JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kesedihan mendalam dirasakan oleh Edy Khemod, drumer dari band metal Seringai, atas berpulangnya gitaris mereka, Ricky Siahaan.
Khemod mengungkapkan bahwa kepergian Ricky akan meninggalkan kekosongan yang tak tergantikan dalam Seringai.
“Seringai tidak akan pernah sama lagi,” ujar Khemod dengan suara tercekat, berusaha menahan air mata di rumah duka Sentosa, RSPAD Jakarta, Sabtu (26/3/2025).
Menurutnya, setiap anggota Seringai memegang peran unik di luar kontribusi musik mereka. Hal ini berlaku untuk dirinya, Ricky Siahaan, Arian, dan Sammy.
“Bisa dibilang, Ricky itu nyawa Seringai, Arian adalah otaknya, saya adalah nafasnya, dan Sammy adalah rupanya Seringai karena dia paling ganteng,” jelasnya.
“Namun bagi saya, jika nyawa sudah tiada, untuk apa saya bernafas?” lanjut Khemod dengan nada pilu.
Khemod kemudian menambahkan, meskipun masing-masing personel memiliki peran yang berbeda dalam band, Seringai mampu bertahan selama 24 tahun karena adanya kesamaan yang mendalam di antara mereka.
“Yang membuat Seringai bertahan lama bukan hanya kesamaan selera musik, tetapi juga kesamaan selera humor. Sudah 24 tahun, bertahan selama ini,” kata Khemod.
Di penghujung ucapannya, Khemod menyampaikan salam perpisahan terakhir untuk Ricky.
“Nanti kita reuni ya,” ucap Khemod sambil menatap peti jenazah Ricky.
Sebagai informasi tambahan, Ricky Siahaan atau yang akrab disapa Ricky Seringai, menghembuskan nafas terakhirnya di Shinjuku City, Tokyo, pada tanggal 19 April 2025 pukul 21.30 waktu setempat.
Kepergian Ricky terjadi setelah ia tampil di Jepang sebagai bagian dari tur konser Asia Timur bertajuk Seringai Signature Time Wolves of East Asia Tour 2025.
Berdasarkan informasi dari tim medis setempat, Ricky mengalami serangan jantung mendadak setelah menyelesaikan penampilannya.
Ricky dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, pada hari Sabtu (26/4/2025).
Lagu “Landslide” dari Smashing Pumpkins, yang merupakan lagu favorit Ricky Siahaan, turut mengiringi prosesi pemakamannya.