Jakarta, IDN Times – Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada awal perdagangan Kamis (20/2/2025) pagi.
Berdasarkan data Bloomberg per pukul 09.28 WIB, rupiah berada di level Rp16.356 per dolar AS, alias melemah 31 poin atau 0,19 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
1. Sinyal hawkish the Fed bikin rupiah tertekan
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah pernyataan hawkish Ketua Federal Reserve (the Fed), Jerome Powell, dalam risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Hawkish adalah istilah dalam kebijakan moneter yang mengacu pada sikap bank sentral yang cenderung menaikkan atau mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat oleh pernyataan hawkish dari the Fed Powell dalam risalah pertemuan FOMC,” ujarnya.
Namun, Leong menilai pelemahan rupiah kemungkinan terbatas karena investor masih menantikan rilis data neraca transaksi berjalan Indonesia untuk kuartal IV-2024 siang ini.
Baca Juga: BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Terkendali, Cenderung Menguat
Baca Juga: BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Terkendali, Cenderung Menguat
2. Spekulasi BI pangkas suku bunga juga jadi sentimen negatif
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menilai risalah rapat kebijakan the Fed di Januari yang dirilis dini hari tadi menunjukkan keinginan bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih lama.
The Fed masih menunggu perkembangan data ekonomi terbaru, seperti inflasi, tenaga kerja, dan dampak kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump. Para pejabat The Fed juga mengakui kesulitan dalam menurunkan inflasi ke target 2 persen.
Selain itu, kebijakan tarif Trump terus memberikan sentimen negatif ke pasar, tercermin dari pergerakan indeks saham Asia yang melemah pagi ini.
Dari dalam negeri, Ariston mencatat pasar mulai berspekulasi mengenai kemungkinan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan, mengingat inflasi yang rendah dan pemangkasan anggaran belanja negara yang dapat berdampak pada bisnis lokal.
“Ini bisa memberikan tekanan ke rupiah,” ujarnya.
3. Proyeksi arah pergerakan rupiah di perdagangan hari ini
Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Ariston memperkirakan rupiah akan melemah terhadap dolar AS dengan kisaran Rp16.380 per dolar AS, sementara level support berada di sekitar Rp16.290.
Baca Juga: Luhut soal Viral Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN karena Danantara
Baca Juga: Luhut soal Viral Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN karena Danantara