Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (18/2/2025) pagi.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.25 WIB, kurs rupiah ada di level Rp16.255 per dolar AS atau melemah 27 poin (-0,17 persen).
1. Rupiah ditutup melemah kemarin
Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat pada penutupan perdagangan Senin, 17 Februari kemarin. Mata uang Garuda ditutup menguat pada level Rp16.228 per dolar AS.
Hal ini membuat rupiah menguat 23 poin atau 0,14 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp16.251 per dolar AS.
2. Dolar AS masih akan terus menguat
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyatakan, indeks dolar AS pagi ini sedikit lebih kuat dibandingkan pagi kemarin.
Lebih lanjut Ariston menjelaskan, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan nilai tukar lainnya dibayangi oleh kekhawatiran perang dagang akibat kebijakan tarif impor baru Presiden Donald Trump.
“Kenaikan tarif ini bisa berimbas pada kenaikan harga-harga atau inflasi di dalam negeri AS sendiri sehingga bisa mendorong Bank Sentral AS atau The Fed untuk tidak memangkas suku bunga acuannya lagi,” kata Ariston kepada RAGAMUTAMA.COM, Selasa pagi.
Ekspektasi kebijakan The Fed tersebut juga dijelaskan secara implisit oleh dua petinggi The Fed semalam, yaitu Michelle Bowman dan Patrick Harker.
3. Rupiah diproyeksikan melemah pada penutupan perdagangan hari ini
Meski begitu, Ariston memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini akan semakin tertekan atas dolar AS.
“Setelah menyentuh support penting di kisaran Rp16.190-an kemarin, rupiah hari ini bisa mencoba bergerak melemah ke arah Rp16.260-Rp16.280 dengan support di kisaran Rp16.190,” katanya.