Resesi ekonomi ditandai dengan penurunan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan selama beberapa bulan. Kondisi ini seringkali disertai dengan peningkatan angka pengangguran, perlambatan pertumbuhan gaji, penurunan daya beli masyarakat, dan penurunan harga saham. Resesi merupakan periode yang penuh tantangan bagi perekonomian dan setiap individu.
Menghadapi resesi, manajemen keuangan yang bijak menjadi kunci keberlangsungan. Berikut beberapa strategi untuk melindungi keuangan Anda selama masa resesi, dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
1. Menyiapkan Dana Darurat
Memiliki dana darurat dalam bentuk tunai merupakan langkah vital dalam menghadapi resesi. Akses cepat ke dana ini sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan mendadak. Berbeda dengan investasi jangka panjang yang sulit dicairkan, dana darurat siap digunakan saat situasi sulit.
Taylor Kovar, CEO 11Financial (penasihat investasi terdaftar di Texas), yang dikutip Nasdaq, menyarankan menyimpan dana darurat dalam bentuk uang tunai atau instrumen yang mudah dicairkan seperti surat utang negara. Likuiditas dana sangat penting untuk menutupi pengeluaran sehari-hari. Idealnya, siapkan dana darurat minimal untuk tiga hingga enam bulan ke depan.
2. Bijak Menarik Tabungan dari Bank
Meskipun menyiapkan dana darurat disarankan, menarik seluruh tabungan dari bank bukanlah langkah yang bijak. Seperti yang dikutip dari Nasdaq, penarikan massal dapat memicu kebangkrutan bank dan memperparah resesi.
Mempertahankan sebagian dana di bank penting untuk akses pembayaran darurat. Maggie Gomez, CFP dan pemilik Money with Gomez, menyarankan penggunaan dua bank berbeda untuk menyimpan uang, terutama jika jumlahnya melebihi batas asuransi, seperti yang dilaporkan Business Insider. Namun, pertimbangkan faktor berikut sebelum mengambil keputusan ini:
- Kesehatan finansial bank
- Peran pemerintah dan bank sentral dalam menjaga stabilitas ekonomi
- Strategi keamanan dana yang diterapkan bank.
5 Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Harus Dimulai di Usia 20-an
5 Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Harus Dimulai di Usia 20-an
3. Diversifikasi Investasi
Menurut Investopedia, diversifikasi investasi merupakan strategi menyebarkan aset ke berbagai instrumen dengan karakteristik berbeda. Investasi tetap relevan, bahkan saat ekonomi sedang melambat. Diversifikasi yang aman selama resesi meliputi rekening tabungan berbunga tinggi, sertifikat deposito, atau rekening pasar uang berisiko rendah.
Taylor Kovar, CEO Financial (penasihat investasi terdaftar di Texas) yang dikutip Nasdaq, menegaskan keamanan strategi ini. Investasi ini membantu pertumbuhan aset meskipun suku bunga rendah. Namun, pastikan Anda telah menyiapkan dana darurat yang cukup sebelum melakukan diversifikasi investasi.
4. Investasi Emas
Emas merupakan instrumen investasi yang relatif aman selama resesi. Bloomberg menyebutkan tingginya permintaan emas global membuat resesi di suatu wilayah tidak secara signifikan mempengaruhi nilai internasionalnya. Emas juga memiliki likuiditas yang baik.
Anda dapat berinvestasi dalam emas fisik (koin atau batangan), ETF emas, atau reksa dana yang berbasis emas atau saham terkait emas. Namun, perlu diingat bahwa harga emas juga fluktuatif. Pahami risiko sebelum berinvestasi dalam emas atau instrumen investasi lainnya.
Resesi memang menimbulkan tantangan ekonomi, tetapi dengan perencanaan keuangan yang matang, dampaknya dapat diminimalisir. Ikuti tips di atas untuk melindungi keuangan Anda selama masa resesi.
5 Mindset Uang yang Harus Dimiliki Perempuan Agar Mandiri Finansial
5 Mindset Uang yang Harus Dimiliki Perempuan Agar Mandiri Finansial