PTPP: Usulan BUMN Karya Tidak Bagi Dividen 2024, Mengapa?

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 03:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), emiten BUMN Karya, kembali dipertimbangkan untuk tidak memberikan dividen atas kinerja keuangan tahun buku 2024.  

Pertimbangan ini termuat dalam laporan tahunan perusahaan terkait proyeksi kinerja dan alokasi laba untuk tahun 2025. Dengan keputusan ini, PTPP diperkirakan akan mencatatkan empat tahun berturut-turut tanpa pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Terakhir kali emiten konstruksi yang dikenal sebagai perusahaan pelat merah ini membagikan dividen adalah pada tahun 2020. Saat itu, perusahaan menyebarkan dividen sejumlah Rp33,84 per saham, yang merupakan rasio pembagian sebesar 22,5% dari total laba bersih tahun buku 2019.

: PTPP Optimistis Nilai Kontrak Baru Bisa Tumbuh 11% di 2025

“Terdapat usulan untuk tidak melakukan pembayaran dividen,” demikian pernyataan manajemen PTPP dalam laporan tahunan yang dikutip pada hari Kamis (10/4/2025).

Manajemen PTPP menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta anggaran dasar perusahaan pasal 26, laba bersih perusahaan berpotensi dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen setelah dilakukan penyisihan dana cadangan wajib, sesuai dengan persyaratan undang-undang.

Baca Juga :  Batas Trading Halt BEI Berubah: Investor Wajib Tahu Detailnya!

: : PTPP Raih Kontrak Baru Rp2,9 Triliun per Februari 2025, Swasta Mendominasi

Selain itu, realisasi pembagian dividen memerlukan persetujuan dari para pemegang saham melalui forum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang didasarkan pada rekomendasi dari pihak manajemen perusahaan.

Sebagai informasi tambahan, pada pelaksanaan RUPST tahun sebelumnya, para pemegang saham sepakat untuk mengalokasikan seluruh laba bersih yang berhasil diperoleh pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp481,37 miliar, sebagai dana cadangan, tanpa adanya pembagian dividen tunai kepada pemegang saham.

: : Intip Target Kontrak Baru ADHI dan PTPP 2025

Sementara itu, dalam laporan kinerja tahun 2024, PTPP mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp27,09 triliun, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebesar Rp32 triliun.

Manajemen menjelaskan bahwa belum tercapainya target tersebut dipengaruhi oleh adanya relokasi anggaran APBN pada kuartal IV/2024, yang terjadi setelah pelantikan pemerintahan yang baru. Selain itu, terdapat penundaan dalam proses lelang berbagai proyek belanja modal (capital expenditure/capex) dari BUMN maupun sektor swasta, yang kemudian dialihkan ke tahun berikutnya.

Baca Juga :  Detik-detik Maskapai AS Southwest Airlines Hampir Tabrak Jet Bisnis di Chicago

“Kinerja pemasaran ini berdampak pada pencapaian target penjualan yang juga tercatat masih di bawah target yang telah ditetapkan,” jelas manajemen PTPP.

Selama tahun 2024, PTPP berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp19,81 triliun. Mirip dengan realisasi kontrak baru, capaian ini juga belum berhasil memenuhi target yang dipatok oleh perseroan, yaitu sebesar Rp20,50 triliun.

Namun demikian, realisasi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk justru mampu melampaui target yang ditetapkan. PTPP tercatat berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp129,43 miliar, yang berarti mencapai 100,68% dari target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp128,56 miliar. 

______________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

UMK Merapat! BPJPH Buka 1 Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Komut JTPE Diperiksa KPK Terkait Transaksi Saham Taspen Kosasih
Dolar AS Menguat: Investor Indonesia Pantau Ketat Sinyal The Fed!
Laris Manis! Warga Serbu Emas Antam: Investasi Aman Masa Depan
IHSG Menguat di Awal Sesi, Ikuti Tren Positif Bursa Asia?
BUMN: Penopang Utama dan Daya Tarik Investasi Pasar Saham?
Kapitalisasi Pasar BEI Berubah: BBCA Ungguli BREN, Analis Beri Rekomendasi Saham
IHSG Berpotensi Naik Turun: Analisis Saham BSDE, SIDO, BRPT Terbaru

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 10:27 WIB

UMK Merapat! BPJPH Buka 1 Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis

Rabu, 16 April 2025 - 10:03 WIB

Komut JTPE Diperiksa KPK Terkait Transaksi Saham Taspen Kosasih

Rabu, 16 April 2025 - 09:39 WIB

Dolar AS Menguat: Investor Indonesia Pantau Ketat Sinyal The Fed!

Rabu, 16 April 2025 - 09:31 WIB

IHSG Menguat di Awal Sesi, Ikuti Tren Positif Bursa Asia?

Rabu, 16 April 2025 - 09:11 WIB

BUMN: Penopang Utama dan Daya Tarik Investasi Pasar Saham?

Berita Terbaru

society-culture-and-history

9 Patung Yesus Tertinggi di Dunia: Salah Satunya Megah Berdiri di Indonesia!

Rabu, 16 Apr 2025 - 09:47 WIB