Ragamutama.com Perdagangan saham di Korea Selatan mengawali pekan dengan tren positif pada Senin (15/4). Penguatan ini terutama didorong oleh kinerja saham-saham di sektor chip dan baterai, meskipun investor tetap mencermati perkembangan kebijakan tarif dari Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, indeks acuan KOSPI mencatatkan kenaikan 18,35 poin atau 0,75%, mencapai level 2.451,07 pada pukul 00.53 GMT.
Sentimen optimisme juga terpancar dari Wall Street. Ketiga indeks utama AS kompak mengalami penguatan signifikan pada penutupan Jumat lalu. Hal ini menyusul pernyataan Susan Collins, Presiden The Fed Bank of Boston, yang menyatakan kesiapan bank sentral untuk mengambil langkah menjaga stabilitas pasar keuangan jika diperlukan.
Bursa Asia Menguat Senin (14/4) Pagi, Tarik Nafas Usai Trump Tunda Tarif Elektronik
Namun, ketidakpastian masih membayangi pasar global. Presiden AS Donald Trump menegaskan pada Minggu bahwa pembebasan tarif untuk smartphone dan komputer asal China bersifat sementara.
Saham Teknologi Memimpin Penguatan
Di antara saham-saham unggulan, Samsung Electronics, raksasa di sektor chip, mencatatkan kenaikan 1,63%, sementara SK Hynix naik 0,28%.
Di sektor baterai, LG Energy Solution menguat 1,04% dan Samsung SDI naik 1,59%. Sebaliknya, saham-saham di sektor otomotif cenderung stagnan.
Saham POSCO Holdings stagnan, sementara Hyundai Steel meroket 2,01% setelah beredarnya laporan media mengenai rencana POSCO untuk berpartisipasi dalam proyek pabrik Hyundai Steel di Amerika Serikat.
Bursa Australia Rebound Senin (14/4) Pagi, Ditopang Sektor Tambang
LG Innotek, pemasok komponen kamera untuk Apple, mengalami lonjakan signifikan sebesar 7,11%, mengikuti tren positif saham Apple di bursa AS. LG Display juga ikut menguat, mencatatkan kenaikan 1,75%.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai 113,6 miliar won (sekitar US$ 79,5 juta).
Ragamutama.comlemah, Imbal Hasil Obligasi Bervariasi
Nilai tukar won terhadap dolar AS berada di level 1.426,5 per dolar di pasar spot onshore, melemah 0,39% dibandingkan penutupan Jumat di 1.421,0.
Di pasar obligasi, kontrak futures obligasi pemerintah tenor tiga tahun untuk bulan Juni turun 0,03 poin ke posisi 107,41.
Simak Proyeksi IHSG dan Ide Trading Hari Ini dari BNI Sekuritas
Imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun yang paling likuid turun 0,2 basis poin menjadi 2,413%, sementara imbal hasil obligasi benchmark 10 tahun naik 0,6 basis poin menjadi 2,699%.
Rapat kebijakan moneter Bank Sentral Korea yang dijadwalkan Kamis pekan ini menjadi fokus utama para investor domestik.