Ragamutama.com – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan bahwa pengembangan sistem pembayaran berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) mengadopsi standar global. Standar yang dimaksud adalah European Master Visa yang kemudian dimodifikasi dengan penambahan coding berbahasa Indonesia sebagai standarisasi. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran dan mempercepat inklusi keuangan di tanah air.
“QRIS menggunakan bahasa standar yang berlaku secara nasional. Kami mengadopsi standar global yang juga diterapkan oleh sejumlah negara lain,” ujar Perry dalam sebuah rapat dewan gubernur pada hari Rabu (23/4).
QRIS pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tanggal 17 Agustus 2019. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antara BI dan para pelaku industri melalui Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Standar teknis yang mendasari QRIS dikembangkan oleh industri dengan berpedoman pada kerangka yang telah ditetapkan oleh BI. “Dengan demikian, QRIS menjadi sebuah kesepakatan bersama yang selaras dengan kepentingan nasional,” tambahnya.
BI: QRIS TAP Mencapai 1,44 Juta Merchant dalam Sebulan
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa QRIS tidak hanya memperluas jangkauan transaksi digital di dalam negeri, tetapi juga berperan penting dalam mendorong konektivitas sistem pembayaran antar negara di kawasan. Hal ini sejalan dengan upaya regionalisasi sistem pembayaran di kawasan ASEAN.
BI juga mengamati perkembangan positif dalam implementasi fitur terbaru QRIS tanpa pindai (QRIS Tap) yang baru saja diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2025. Dalam kurun waktu satu bulan, sudah terdapat 1,44 juta merchant yang telah mengadopsi fitur ini. Volume transaksi yang tercatat mencapai 42,9 juta, dengan nilai nominal transaksi sebesar Rp 3,24 triliun.
“Jumlah penggunanya mencapai 20,8 juta. Ini baru permulaan, dan implementasinya akan dilakukan secara bertahap. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan fitur ini untuk seluruh moda transportasi, termasuk DAMRI, MRT, LRT, dan juga KRL,” ungkap Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta.
QRIS hingga Mangga Dua Bikin Paman Trump Gerah, Dinilai sebagai Trade Barrier, ini Kata Pemerintah Indonesia
Menurutnya, pencapaian ini mencerminkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap kemudahan transaksi nirsentuh yang didukung oleh teknologi near field communication (NFC) QRIS TAP. Inovasi ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Sistem Pembayaran Indonesia (PSPI) yang telah dimulai sejak tahun 2019. Kehadiran QRIS dipandang sebagai sebuah terobosan besar dalam sistem pembayaran nasional.
“Ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi secara efisien dan optimal. Jadi, ini bukan hanya sekadar solusi pembayaran tertentu,” jelasnya.
QRIS juga semakin memperkuat interkoneksi dan interoperabilitas, tidak hanya di tingkat domestik, tetapi juga lintas negara.