Rupiah Renyah dari Kacang Mete Jadi Camilan

- Penulis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – MANGGARAI. Berkreasi perlu dilakukan dalam berusaha. Tak terkecuali bagi para petani. Langkah berkreasi ini dilakoni oleh petani kacang mete di Desa Repi, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Mete.

Aventinus Dalun, Ketua Kelompok Tani UMKM Mete menceritakan, awalnya para petani desa Repi hanya menjual kacang mete dari hasil panen secara langsung dan gelondongan saja. Artinya masih dalam bentuk kacang mete mentah. 

Perubahan terjadi saat para petani mengikuti pembinaan dari Yayasan Dharma Bhakti Astra.

Berbekal dari pelatihan yang diperoleh, tahun 2022 para petani mendirikan Kelompok Tani UMKM Mete. Rupanya dalam pelatihan, para petani mendapat pembelajaran pengolahan kacang mete mentah menjadi produk camilan berbahan kacang mete.

“Awalnya kami mencoba membuat produk turunan (kacang mete),” kata Aventinus ke KONTAN, Selasa (11/2). 

Baca Juga :  BGN Sebut Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Jalan Selama Ramadan

Baca Juga: Dengan bersatu, omzet petani mete di Flores Timur kian melaju

Adapun modal awalnya hanyalah berupa bahan baku kacang mete saja. Masing-masing petani yang berjumlah 26 petani di UMKM Mete menyumbang 10 kilogram mete gelondongan. Aventinus berharap pembuatan produk camilan dari kacang mete bisa memberi nilai tambah.

Produk olahan awal yang dipasarkan adalah camilan kacang mente rasa original. Tak disangka, respon pasar positif hingga UMKM Mete banjir pesanan camilan kacang mete.

Untuk lebih mengenalkan produknya ke pasar, UMKM Mete menyematkan label KameKu di produknya. Dalam bahasa Manggarai, KameKu berarti bekalku. Kemunculan merek KameKu diharapkan bisa membawa kehidupan yang lebih layak bagi para anggotanya.

Sukses mendapatkan pasar, langkah berikut yang kini disusun UMKM Mete adalah merambah pasar yang lebih luas. Setelah itu, Aventinus ingin mengurus sertifikasi halal. Tak hanya itu, usaha itu juga sudah mendapatkan label pangan industri rumah tangga alias PIRT di label produknya.

Baca Juga :  Serangga Diusulkan Masuk Menu MBG, Dosen IPB University: Tak Semua Biasa Makan

Dengan adanya sertifikasi, KameKu mulai bisa dipasarkan di berbagai tempat, pusat buah tangan. Baik itu kawasan pariwisata maupun di hotel-hotel yang ada di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Baca Juga: Berburu gurihnya kacang mete khas Wonogiri

Bukan hanya memasarkan dalam bentuk brand, Aventinus juga menerima pesanan camilan kacang mete tanpa merek. Ukurannya 10 kilogram per bungkus. 

Lewat usaha tersebut, penghasilan UMKM Mete lewat KameKu tahun 2023 bisa tembus Rp 57 juta. Kemudian, tahun 2024 naik menjadi Rp 145 juta dengan total produksi 4 ton. 

Dengan hasil tersebut, Aventinus berupaya melebarkan pasar KameKu. Tahun ini, ia menargetkan bisa memperbesar kapasitas produksi kacang metenya. Selanjutnya adalah rencana UMKM Mete membuat galeri mini sendiri.

Berita Terkait

Jelang Ramadhan, Pemprov Jakarta Gelar Bazar Pangan Murah Besok
Taiwan Tawarkan Wisata Kuliner Halal untuk Turis Indonesia
Mencicipi Olahan Seafood di Natuna
Sejumlah Siswa di Pandeglang Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Begini Penjelasan Kepala Sekolah
Mana yang Lebih Baik, Makan Cepat atau Lambat?
Resep Serundeng Daging Empuk dan Wangi Kelapa, Bikin Nambah Nasi
7 Rekomendasi Kuliner Khas Sukoharjo, Mama Wajib Coba!
20 Rekomendasi Tempat Bukber di Jakarta Selatan, Cocok untuk Rombongan

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:07 WIB

Jelang Ramadhan, Pemprov Jakarta Gelar Bazar Pangan Murah Besok

Minggu, 23 Februari 2025 - 07:17 WIB

Taiwan Tawarkan Wisata Kuliner Halal untuk Turis Indonesia

Minggu, 23 Februari 2025 - 07:17 WIB

Mencicipi Olahan Seafood di Natuna

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:57 WIB

Sejumlah Siswa di Pandeglang Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Begini Penjelasan Kepala Sekolah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 09:26 WIB

Mana yang Lebih Baik, Makan Cepat atau Lambat?

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB