Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Kabar penting datang dari dunia bisnis Spanyol: Dcoop, salah satu produsen minyak zaitun terkemuka, dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan ekspansi ke pasar Amerika Serikat (AS). Pengumuman yang muncul pada Jum’at (11/4/2024) ini merupakan respons langsung terhadap kebijakan tarif impor baru yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kini menjadi perhatian pelaku pasar global.
Pemberlakuan tarif sebesar 10 persen untuk berbagai produk Eropa, termasuk minyak zaitun, telah memicu reaksi cepat dari para produsen Spanyol. Dengan potensi kenaikan tarif hingga 25 persen dalam 90 hari mendatang, sejumlah perusahaan bergegas untuk meningkatkan ekspor produk mereka ke AS, sebelum biaya tambahan tersebut menghambat daya saing mereka di pasar.
Spanyol-Italia Minta Uni Eropa Hindari Pertikaian dengan AS
Spanyol-Italia Minta Uni Eropa Hindari Pertikaian dengan AS
1. Menanggapi Kebijakan Tarif yang Mengancam
Sejak awal April 2025, Pemerintah AS telah resmi memberlakukan tarif sebesar 10 persen untuk berbagai produk asal Eropa, dengan minyak zaitun termasuk di antara komoditas yang terkena dampak. Meskipun ada masa tenggang 90 hari sebelum tarif berpotensi dinaikkan menjadi 25 persen, ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan perdagangan ini menciptakan tantangan signifikan dalam perencanaan bisnis bagi produsen seperti Dcoop.
“Kami tetap optimis untuk memperluas pangsa pasar kami di AS, karena kami percaya bahwa tarif 10 persen tidak akan berdampak terlalu besar pada penjualan kami,” ungkap Antonio Luque, pemimpin Dcoop, kepada Reuters.
Namun demikian, Luque mengakui bahwa ketidakpastian ini memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan opsi investasi langsung di AS, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada ekspor dari Spanyol.
2. Peningkatan Ekspor Sebelum Batas Waktu
Produsen minyak zaitun Spanyol lainnya, termasuk Nortoliva, juga mengambil langkah proaktif. Mereka memanfaatkan periode waktu sebelum kenaikan tarif diberlakukan dengan mempercepat pengiriman produk ke AS. Terjadi peningkatan tajam dalam permintaan dari pelanggan Amerika, yang berupaya mengamankan stok sebelum biaya tambahan mulai berlaku dalam tiga bulan mendatang.
“Saat ini, kami sedang mempersiapkan pengiriman pesanan baru ke AS, yang akan berlangsung hari ini dan minggu depan,” jelas Jordi Guiu, Direktur Umum Nortoliva. Menurutnya, para pelanggan di AS bergerak cepat untuk mengamankan persediaan sebelum tarif 25 persen diterapkan, yang berpotensi meningkatkan harga minyak zaitun di tingkat ritel.
AS-Vietnam Buka Jalan Dagang Baru, Tarif Ditunda
AS-Vietnam Buka Jalan Dagang Baru, Tarif Ditunda
3. Menangkap Peluang di Tengah Tantangan
Asoliva, asosiasi eksportir minyak zaitun Spanyol, memperkirakan akan terjadi lonjakan pasokan minyak zaitun dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini didorong oleh pemulihan produksi setelah periode kekeringan yang berkepanjangan. Diharapkan bahwa potensi penurunan harga akibat peningkatan pasokan ini dapat membantu mengkompensasi sebagian dampak dari tarif.
Meskipun demikian, investasi langsung di AS tetap menjadi pertimbangan strategis yang penting. Dengan membangun fasilitas produksi di Amerika, perusahaan seperti Dcoop berharap dapat memperkuat posisi mereka di pasar terbesar dunia, tanpa terlalu terbebani oleh tarif impor.
“Ini adalah peluang untuk berkembang, tetapi kami harus bertindak dengan sangat hati-hati,” pungkas Luque.
Brasil Mau Balas Tarif AS, tapi Prioritaskan Negosiasi
Brasil Mau Balas Tarif AS, tapi Prioritaskan Negosiasi