SUPERBALL.ID – Legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, Simon Tahamata, sudah mempromosikan pemain keturunan Belanda ke PSSI sejak 14 tahun yang lalu.
Nama Simon Tahamata kembali mencuat setelah dikaitkan akan sosok Direktur Teknik (Dirtek) PSSI yang baru pengganti Frank Wormuth.
Simon Tahamata merupakan legenda sepak bola Ajax Amsterdam dan Belanda, sosoknya juga memiliki keturunan asli Indonesia.
Pria berusia 68 tahun itu lahir di Vught, berkebangsaan Belanda tetapi memiliki keturunan Indonesia yang berasal dari Maluku.
Perihal Dirtek PSSI, Erick Thohir mengaku pihaknya akan mengumumkan sosok yang dipilih pada akhir Februari 2025.
Diakui oleh Erick Thohir bahwa mencari figur dirtek yang benar-benar berbobot sangat sulit, terutama yang mau bekerja full time di Indonesia.
“Mencari figur Dirtek yang tepat tidak mudah karena memang kan di Indonesia sendiri sudah ada beberapa figur pelatih yang juga punya trek rekor dan hasil yang bagus.”
“Jadi kita masih cari figur yang benar-benar bisa dihormati dan juga mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan.”
“Yang sulit juga kita mau kan Dirtek yang mau full time tinggal di Indonesia.”
Baca Juga: Vietnam Tahu Alex Pastoor Cuma Guyon soal Formasi 9 Bek: Jangan Coba Menipu!
“Kita sempat ada tiga nama, bulan yang lalu saya sudah yakini tapi ya kita berubah lagi tapi mudah-mudahan akhir Februari ini bisalah diumumkan,” kata Erick Thohir.
Selain itu masih banyak tugas yang diemban seorang dirtek, termasuk komunikasi dengan para pelatih tim nasional Indonesia.
Kemudian melakukan sosialisasi tentang filosofi sepak bola Indonesia sebagai langkah menyiapkan generasi penerus Tanah Air.
Sementara Simon Tahamata bukan orang sembarangan, selain sebagai pemain dan pelatih, ia juga berbakti dalam manajemen tim.
Terutama sebagai pelatih teknik Ajax Amsterdam sejak 2014 hingga 2024, apalagi ia mendukung penuh program naturalisasi.
Khususnya di Indonesia, sejak 14 tahun yang lalu Simon Tahamata sudah mempromosikan para pemain keturunan Belanda ke PSSI.
Akan tetapi, satu pesan penting bagi PSSI dari Simon Tamahata, bahwa mereka harus cermat dan berhati-hati dalam memilih pemain.
Naturalisasi harus bijak, tidak asal mencomot pemain dan dilakukan dengan selektif, kualitas pun harus lebih tinggi dari para pemain lokal.
Baca Juga: Tak Punya Sosok Erick Thohir, Langkah Malaysia Tiru Timnas Indonesia Disebut Ibarat Main Lotre
Ia menegaskan banyak pemain keturunan Maluku di Belanda yang siap pulang ke Tanah Air untuk membela Timnas Indonesia.
“Saya mendukung program naturalisasi,” kata Simon Tahamata kepada Antara pada tahun 2010 silam.
“Dan banyak pemain keturunan Maluku juga bersedia untuk pulang kampung membela negaranya (Indonesia).”
“Tetapi hendaknya dilakukan dengan bijaksana dan melalui analisa dan pengkajian mendalam, sehingga berdampak besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia.”
“PSSI harus selektif memilih pemain asing yang akan dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia.”
“Percuma saja jika pemain yang dinaturalisasi berkualitas sama dengan para pemain yang bermain di berbagai klub di Tanah Air saat ini,” imbuhnya.