Saham Pilihan Asing: Daftar Teratas Diburu Saat IHSG Terkoreksi!

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 06:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, setelah jeda panjang libur Lebaran.

Penurunan ini dipicu oleh dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberlakukan tarif sebesar 32% untuk produk Indonesia. Sentimen negatif ini memberikan tekanan pada kinerja IHSG.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diolah dari RTI Business menunjukkan bahwa IHSG merosot tajam sebesar 7,90%, atau setara dengan 514,47 poin, hingga mencapai level 5.996,14 pada perdagangan hari Selasa, 8 April 2025.

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali

Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG terus bergerak di area negatif, dengan level terendah tercatat di 5.882 dan level tertinggi di 6.036.

Baca Juga :  Dua Reksadana Ini Cetak Return Tertinggi di Awal 2025

Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 22,78 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,94 triliun.

Koreksi yang dialami IHSG ini disebabkan oleh penurunan harga yang terjadi pada 672 saham, sementara hanya 30 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan, dan 95 saham lainnya berada dalam kondisi stagnan.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 3,87 triliun di seluruh pasar pada hari tersebut. Meskipun demikian, di tengah tekanan pada IHSG, investor asing tetap melakukan akumulasi pada sejumlah saham pilihan.

Ini Saham Paling Mengerek dan Menyeret IHSG Sepanjang Kuartal I 2025

Berikut adalah daftar 20 saham dengan nilai net buy terbesar oleh investor asing pada hari Selasa:

Baca Juga :  IHSG 9 April 2025: Sentimen Negatif Bayangi, Peluang Buyback?

1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 69,27 miliar

2. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 55,61 miliar

3. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 51,32 miliar

4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 41,39 miliar

5. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 35,67 miliar

6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 34,0 miliar

7. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 24,77 miliar

8. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 21,06 miliar

9. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 18,62 miliar

10. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 9,36 miliar

BBNI Chart by TradingView

Berita Terkait

IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian
Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Brigit Biofarmaka
IHSG Melemah 0,13% di Sesi Pertama Rabu
Laba Bersih Sinar Terang Mandiri
Penjualan Eceran Melonjak 3,3% Jelang Ramadan 2025, Bank Indonesia Ungkap Data Terbaru
Larangan Boeing oleh China: Eskalasi Perang Dagang AS?
IHSG Terkoreksi 0,13% di Sesi I, Berhenti di Level 6.433

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 14:15 WIB

IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan

Rabu, 16 April 2025 - 13:47 WIB

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian

Rabu, 16 April 2025 - 13:31 WIB

Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Brigit Biofarmaka

Rabu, 16 April 2025 - 13:24 WIB

IHSG Melemah 0,13% di Sesi Pertama Rabu

Rabu, 16 April 2025 - 13:19 WIB

Laba Bersih Sinar Terang Mandiri

Berita Terbaru

Uncategorized

Tersesat di Gunung? 5 Langkah Penting Selamatkan Diri Anda

Rabu, 16 Apr 2025 - 13:56 WIB