RAGAMUTAMA.COM BENGKULU – Memasuki pekan baru, Senin, 21 April 2025, para pelaku pasar modal tengah bersiap menantikan pembukaan sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fokus utama investor tertuju pada dinamika pergerakan saham-saham perbankan terkemuka, seperti BBRI dan BBCA. Selain itu, arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menjadi perhatian utama, terutama setelah adanya sentimen positif dari pertemuan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat yang membahas isu-isu terkait tarif perdagangan internasional.
Pada penutupan perdagangan di akhir pekan lalu, tepatnya Kamis, 17 April 2025, IHSG berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,25%, dan berakhir di level 7.174,75.
Kenaikan tersebut didukung oleh performa sejumlah saham unggulan, termasuk di antaranya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (IDX:BBRI) dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Grafik Kenaikan Harga Emas per Tahun: Dulu Rp400 Ribuan, Sekarang Meroket hingga Rp1,96 Juta per Gram!
Demam Emas Melanda Warga RI, Bagaimana Proyeksi Harga Emas di Tahun 2026? Simak Ulasan dari Ustad Adi Hidayat
Harga Saham BBRI Hari Ini dan Update Kinerja Terakhir
Pada penutupan sesi perdagangan terakhir, saham BBRI tercatat berada pada level harga Rp3.640, mengalami kenaikan sebesar 1,11% atau setara dengan Rp40 dalam kurun waktu lima hari terakhir.
Dengan total kapitalisasi pasar yang mencapai angka Rp546,16 triliun, saham BBRI tetap menjadi salah satu pilihan investasi favorit bagi investor ritel maupun institusi.
Berikut ini adalah rangkuman data mengenai kinerja saham BBRI:
- Harga penutupan: Rp3.640
- Harga pembukaan: Rp3.670
- Harga tertinggi: Rp3.670
- Harga terendah: Rp3.610
- P/E ratio: 9,12
- Dividend yield: 9,43%
- Tertinggi 52 minggu: Rp5.575
- Terendah 52 minggu: Rp3.360
Harga Saham BBCA Hari Ini dan Informasi Kinerja Terkini
Saham BBCA juga menunjukkan tren positif dengan adanya penguatan signifikan sebesar 3,98% dalam lima hari terakhir, ditutup pada harga Rp8.500.
Kapitalisasi pasar BBCA saat ini telah mencapai angka Rp1.037,36 triliun, yang menjadikannya sebagai salah satu saham dengan nilai pasar terbesar di BEI.
Berikut adalah rincian lengkap mengenai kinerja saham BBCA:
- Harga penutupan: Rp8.500
- Harga pembukaan: Rp8.450
- Harga tertinggi: Rp8.500
- Harga terendah: Rp8.350
- P/E ratio: 19,11
- Dividend yield: 3,53%
- Tertinggi 52 minggu: Rp10.950
- Terendah 52 minggu: Rp7.275
Rekor Terpecahkan! Harga Emas Antam Hari Ini, 17 April 2025, Meroket hingga Rp2 Juta, Bagaimana dengan UBS & Galeri24? Pantau Grafik Pegadaian Berikut
Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas? Simak Analisis Mendalam dan Prediksi Potensi Tembus Rp2 Juta per Gram
IHSG Hari Ini dan Implikasi dari Isu Tarif Perdagangan
Pergerakan pasar hari ini juga akan sangat dipengaruhi oleh respons investor terhadap berita positif yang muncul dari pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat terkait dengan negosiasi tarif perdagangan.
Dalam pertemuannya dengan United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan sejumlah proposal konkret dengan tujuan untuk menjaga stabilitas perdagangan yang adil dan berimbang.
Salah satu poin yang diajukan oleh Indonesia adalah peningkatan impor dari AS untuk mengurangi defisit perdagangan, termasuk di antaranya adalah produk energi dan pertanian.
Respons positif yang ditunjukkan oleh pihak AS semakin meningkatkan harapan terhadap terciptanya stabilitas perdagangan bilateral, yang berpotensi memberikan sentimen positif terhadap pasar saham Indonesia, termasuk pada IHSG dan saham-saham di sektor perbankan, seperti saham BBRI dan saham BBCA.
Prospek Saham BBRI dan BBCA
Dengan fundamental yang kuat dan rasio P/E yang relatif rendah, BBRI saham masih dianggap menarik oleh banyak analis pasar.
Selain itu, tingkat dividend yield yang tinggi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor jangka panjang.
Sementara itu, BBCA saham tetap menjadi pilihan utama bagi para investor karena stabilitas kinerja keuangan yang terjaga, ekuitas yang besar, serta konsistensi dalam mencatatkan pertumbuhan laba.
Update Terbaru: Survei Ground Check DTSEN Ditutup pada 20 April, Apa Dampaknya bagi KPM Bansos 2025 yang Belum Terdata?
Review Lenovo Yoga Slim 7i dengan Fitur Touchscreen: Tingkatkan Produktivitas dan Kemudahan dalam Genggaman
Penguatan yang dialami oleh saham BBCA dalam lima hari terakhir menjadi indikasi kuat bahwa minat terhadap saham-saham perbankan masih cukup tinggi menjelang memasuki kuartal kedua tahun 2025.
Investor disarankan untuk tetap memperhatikan arah kebijakan suku bunga global serta perkembangan lebih lanjut terkait negosiasi tarif antara Indonesia dan AS, yang berpotensi mempengaruhi kinerja saham BBCA, saham BBRI hari ini, serta IHSG hari ini. ***
(Laporan ini disusun berdasarkan data per tanggal 17 April 2025 pukul 16:14 WIB dan akan terus diperbarui jika terdapat perkembangan signifikan.)
Disclaimer:
Artikel ini disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Selalu lakukan riset dan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi.