MEDAN, KOMPAS.com – Menderita stroke sejak dua tahun lalu membuat Samsuri (65) kesulitan berjalan.
Buruh tani ini terpaksa dipapah istrinya dan dibantu tongkat saat mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Padang Bulan Selayang II, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Senin (10/2/2025).
Bagi Samsuri, hari ini begitu spesial baginya sebab pada ulang tahunnya yang ke-65, dia mendapat “hadiah” pemeriksaan gratis dari program pemerintah CKG.
Sudah lama dia ingin memeriksakan kondisi tubuhnya, tujuannya demi mengetahui apakah ada penyakit dalam yang menghinggapinya.
Namun, saat ingin melakukannya, dia kerap dihantui biaya perobatan yang mahal.
Apalagi sejak stroke, dia berhenti bekerja lagi membajak sawah menggunakan mesin jetor.
Baca juga: Cerita Mutia yang Ulang Tahun, Awalnya Senang lalu Kecewa Tak Bisa Cek Kesehatan Gratis…
“Saya enggak pernah periksa kesehatan karena takut mahal, apalagi saya juga tidak bekerja lagi sejak terkena stroke dua tahun lalu,” kata Samsuri.
Samsuri sendiri mengetahui adanya program CKG setelah kepala lingkungan tempatnya tinggal di Kecamatan Medan Selayang memberi tahunya.
Jadi, berangkatlah dia ke Puskesmas Padang Bulan Selayang.
Saat proses pemeriksaan, petugas puskesmas sempat meminta Samsuri men-download aplikasi Satu Sehat untuk langkah pendaftaran cek kesehatan gratis.
Namun Samsuri tidak memiliki smartphone.
“Kami hanya bawa KTP dan kartu keluarga,” ujar Samsuri.
Baca juga: Warga Palembang Kesulitan Daftar Cek Kesehatan Gratis lewat Satu Sehat
Samsuri sempat berpikir untuk tidak mengikuti program CKG, tetapi petugas selanjutnya mengarahkannya untuk mengisi pendaftaran pemeriksaan melalui aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
Setelah itu, dia mengikuti berbagai macam jenis rangkaian pemeriksaan.
Dari proses pemeriksaan, dokter memberikan Samsuri obat penurun tekanan.
Sebab dari pemeriksaan, Samsuri menderita hipertensi dengan tekanan darah mencapai 156/90 mmHg.
Pihak puskesmas lalu memberikannya obat gratis.
Tensinya harus dikendalikan untuk mengurangi risiko serangan stroke kedua.
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis di Lebak Sepi Peminat, Dinkes: Banyak Warga Tak Punya Gadget
“Pemeriksaan lainnya tadi waktu periksa gigi, diminta juga untuk cabut gigi. Namun, saya enggak mau, biarinlah sudah tua soalnya,” ujar Samsuri.
Sementara itu, Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mengatakan ada 566 puskesmas di Sumut yang melayani program CKG.
Agus mengatakan sejauh ini pelaksanaan CKG di Sumut berjalan lancar.
Lalu, kata dia, khusus di Puskesmas PB Selayang, masyarakat terlihat antusias memeriksakan kesehatannya, mulai dari balita, remaja, dewasa hingga warga lanjut usia (lansia).
“Jadi, dengan adanya pemeriksaan gratis ini, kita bisa mengetahui kondisi kesehatan kita masing-masing. Tadi banyak saya temui baru pertama kali inilah memeriksa kesehatan. Jadi, ini suatu keberkahan, suatu keberuntungan bagi kita,” ujarnya.
Baca juga: Hari Pertama Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kota Ambon, Peserta Masih Daftar Manual
Sementara itu, Kepala Puskesmas (PB) Selayang, Rasta Tarigan, mengatakan untuk hari ini ada 30 warga berulang tahun yang melakukan CKG.
Jumlah tersebut adalah angka maksimal yang ditetapkan oleh pemerintah untuk CKG di setiap puskesmas.
Sebelum melakukan CKG, mereka terlebih dahulu mendaftar di aplikasi Satu Sehat.
Lalu, mereka langsung ke puskesmas.
“Hari ini para peserta hadir semua, SDM kita lumayan cekatan, tidak ada kendala. Untuk (setiap harinya) memang hanya 30 peserta saja yang dibatasi, lebih dari 30 aplikasi otomatis menutup,” ujarnya.
Lalu, kata Rasta, bagi warga yang tidak memiliki handphone untuk mendaftar, langsung datang ke puskesmas agar proses pendaftarannya dibantu oleh pihaknya.
“Syaratnya harus ke sini karena di sini (nanti) dibantu dengan petugas di sini dengan aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku) kami daftarkan CKG melalui aplikasi ASIK dari puskesmas,” tuturnya.