Ragamutama.com – , Jakarta – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, memiliki gagasan untuk mendirikan sebuah pusat perbelanjaan yang khusus menjual oleh-oleh khas Jakarta. Menurutnya, saat ini Jakarta belum mempunyai destinasi belanja yang secara spesifik menawarkan beragam produk atau hidangan ikonik ibu kota.
Rano menyampaikan aspirasinya untuk mengadaptasi model bisnis seperti yang diterapkan di Bali, di mana terdapat toko-toko khusus yang didedikasikan untuk oleh-oleh khas daerah tersebut. Dia mencontohkan keberhasilan Toko Krisna dan The Keranjang yang sudah sangat dikenal di Pulau Dewata.
“Jakarta ini terasa kurang lengkap karena tidak ada tempat representatif untuk membeli oleh-oleh. Berbeda dengan Bali, di mana kita dengan mudah menemukan Krisna atau The Keranjang. Di Jakarta, wisatawan atau warga lokal ingin membeli oleh-oleh khas, mereka harus mencari ke mana? Belum ada tempat yang terpusat,” ujar Rano saat ditemui di Gambir, Jakarta Pusat, pada hari Jumat, 25 April 2025.
Rano juga memberikan beberapa saran terkait lokasi strategis di Jakarta yang berpotensi menjadi wadah bagi penjualan suvenir khas daerah. Dia menganggap area Monumen Nasional atau Monas sebagai salah satu opsi yang sangat menjanjikan.
Menurutnya, area parkir Monas sebenarnya sudah menjadi tempat berkumpulnya berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tumbuh dan berkembang di sana. Akan tetapi, dia berpendapat bahwa pemerintah provinsi dapat mengidentifikasi lokasi-lokasi lain di sekitar Monas untuk dijadikan pusat oleh-oleh khas Jakarta yang lebih terorganisir.
Rano berharap agar pusat oleh-oleh tersebut nantinya dapat dikelola secara profesional oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Jakarta. “Saya memiliki visi agar Dekranasda memiliki sebuah toko representatif di pusat kota yang mudah diakses dan dikunjungi oleh siapa saja,” ungkap politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
Rano juga mengutarakan keinginannya agar Dekranasda Jakarta tidak hanya terpaku pada produk kerajinan tangan. Menurutnya, lembaga yang fokus pada pengembangan seni kerajinan ini juga memiliki potensi untuk memperluas jangkauan ke penjualan dan pengembangan produk-produk kuliner.
Dia berpendapat bahwa Dekranasda Jakarta dapat memasuki sektor makanan dan minuman khas daerah dengan melakukan penyesuaian pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). “Memang selama ini AD/ART Dekranasda lebih menekankan pada aspek kerajinan tangan. Dulu, kerajinan tangan identik dengan tas, anyaman, dan sejenisnya. Namun, di era sekarang, makanan pun sudah menjadi bagian dari kerajinan tangan. Hal ini perlu diakomodasi,” jelasnya.
Ketua Dekranasda Jakarta, Endang Nugrahani Pramono Anung, turut menyampaikan harapannya agar Dekranasda dapat berperan aktif dalam mengembangkan kuliner tradisional Jakarta. “Jakarta memiliki potensi yang luar biasa untuk menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif, termasuk di bidang kuliner,” tutur istri Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
Pilihan Editor: Matahari Kembar Jokowi-Prabowo: Siapa Bosnya?