Saham GOTO: Analis Ungkap Prediksi Kinerja Keuangan Terbaru!

Avatar photo

- Penulis

Senin, 28 April 2025 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Menjelang publikasi laporan kinerja keuangan yang dinanti-nantikan pada hari Senin (28/4), pergerakan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjukkan pelemahan sebesar 2,38%, berada di level Rp 82 per lembar saham.

Sebelumnya, harga saham GOTO sempat mencatatkan kenaikan sebesar 5% menjadi Rp 84 per lembar saham pada sesi perdagangan hari Jumat (25/4). Data dari pihak broker menunjukkan bahwa investor asing secara kumulatif melakukan pembelian saham GOTO senilai Rp 45,2 miliar selama periode 21-25 April 2025.

Aktivitas akumulasi saham GOTO oleh investor asing terpantau mulai terjadi sejak tanggal 23 hingga 25 April 2025. Namun, pada dua hari perdagangan sebelumnya, saham GOTO masih mencatatkan angka net sell oleh investor asing.

Data yang dihimpun oleh Bloomberg mengindikasikan bahwa investor global terkemuka seperti State Street Corporation dan BlackRock terlihat meningkatkan kepemilikan saham mereka di GOTO. Sesuai jadwal, GOTO akan mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk tiga bulan pertama tahun 2025 pada hari Selasa (29/4).

“Walaupun kondisi ekonomi makro saat ini terbilang menantang, dengan adanya tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) dan potensi faktor musiman yang mempengaruhi kuartal I, kinerja GOTO diperkirakan tetap solid pada triwulan pertama tahun ini, serta on-track untuk mencapai target panduan EBITDA Group yang disesuaikan sebesar Rp1,4 triliun – Rp1,6 triliun untuk sepanjang tahun 2025,” jelas Sarkia Adelia, analis Panin Sekuritas, dalam keterangan resminya pada hari Senin (28/4).

GoTo Financial Memproyeksikan Penyaluran Pinjaman Akan Mencapai Rp 8 Triliun di Akhir Tahun 2025

Menurutnya, di tengah prospek perbaikan kinerja yang ada, sangat wajar jika para fund manager global mulai kembali mengakumulasi saham GOTO setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan dan dilepas oleh investor asing saat pasar mengalami gejolak.

Sarkia memprediksi bahwa unit bisnis fintech dan on demand services (ODS) GOTO akan terus menunjukkan pertumbuhan yang baik, baik dari segi pendapatan maupun profitabilitas.

Inovasi di dalam ODS, seperti layanan premium, program subscription, merchant funded promotion, special delivery fleet, hingga program subscription, diharapkan tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan top-line dan monetisasi, tetapi juga meningkatkan margin.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Investasi Saham Jadi 6,81% di Maret 2025

“Sementara penyaluran pinjaman, baik melalui skema Buy Now Pay Later maupun pinjaman tunai, yang dilakukan secara hati-hati akan memastikan kualitas aset tetap terjaga dan profitabilitas fintech semakin membaik,” ungkap Sarkia.

Sepanjang tahun 2024, GOTO berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun, yang menunjukkan peningkatan sebesar 7,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total beban operasional perusahaan juga berhasil ditekan sebesar 28% menjadi Rp 18,1 triliun pada tahun 2024, dari angka sebelumnya sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2023.

Rugi usaha yang dialami GOTO tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 78% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar Rp 10,3 triliun. Selanjutnya, rugi bersih GOTO menyusut sebesar 94,34% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,5 triliun pada tahun 2024. Pada tahun 2023, rugi bersih GOTO masih berada di angka Rp 90,5 triliun.

Analis Saham BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, sebelumnya berpendapat bahwa kinerja GOTO sepanjang tahun 2024 mencerminkan penguatan fundamental bisnis dan peningkatan keberlanjutan usaha.

Pada kuartal IV 2024, GoTo Financial untuk pertama kalinya berhasil membukukan adjusted EBITDA positif, yang semakin menegaskan efektivitas strategi monetisasi yang semakin memperkuat nilai investasi Telkomsel di GoTo.

“GOTO juga menargetkan pertumbuhan segmen layanan keuangan, terutama aplikasi GoPay, akan lebih tinggi dari yang telah dibukukan pada tahun 2024 sebesar 70%,” ungkapnya.

Petualangan Investasi Fidelity Investments atas Saham GOTO dan Sektor Perbankan di Indonesia

Menurut Niko, melalui ekosistem GoTo, Telkomsel terus berupaya memperluas kolaborasi untuk mendorong penetrasi produk dan layanan digital.

