RAGAMUTAMA.COM – Banjir yang melanda Kota Bekasi baru-baru ini meninggalkan dampak besar, termasuk pada fasilitas pendidikan.
Sekolah-sekolah yang terendam air kini harus berjuang untuk kembali normal agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lagi seperti sedia kala.
Menyikapi situasi ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman, meminta Pemerintah Kota Bekasi untuk menjadikan pemulihan sekolah sebagai prioritas utama.
Mahfudz menyoroti bahwa banjir kali ini berbeda dari sebelumnya. Biasanya, ada wilayah tertentu yang langganan banjir, namun kali ini daerah-daerah yang sebelumnya aman justru ikut terdampak.
“Kota Bekasi memang sering menghadapi banjir, tapi kali ini cakupannya lebih luas. Banyak daerah yang sebelumnya tidak terkena banjir, sekarang ikut terendam,” ujarnya pada Jumat (7/3/2025).
Akibatnya, banyak sekolah mengalami kerusakan. Genangan air tidak hanya membuat ruang kelas kotor dan tidak layak pakai, tetapi juga merusak peralatan belajar, buku, serta infrastruktur pendukung lainnya. Mahfudz menekankan bahwa tanpa langkah cepat, pemulihan sekolah bisa memakan waktu lama, yang akhirnya akan berdampak pada proses pembelajaran siswa.
Menurut Mahfudz, langkah awal dalam pemulihan sekolah adalah pembersihan total. Seluruh bangunan harus dibersihkan dari lumpur dan kotoran akibat banjir agar bisa kembali digunakan. Setelah itu, baru dilakukan perbaikan fasilitas yang rusak, seperti kursi, meja, papan tulis, hingga sistem listrik dan air.
“Kami dari Komisi X mendorong agar sekolah menjadi prioritas dalam pemulihan ini. Kegiatan belajar mengajar tidak boleh terganggu terlalu lama,” tegasnya.
Sebagai bentuk kepedulian, Mahfudz juga turun langsung ke beberapa sekolah yang terdampak banjir, salah satunya adalah Sekolah Muhammadiyah di Kota Bekasi. Selain melihat kondisi sekolah, ia juga membawa bantuan untuk meringankan beban para siswa dan tenaga pengajar yang terdampak.
“Saya ingin memastikan kondisi sekolah pascabanjir dan melihat sendiri apa yang bisa segera dibantu. Kita harus bergerak cepat agar anak-anak bisa kembali belajar dalam kondisi yang lebih baik,” tambahnya.
Mahfudz berharap Pemerintah Kota Bekasi bisa bergerak cepat dalam menangani krisis ini. Ia menekankan bahwa pemulihan sekolah tidak hanya soal membersihkan ruang kelas, tetapi juga memastikan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi siswa.
“Jangan sampai banjir ini membuat pendidikan anak-anak kita terganggu lebih lama. Perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat agar pemulihan bisa berjalan efektif,” tandasnya.
Banjir mungkin tak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa diminimalkan jika ada kesiapan dan respons cepat dari semua pihak. Kini, bola ada di tangan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa pemulihan sekolah benar-benar menjadi prioritas yang segera diwujudkan.