Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil inisiatif penting dengan meluncurkan program pemutihan ijazah di berbagai sekolah di wilayah Jakarta. Program ini bertujuan untuk membantu siswa yang telah lulus namun ijazahnya belum dapat diambil atau ditebus. Hal yang mengejutkan adalah, pada pelaksanaan gelombang pertama, jumlah ijazah yang belum diambil ternyata cukup signifikan.
“Saya terus terang terkejut mendapati angka yang cukup besar. Tampaknya, banyak data yang belum sepenuhnya dilaporkan,” ungkap Pramono kepada awak media di Silang Selatan Monas, Jakarta, pada hari Sabtu (26/4).
Rencananya, Pramono akan terjun langsung untuk memantau pelaksanaan pemutihan ijazah gelombang kedua, didampingi oleh wakilnya, Rano Karno atau yang lebih dikenal sebagai Si Doel. Ia berharap agar masyarakat semakin menyadari keberadaan program pemutihan yang tengah diusung oleh Pemprov DKI Jakarta ini.
Pria yang familiar disapa Mas Pram ini juga menyoroti bahwa fenomena ijazah yang belum diambil tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah menengah. Bahkan, di tingkat perguruan tinggi, kasus serupa juga cukup banyak ditemukan.
“Sebagai contoh, saat saya menerima kunjungan dari Wakil Direktur UIN Syarif Hidayatullah, terungkap bahwa jumlah ijazah yang belum diambil di UIN Syarif Hidayatullah juga terbilang besar,” jelasnya.
Pramono menekankan bahwa program ini diimplementasikan dengan tujuan membantu masyarakat yang telah menyelesaikan pendidikan formal namun mengalami kesulitan finansial untuk menebus ijazah mereka.
“Tujuan utama seseorang bersekolah adalah untuk meraih ijazah. Jika ada yang tidak mampu menebus ijazah karena keterbatasan ekonomi, sudah pasti mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dalam situasi seperti ini, pemerintah hadir untuk memberikan solusi,” tuturnya.
Meskipun membebaskan biaya penebusan ijazah, Pramono tetap bersikap tegas terkait kewajiban pembayaran pajak lainnya, seperti pajak kendaraan.
“Saya memberikan prioritas utama untuk program-program seperti ini. Namun, bagi mereka yang enggan membayar pajak kendaraan, akan saya kejar. Saya akan menindak tegas,” pungkasnya.