JAKARTA, KOMPAS.com – Akhdiyat Duta Modjo, atau yang lebih dikenal sebagai Duta Sheila On 7, tidak hanya dikenal karena suaranya yang khas, tetapi juga karena hobinya yang unik: mengoleksi motor klasik.
Meski dirinya tak merasa layak disebut sebagai kolektor sejati, Duta dengan bangga menyimpan beberapa motor yang memiliki nilai sejarah tersendiri bagi dirinya.
Motor-motor ini bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi telah menjadi simbol perjalanan hidupnya. Duta mengungkapkan bahwa motor klasik merupakan salah satu benda yang sangat dia hargai.
Baca juga: Viral, Ojol Kena Tilang Elektronik Akibat Penumpang Tidak Pakai Helm
“Gue memang senang, jadi yang di rumah itu, kendaraan motor terutama, gue kebetulan kalau disebut kolektor terlalu keren, gue enggak terlalu mendandani motor seperti apa, tapi motor-motor lama gue masih ada sampai sekarang,” ujar Duta kepada Kompas.com di JIExpo, Kemayoran, Jakarta (20/2/2025).
Motor-motor klasik yang ia koleksi bukan hanya untuk disimpan, tetapi juga untuk menjaga kenangan masa lalu yang penuh makna.
Salah satu motor yang paling berkesan bagi Duta adalah motor bebek Honda Astrea 800 tahun 1985, yang merupakan motor milik ibunya.
Baca juga: Hyundai Staria Varian Baru, Ada Pilihan 7-Seater dan 9-Seater
Sementara untuk motor kedua adalah Suzuki RGR 150, yang menjadi motornya saat SMA. Motor ini cukup menarik perhatian, karena selain populasinya tidak banyak, dan juga terkenal akan performanya.
“Gue memang simpan, jadi gue menghargai history, jadi motor SMA, motor nyokap yang pertama dia punya,” ucap Duta.
“Kebetulan yang 2 tak itu baru gue bangun setelah pandemi. Jadi waktu itu sempat, ya mati lah ibaratnya, enggak dihidupin, ada di rumah, terus akhirnya gue hidupin,” kata dia.
Baca juga: Ioniq 9 Resmi Diluncurkan, Ini Alasan Hyundai Pilih Angka 9 Daripada 7
Untuk diketahui, Suzuki pernah menghadirkan RGR Sprinter, RGR Crystal, dan RGR Tornado di Indonesia. Khusus untuk RGR Sprinter, bisa dibilang waktu itu Suzuki menyematkan teknologi yang cukup tinggi pada masa itu.
Model pertama yang lahir di Indonesia sering disebut RGR Sprinter karena punya lampu belakang kotak.
Unitnya merupakan impor CBU dari Thailand. Di Negeri Gajah Putih motor itu bernama RG-V 150SS, yakni RG-V generasi kedua setelah RG-V 150S (1985-1991).
Baca juga: Chery Tiggo 8 PHEV, Ini Jadwal Peluncuran dan Estimasi Harga
Saat meluncur di Indonesia, RGR 150 langsung menyedot perhatian. Sosoknya tampil keren dengan fairing setengah telanjang lengkap dengan pelindung mesin alias under cowl. Bentuk rumah lampu depan sedikit mengingatkan Suzuki Katana, dan bagian buritan masih kotak.
Namun selain desain, hal yang paling disukai dari RGR Spinter ialah mengusung mesin 150 cc, lebih besar dari RX-Z yang 135 cc.
Selain itu suspensi belakangnya sudah monoshock bukan model ganda. Sayang masa hidup RGR Sprinter tak lama.
Baca juga: Urban Cruiser Bakal Jadi EV Baru Toyota, Meluncur di GIIAS 2025?
Suzuki menyetop penyebarannya pada 1992, dan kemudian pada 1993 digantikan RGR 150 generasi kedua yaitu RGR 150 Crystal.
Perbedaan RGR 150 Crystal terletak pada lampu belakang dan sudah memakai full fairing. Masa hidup RGR 150 Crystal juga tidak terlalu lama hanya tiga tahun sebab mulai berhenti dipasarkan pada 1995.
Tahun itu Suzuki mengganti RGR Crystal dengan model lanjutan yaitu RGR Tornado (19955-1997). Mengapa disebut Tornado sebab lampu belakangnya sudah lebih modern seperti Tornado.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Muatan Tumpah di Jalan
Secara keseluruhan bentuk bodinya juga lebih bulat dari dua varian pendahulunya. Hal menarik dari RGR Sprinter ialah mengusung teknologi yang terbilang tinggi di zamannya.
Beberapa yang terekam ialah teknologi SIPC (Suzuki Intake Pulse Control) dan SSS (Suzuki Super Scavenging System).
Teknologi SIPC bertugas mengontrol masuknya bahan bakar sesuai kebutuhan mesin. Sedangkan SSS berfungsi memberi asupan udara lebih besar ketika mesin meraung di rpm tinggi.
“Itu motor SMA sama awal-awal Sheila 0n 7. Di zamannya termasuk seperti pahlawan nasional, harum namanya,” kata Duta.