MATARAM, KOMPAS.com – Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda) akan dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 mendatang.
Keduanya akan dilantik secara serempak di Jakarta, bersama sejumlah kepala daerah terpilih lainnya.
Lalu Muhamad Iqbal, atau akrab disapa Miq Iqbal, dikenal sebagai seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai juru bicara di Kementerian Luar Negeri.
Iqbal lahir di Praya, Lombok Tengah, NTB, pada 10 Juli 1972.
Baca juga: Tak Tunggu Dilantik Jadi Gubernur NTB, Iqbal Temui Menhub di Jakarta
Ia menghabiskan masa kecilnya dan mengenyam pendidikan SD dan SMP di Lombok Tengah.
Di usia 14 tahun, Iqbal mulai merantau dan melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Islam Modern Assalam di Solo, Jawa Tengah.
Setelah lulus dari Pondok Pesantren Assalam, Iqbal melanjutkan kuliah S1 di Yogyakarta.
Iqbal kuliah dan meraih gelar sarjana di Jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Jurusan Sejarah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dikenal sebagai sosok yang ramah, Iqbal mengawali karier sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Luar Negeri Sekolah Dinas Luar Negeri Angkatan Caraka Muda II tahun 1998.
Iqbal juga melanjutkan pendidikan S2 dan mendapatkan gelar magister Hubungan Internasional di Universitas Indonesia.
Tahun 2001-2005, Iqbal ditunjuk sebagai Sekretaris Ketiga Kasubdit Pensosbud atau Konsuler KBRI Bucharest, Rumania.
Baca juga: 3 Calon Gubernur NTB, dari Politisi, Dosen, hingga Mantan Diplomat
Selain bertugas di Rumania, Iqbal juga melanjutkan pendidikan S3 Politik di University of Bucharest, Rumania.
Pada tahun 2006-2008, Iqbal dipercaya menjabat sebagai Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara Direktorat Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata, Direktorat Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri.
Ayah dua anak ini juga pernah bertugas sebagai Counsellor Fungsi Politik KBRI/PTRI di Wina, Austria, tahun 2008-2012.
Karier Iqbal sebagai diplomat semakin moncer, hingga ditunjuk sebagai Direktur Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri tahun 2016-2019.
Selama menjabat sebagai Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Iqbal telah menangani sejumlah kasus yang menjadi atensi publik, di antaranya evakuasi WNI dari Nepal dan evakuasi WNI dari Yaman tahun 2015, evakuasi WNI dari Suriah, dan pembebasan WNI yang disandera di Filipina (2016-2018).
Hingga pemulangan TKI dari Arab Saudi dan Malaysia serta penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti Wilfrida Soik dan Satinah (2015).
Baca juga: 11 Tahun Menunggu di Malaysia, Ini Jalan Panjang Wilfrida Soik TKW NTT Bebas dari Hukuman Mati, Didakwa Bunuh Majikan
Iqbal menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Turki tahun 2019-2023 dan dipercaya menjabat sebagai juru bicara serta staf khusus Kementerian Luar Negeri tahun 2023-2024.
Tahun 2024, Iqbal memulai karier politiknya di NTB dan ikut serta dalam kontestasi politik menjadi calon Gubernur NTB.
Dalam kontestasi tersebut, Iqbal menggandeng Indah Damayanti Putri, yang merupakan Bupati Kabupaten Bima, maju sebagai calon wakil gubernur NTB.
Pasangan Iqbal-Dinda berhasil mengalahkan dua pasangan petahana dalam Pilkada, yaitu pasangan Zulkieflimansyah (mantan Gubernur NTB) dan Suhaili FT, serta pasangan Sitti Rohmi Djalilah (mantan Wakil Gubernur NTB) dan Musyafirin.
KPU NTB menetapkan pasangan Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih dalam Pilkada 2024.
Iqbal-Dinda berhasil memperoleh suara terbanyak, yaitu 1.163.194 suara atau 41,15 persen dari total suara sah sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode tahun 2025-2030.