Sinyal Rebound IHSG, Lirik Saham LQ45 Valuasi Murah

- Penulis

Selasa, 18 Februari 2025 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bisnis.com, JAKARTA — Sinyal rebound indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali menyala setelah menguat 2,9% pada perdagangan kemarin. Di tengah kinerja tersebut, sejumlah saham LQ45 diperdagangkan dengan valuasi yang murah. 

Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup pada level 6.830,88 atau naik 2,90% pada Senin (17/2/2025). Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada rentang 6.658-6.830.

Tercatat, 411 saham menguat, 192 saham melemah, dan 189 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau naik ke posisi Rp11.788 triliun. 

Merujuk data Bloomberg, penguatan IHSG didorong oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

Sejalan dengan itu, indeks LQ45 menguat 3,11% dan IDX30 naik 3,2%. Pergerakan indeks LQ45 yang menaungi saham-saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia tercatat masih lesu sejak awal 2025 dengan terdepresiasi 3,65% atau underperform terhadap IHSG yang turun 3,52% year-to-date.

Baca Juga : Sambut Musim Dividen Final 2024, IHSG Berpeluang Tancap Gas Hari Ini

Meski melemah sepanjang tahun berjalan 2025, sejumlah saham-saham blue chips dinilai masih potensial untuk menguat. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisory Ekky Topan mengatakan pelemahan saham-saham blue chips terjadi karena keluarnya dana asing dari indeks akibat kekhawatiran perang dagang. 

Baca Juga :  IHSG Diramal Lanjut Tancap Gas Hari Ini, Cek Rekomendasi Saham BFIN, JSMR & PTBA

“Jadi saham-saham utama yang biasa dimiliki asing terkoreksi cukup dalam,” kata Ekky, Senin (17/2/2025).

Dia melanjutkan, indeks LQ45 masih mempunyai peluang untuk penguatan. Hal ini selain karena valuasi yang sudah cukup murah, penurunan harga saat ini lebih besar karena unsur kekawatiran sentimen negatif global.

Penurunan harga saham yang terjadi saat ini menurutnya bukan karena fundamental perusahaan yang memburuk. 

Dengan hal tersebut, menurut Ekky penurunan saat ini merupakan momentum untuk mengakumulasi saham-saham blue chips, yang berpotensi masih bertumbuh ke depannya. Selain itu, lanjutnya, momentum dividen beberapa bulan ke depan juga akan menjadi daya tarik saham blue chips.

“Saya rasa itu bisa jadi sentimen positif untuk jangka pendek,” ujarnya.

Baca Juga : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 18 Februari 2025

Adapun untuk saham-saham blue chips yang menurutnya menarik saat ini adalah saham BBRI, INDF, dan ANTM. 

Berdasarkan data Bloomberg, 19 anggota indeks LQ45 memiliki valuasi dengan indikator price to earnings ratio (PER) di bawah 10 kali.

Tiga saham dengan PER paling rendah ialah saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) 2,65 kali, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) 3,95 kali, dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) sebesar 4,02 kali. 

Baca Juga :  IHSG Diprediksi Bakal Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis

Selanjutnya, saham PT United Tractor Tbk. (UNTR) diperdagangkan dengan PER 4,36 kali, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) 4,55%, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) sebesar 4,93 kali. 

Ditambah lagi, lima konstituen LQ45 lainnya yang memiliki PER di bawah 10 kali yaitu PT Astra International Tbk. (ASII) 5,57 kali, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) 5,61 kali, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) 6,46 kali, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) 6,56 kali, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sebesar 6,93 kali. 

Di kalangan pelaku pasar, saham dengan PER di bawah 10 kali kerap dinilai memiliki valuasi yang murah. Selain itu, indikator price to book value (PBV) di bawah 1 kali juga sering digunakan sebagai acuan valuasi saham. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya,Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah
Ekonom Sebut Industri Tekstil Makin Tak Berdaya, Saling Sikut Agar Tak Mati
Cara Mendapatkan Uang di Lynk Id, Cocok untuk Side Hustle!
Biaya Logistik Tinggi, Pelindo Multi Termina Buka Peluang Kolaborasi untuk Modernisasi Pelabuhan
Harga Emas Antam Turun Rp3 Ribu per Gram, Ini Rincian Lengkapnya
Dua Obligasi dan Satu Sukuk Tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam Sepekan Ini
Harga Emas Antam Turun Rp 3 Ribu, Hari Ini di Level Rp 1.704.000 per Gram
Cara Menghitung PPh 21 Tenaga Ahli agar Pajak Tepat dan Efisien!

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya,Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Ekonom Sebut Industri Tekstil Makin Tak Berdaya, Saling Sikut Agar Tak Mati

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:47 WIB

Cara Mendapatkan Uang di Lynk Id, Cocok untuk Side Hustle!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:46 WIB

Biaya Logistik Tinggi, Pelindo Multi Termina Buka Peluang Kolaborasi untuk Modernisasi Pelabuhan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:17 WIB

Harga Emas Antam Turun Rp3 Ribu per Gram, Ini Rincian Lengkapnya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB