Ragamutama.com – JAKARTA. Setelah melalui periode yang ditandai dengan pergerakan cenderung melemah dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah diproyeksikan memiliki potensi untuk mengalami penguatan terbatas pada sesi perdagangan di pekan mendatang.
Berdasarkan data dari Bloomberg, pada hari Jumat (25/4) lalu, nilai rupiah berada pada posisi Rp 16.829, menunjukkan penguatan sebesar 0,26% jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Senada dengan data tersebut, menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (JISDOR BI), rupiah tercatat berada pada level Rp 16.829, mencerminkan penguatan sebesar 0,32% secara harian.
Ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede, berpendapat bahwa penguatan tipis yang dialami rupiah tersebut dipicu oleh adanya ekspektasi bahwa The Fed berpotensi kembali menurunkan suku bunga acuan pada bulan Juni mendatang. Selain itu, dinamika pergerakan rupiah selama sepekan terakhir juga dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang memilih untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada level 5,75%.
Rupiah Menguat 0,26% pada Jumat (25/4), Begini Proyeksinya untuk Pekan Depan
Sementara itu, Analis dari Doo Financial, Lukman Leong, menyoroti fenomena kembalinya investor asing ke pasar ekuitas dan obligasi domestik. Meskipun data ini memberikan sinyal positif, dan mungkin menjadi faktor yang mendukung penguatan tipis rupiah sebelumnya, Lukman mengamati bahwa investor secara umum masih mengambil sikap *wait and see*.
Investor cenderung menunjukkan sikap waspada dan berhati-hati dalam menyikapi perkembangan perang dagang di masa mendatang. “Meskipun Trump mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak, sifatnya yang tidak konsisten masih menjadi penghalang bagi investor untuk masuk ke mata uang *emerging market*,” ujar Lukman kepada Kontan, Minggu (27/4)
Menjelang sesi perdagangan pada hari Senin (28/4) mendatang, Josua menyebutkan beberapa sentimen eksternal yang diperkirakan akan mewarnai pergerakan rupiah, antara lain data manufaktur Amerika Serikat (AS), produk domestik bruto (PDB) AS, dan data ketenagakerjaan AS.
Indeks Dolar Melempem, Rupiah Gagal Memanfaatkan Momentum
Dari sisi domestik, Lukman menyampaikan bahwa faktor yang perlu diwaspadai adalah potensi perubahan arah rupiah yang mungkin dipicu oleh inflasi Indonesia. “Rupiah diperkirakan masih akan mengalami konsolidasi dengan kecenderungan penguatan yang terbatas di tengah sentimen risiko,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (27/4).
Lukman memperkirakan bahwa nilai rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.750–Rp 16.900 pada sesi perdagangan hari Senin (28/4) mendatang. Sementara itu, menurut Josua, rupiah diprediksi akan bergerak pada level Rp 16.750–Rp 16.875.