Ragamutama.com, Jakarta – Kabar gembira bagi para pecinta laut! Thailand secara resmi mengumumkan pembukaan kembali aktivitas *snorkeling* dan *scuba diving* di perairan indah Kepulauan Phi Phi. Keputusan ini disambut hangat setelah penutupan sementara yang diberlakukan sejak tahun lalu, sebuah langkah krusial untuk memberikan kesempatan bagi terumbu karang yang mengalami pemutihan parah untuk pulih.
Kegiatan wisata bahari yang sangat dinantikan ini kini tersedia di 10 lokasi pilihan yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Hat Noppharat Thara–Mu Ko Phi Phi, Krabi. Kepala taman nasional Thailand, Sangseelee Chongthong, menyampaikan bahwa keputusan penting ini diambil setelah melihat indikasi positif dan menjanjikan dalam proses pemulihan terumbu karang.
“Kondisi terumbu karang menunjukkan pemulihan yang signifikan. Hasil survei mengindikasikan bahwa ekosistem laut secara keseluruhan mulai bangkit kembali. Berdasarkan perkembangan positif ini, kami memutuskan untuk mencabut pembatasan yang telah diberlakukan tahun lalu dan mengizinkan kembali aktivitas menyelam dan *snorkeling* di zona-zona yang telah disetujui,” ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh *Thaiger* pada Kamis, 17 April 2025.
Sebelumnya, penghentian kegiatan ini diatur melalui dua perintah resmi yang dikeluarkan pada tanggal 13 Mei dan 22 Juni 2024. Pembatasan ini bertujuan memberikan waktu yang cukup bagi terumbu karang yang mengalami kerusakan untuk beregenerasi dan memulihkan diri.
Area-area yang kini dibuka kembali meliputi sisi utara dan timur Koh Kai, Koh Poda utara di dekat Matang Ming, Ao Pu Ya di Koh Poda, Koh Daeng, Ao Railay (yang juga dikenal sebagai Pulau Sarang Burung atau Pulau Bahagia), Koh Yawasum, Ao Loh Ba Gao, sisi utara Gua Viking, serta perairan di depan Ao Pileh. Akan tetapi, sisi barat Koh Kai (Ao Khang Khao) masih tetap ditutup untuk memberikan perlindungan ekstra bagi lapisan karang yang lebih rentan.
Aturan Penting dalam Kegiatan Wisata
Pihak taman nasional mengimbau seluruh pengunjung, operator tur, dan kapten kapal untuk sepenuhnya mematuhi peraturan konservasi laut yang telah ditetapkan. Aturan-aturan tersebut mencakup larangan membuang sampah sembarangan, termasuk sisa makanan, ke laut, tidak berlabuh di atas terumbu karang, serta kebijakan ketat untuk tidak menyentuh biota laut dan karang dalam bentuk apapun.
“Kami sangat mengharapkan kerjasama dari semua pihak untuk mematuhi aturan yang berlaku. Proses pemulihan karang membutuhkan waktu bertahun-tahun, namun kerusakan dapat terjadi hanya dalam hitungan detik,” tegas Sangseelee memperingatkan.
Pembukaan kembali ini menjadi angin segar bagi sektor pariwisata lokal, yang sangat bergantung pada reputasi Kepulauan Phi Phi sebagai destinasi menyelam yang menakjubkan. Namun, para pejabat menekankan bahwa akses baru ini datang dengan tanggung jawab yang besar. Dengan perilaku yang bertanggung jawab dan kesadaran ekologi yang tinggi, para pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut Phi Phi Islands sekaligus berkontribusi untuk memastikan kelestariannya bagi generasi mendatang.
THAIGER | NATION THAILAND
Pilihan Editor: 10 Aturan Tak Tertulis Penting untuk Liburan di Thailand