Wisfi (2,5), yang merupakan penumpang Toyota Avanza Z 1841 CD.
Setelah tabrakan terjadi, korban langsung dilarikan ke RSUD Umar Wirahadikusumah dalam kondisi kritis. Namun, setelah beberapa jam mendapatkan perawatan intensif, nyawa korban tidak bisa diselamatkan.
“Korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit,” ujar AKP Awang.
Selain korban meninggal, tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit yang sama.
Pihak kepolisian masih terus memantau perkembangan kondisi para korban.
Akibat kecelakaan ini, arus lalu lintas di Tanjakan Cirengganis mengalami kemacetan panjang selama beberapa jam. Proses evakuasi kendaraan yang terlibat dilakukan dengan bantuan warga sekitar dan tim kepolisian setempat.
Petugas lalu lintas segera melakukan olah TKP untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Sementara itu, kendaraan yang mengalami kerusakan parah dievakuasi menggunakan mobil derek untuk menghindari kemacetan lebih lanjut.
“Proses evakuasi berlangsung sekitar dua jam. Arus lalu lintas kini sudah kembali normal,” kata seorang petugas kepolisian di lokasi kejadian.
Tanjakan Cirengganis: Titik Rawan Kecelakaan
Tanjakan Cirengganis bukan pertama kali menjadi lokasi kecelakaan fatal. Jalan ini dikenal sebagai salah satu titik rawan di Sumedang karena memiliki medan yang menanjak serta tikungan tajam.
Menurut data dari Polres Sumedang, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, setidaknya terjadi lima kecelakaan besar di lokasi ini. Faktor utama yang sering menyebabkan kecelakaan antara lain:
- Medan jalan yang menantang, dengan tanjakan curam dan tikungan tajam.
- Kurangnya penerangan jalan, terutama pada malam hari.
- Faktor kelalaian pengemudi, seperti kecepatan tinggi atau tidak menjaga jarak aman.
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi Tanjakan Cirengganis.
“Kami meminta seluruh pengendara, khususnya yang membawa kendaraan besar atau berkecepatan tinggi, agar lebih berhati-hati di jalur ini. Pastikan kondisi kendaraan prima dan patuhi batas kecepatan,” ujar AKP Awang.
Selain itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang berencana untuk meningkatkan keamanan di jalur ini, termasuk pemasangan rambu peringatan tambahan dan peningkatan penerangan jalan.
Kecelakaan di Tanjakan Cirengganis ini menjadi pengingat bagi semua pengendara bahwa keselamatan di jalan harus menjadi prioritas utama. Kejadian tragis yang merenggut nyawa seorang balita ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menangani titik-titik rawan kecelakaan di Sumedang.
Peningkatan pengawasan, perbaikan infrastruktur jalan, serta kesadaran pengendara dalam menjaga keselamatan bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka kecelakaan di masa mendatang. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tragedi serupa tidak terulang lagi.