Sinergi ini memungkinkan optimalisasi cross-selling produk Telkomsel, termasuk penjualan pulsa melalui MyTelkomsel dan GoPay, serta pemanfaatan jaringan mitra Gojek sebagai agen penjualan.

GoTo Financial sendiri optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada bisnis pembiayaan digitalnya sepanjang tahun 2025. Perusahaan menargetkan portofolio pinjaman dapat menembus angka lebih dari Rp 8 triliun pada akhir tahun, atau setara dengan sekitar US$ 495 juta.

Audrey P. Petriny, Head of Corporate Affairs GoTo Financial, menyatakan bahwa proyeksi tersebut didukung oleh pertumbuhan yang kuat pada tahun sebelumnya serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap penyaluran pinjaman.

Baca Juga :  DPR: BBM Pertamina Sudah Teruji di Lemigas dan Memenuhi Standar

“Kami memanfaatkan data yang ada di dalam ekosistem GoTo untuk menganalisis profil pengguna, sehingga risiko dapat kami kelola dengan baik,” ujar Audrey kepada Kontan, pekan lalu.

Faktor pendukung lainnya adalah kemitraan yang terjalin dengan Bank Jago. GoTo Financial telah melakukan integrasi produk secara menyeluruh, termasuk dalam sistem penyaluran pinjaman. Sepanjang tahun 2024, lebih dari 70% total pinjaman disalurkan melalui Bank Jago.

“Portofolio pinjaman kami tumbuh hampir tiga kali lipat pada tahun lalu, dan kemitraan dengan Bank Jago menjadi bagian penting dari pertumbuhan ini,” jelas Audrey.

Dalam sepekan terakhir, beberapa sekuritas telah memberikan update terkait target harga saham untuk GOTO. JPMorgan menetapkan rekomendasi overweight atau setara dengan rekomendasi buy untuk saham GOTO, dengan target harga Rp 95 per lembar saham.

KB Valbury Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp 110 per lembar saham, sementara Macquarie memberikan rekomendasi outperform yang juga setara dengan rekomendasi buy dengan target harga Rp 105 per lembar saham.

Saat ini, konsensus analis masih didominasi oleh rekomendasi beli untuk saham GOTO, dengan rincian 77% memberikan rekomendasi beli dan 23% memberikan rekomendasi hold, serta tidak ada yang merekomendasikan untuk menjual saham tersebut.

Sepanjang tahun 2024, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 15,89 triliun, meningkat 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Total beban operasional perusahaan juga berhasil ditekan 28% menjadi Rp 18,1 triliun pada tahun 2024, dari sebelumnya sebesar Rp 25 triliun pada tahun 2023.

Rugi usaha GOTO tercatat turun signifikan sebesar 78% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 10,3 triliun.

Kemudian, rugi bersih GOTO menyusut 94,34% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 5,5 triliun pada 2024. Pada 2023, rugi bersih GOTO masih sebesar Rp 90,5 triliun.

Berita Terkait

Analisis Saham UNVR: Momentum Kebangkitan Unilever Setelah Terpuruk?
Direksi Cucu Usaha Semen Indonesia Wafat Saat Hadiri Danantara
Laba BBNI Naik Tipis: Analis Ungkap Strategi Investasi Kuartal I 2025
CEO Ducati Bela Bagnaia Setelah Kalah dari Quartararo
Disiplin Fiskal Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berkelanjutan
Reksadana Saham: Peluang Investasi Setelah Volatilitas Pasar Mereda?
KSAL Minta Penghapusan Utang BBM Rp 2,25 Triliun TNI AL ke Pertamina
EMTK Bagi Dividen Jumbo: Investor Kantongi Rp 2,01 Triliun

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 22:07 WIB

Analisis Saham UNVR: Momentum Kebangkitan Unilever Setelah Terpuruk?

Senin, 28 April 2025 - 21:23 WIB

Direksi Cucu Usaha Semen Indonesia Wafat Saat Hadiri Danantara

Senin, 28 April 2025 - 20:15 WIB

Laba BBNI Naik Tipis: Analis Ungkap Strategi Investasi Kuartal I 2025

Senin, 28 April 2025 - 19:59 WIB

CEO Ducati Bela Bagnaia Setelah Kalah dari Quartararo

Senin, 28 April 2025 - 19:23 WIB

Disiplin Fiskal Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Berkelanjutan

Berita Terbaru

entertainment

Warner Bros Menangkan Hak Superman, Film James Gunn Tayang Juli 2025

Senin, 28 Apr 2025 - 22:31 WIB